Cari Blog Ini

16 Desember 2011

Percayalah Pada Kebaikan Kebenaran Kejujuran



Seringkali kita dibuat ribet, ribut, dan pekewuh karena omongan orang. Mau begini, takut dibilang begini, mau begitu takut dibilang begitu. Itulah hidup. Karena kita hidup bersama banyak orang. Semakin banyak terlihat, semakin banyak dinilai, semakin banyak persepsi, semakin banyak omongan.

Manusia dibekali dengan akal, dengan pikiran, dengan insting, dengan hati, dengan intuisi, termasuk emosi. Itulah yang sedikit banyak mempengaruhi omongan itu.

Keteguhan hati itu mahal. Mantap, yakin, madep, netep, itu susah. Langkah sudah benar, datang suara ini, datang pikiran ini, akhirnya berubah. Imam Syafi’i yang luar biasa itu, pernah punya satu model pikiran yang tertuang dalam madzhab qodim, akhirnya seiring pertambahan ilmu (informasi) dan perkembangan pemikiran yang beliau dapat, beliau pun menarik kembali seluruh ucapannya yang awal dan beralih ke pendapatnya yang baru yang disebut madzhab jadid. Bukan tidak konsisten, tetapi buah pikiran adalah hasil proses informasi yang diolah. Info apa yang didapat, sudut pandang apa yang diambil, itulah hasil omongannya. Adakah yang mengatakan syafi’i plin plan? Tidak ada. Kalaupun ada, justru dia yang akan dikata bodoh. Karena syafi’i punya alasan untuk tiap langkah yang diambil, dan alasannya adalah benar.

Pada akhirnya, kita cukuplah berpegang pada apa yang kita yakini benar. Dengarkan omongan orang, ambil benarnya, buang bodohnya. Semoga kita diberi kemantapan, tapi bukan keras kepala. Diberi keluwesan, tapi bukan plin plan.
Jum’at, 16 Desember 2011

Sholat itu enak, tapi kamu kok keberatan..

Nikmati lah tiap detik dalam sujud, dalam ruku', dalam tiap huruf yg terapal, dalam khusyu' dan sepi..

Kau benar-benar berdua dengan penciptamu..

Coba hitung, berapa waktu yang kau habiskan untuk dirimu, temanmu, santaimu, mainmu, dan berapa lama yang kau sisihkan untuk tuhanmu..

Semoga kau bisa menikmati sholatmu..

_sugesti untuk beta, dan rekan-rekan beta..

*met rehat smua, terlelah seharian mantengin komputer.wish me luck friends*
Rabu, 14 Desember 2011

Kebrutalan koruptor tak berhenti pada “pencurian” uang dalam nominal besar saja, akhir-akhir ini koruptor semakin “tegas” menindak pihak-pihak yang berani mengusik profesinya sebagai koruptor. Seorang wartawan NTT menjadi sasaran perilaku mereka. Gara-gara mengangkat berita tentang dugaan korupsi alokasi dana desa untuk pembangunan kantor desa, rumah keluarganya diserang massa dan menjadi korban pengrusakan dan pembakaran. Bahkan anaknya yang masih berusia satu bulan meninggal dunia akibat syok dan kejang pada waktu kejadian. Sebelum serangan terjadi, ancaman memang sempat dilayangkan pada wartawan bernama Dance Henukh. Dia pun sudah melapor pada polisi, namun serangan itu terjadi ketika polisi sudah kembali.

Wartawan, aktivis antikorupsi, penegak hukum antikorupsi, selalu menjadi objek penderitaan akibat pengabdiannya pada kebenaran dan kebaikan. Sudah banyak kasus serupa menimpa dari jaksa agung, ketua KPK, aktivis nasional, sampai wartawan daerah. Sepertinya tak ada yang bisa selamat dari bengisnya koruptor yang ingin menyelamatkan diri dengan cara apapun. Aksi dan reaksi. Reaksi koruptor ini bisa dibilang “wajar”. Tentu saja mereka ingin lepas dari jeratan hukum yang bisa menyeret mereka dari Singgasana yang nyaman menikmati hasil korup bersama keluarga ketawa-ketiwi turun ke ruang sel penjara yang sempit dan pengap dalam sendiri. Pada akhirnya ketika kenyamanan itu terganggu, apapun dilakukan asal penggangu bisa hilang.

Perilaku koruptor yang mbrentek menjadi pembunuh kejam, atau mengarang rekayasa dan konsipirasi, atau manipulasi, patutlah dicermati. Masalahnya adalah, pemerintah kita pun masih setengah-setengah menindak dan melawan korupsi. Wong mereka juga menikmati sistem korup. Akhirnya tak ada tindakan serius menangani masalah yang sesungguhnya sangat serius ini.

“Salah siapa ga menjadi kuat?” .

“Hey. Yang kuat saja masih bisa diinjak”.

“Terus bagaimana?”.

“Yo mbuh, pikiren dewe..”. —
Rabu, 14 Desember 2011

semu, maya, ilusi, tergantung
perspektif pikiran, bagaimana
memaknai, melihat, merasa..
Menurut saya, di balik tiap huruf
dalam teks di atas, anda terasa
begitu nyata..
Selasa, 13 Desember 2011

ketahuilah kawan, di satu komunitas tertentu, hindarilah penggunaan kalimat Saya, karena Saya di mata 'sempit' mereka adalah refleksi kesombongan..
Selasa, 13 Desember 2011

baiknya, ga usah bercanda kelewatan melalui fesbuk..

Karena teks tak selalu bisa menjabarkan konteks dan emosi pemilik teks secara utuh dan tepat.. Rawan salah paham, dan sulit untuk menormalkan kembali keadaan jika sudah kritis..

He he he

ya sudah, yang terjadi ga perlu diratapi terlalu, biar jadi pengalaman..

Sekalian, maaf untuk tutur kata yang salah dalam perfesbukan slama ini..
Senin, 12 Desember 2011


شرح النووي على مسلم - مشكول-غير موافق للمطبوع - (8 / 321)

لَا تَسُبُّوا أَصْحَابِي فَوَاَلَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ أَنَّ أَحَدكُمْ أَنْفَقَ مِثْل أُحُد ذَهَبًا مَا أَدْرَكَ مُدَّ أَحَدهمْ وَلَا نَصِيفه )

kita tak pernah tahu kualitas amal kita di sisi allah. rasulullah mengatakan, seandainya salah satu kalian menginfakkan segunung emas,, tidaklah sama dengan satu mud (0,7 gram) emas yang diinfakkan sahabat, atau bahkan separuh itu. perbandingan yang sangat jauh.

banyak kriteria yang membuat perbedaan nilai pahala. alhamdulillah, inilah keadilan allah. peluang si kaya si miskin, si kuat dan si lemah, pada akhirnya adalah sama.

alhamdulillah. astaghfirullah. wallahu a'lam
12 Desember 2011

never a failure, always a lesson..hoho

keren..

Apa yg ada pada kita, semuanya, adalah amanah..yg dipercayakan pada kita..

Jagalah, gunakan, kerjakan dengan baik atau ia akan mencabut kepercayaannya..

Ingat.. Tak ada kegagalan, semua adalah pelajaran.. *assek..*

Selamat beraktivitas, semangat!!!
10 Desember 2011

Kita harus bisa menulis. Agar pikiran kita bisa dibaca, disampaikan, dipahami dan diikuti oleh orang lain. Untuk bisa menulis, mewujudkan pikiran kita dan mewakilkannya ke dalam kata sesuai maksud, kita harus punya banyak perbendaharaan kata agar setiap ide menemukan kata yang secara tepat dan utuh menggantikannya. Dan untuk memiliki banyak penguasaan kata, kita harus sering sering membaca, apa saja, di mana saja. Sayangnya, tak semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk bisa membaca sebanyak-banyaknya. Kualitas seseorang sangat erat terkait dengan sejauh mana literatur yang sudah ia baca. Tak baik mengutuk diri, meski tak bisa dibilang tak beruntung, tapi saya merasa peluang saya untuk membaca selalu dibatasi. Entah siapa yang membuat batasan itu, walaupun dalam ketidakberuntungan ini saya masih bisa merasa beruntung dibanding mereka, atau sangat tidak beruntung dibanding dengan mereka.

Mungkin harus sedikit memberontak agar mendapat kebebasan. Satu hal yang menahan itu adalah darma. Ketidaktahuan dan kebimbangan ke mana saya harus menurutkan langkah. Harus ke sini, atau ke sana. Orang masih bingung tidak selalu salah. Kebingungan adalah sebuah keputusan, langkah tegas, sebuah pilihan. Karena dalam kebingungan itulah dia menemukan alasan untuk tidak atau belum memilih. Karena memilih dan menentukan perlu alasan, tidak memilih pun juga punya alasan. Nah, orang bodoh adalah orang yang bisanya hanya menyalahkan. He he he.
Rabu, 7 Desember 2011

Sejak awal peradaban, spiritualitas dan agama digunakan untuk mengisi celah-celah yang tidak dapat dijelaskan ilmu pengetahuan..

Prof. Kohler, karakter fiktif "Angel and Demon"

_Dan Brown
3 Desember

Berawal dari ulat yg menjijikkan, merugikan, dan tak pernah diharap kehadirannya.
Dari itulah keindahan kupu-kupu bermula..
Semoga kita bisa mengikuti jejak metamorfosis ulat dan tak terhenti di ulat bulu..

استفت قلبك، البر ما اطمأنت إليه النفس واطمأن إليه القلب، والإثم ما حاك في النفس وتردد في الصدر، وإن أفتاك الناس وأفتوك "
tanyakan hatimu.. kau bisa mencari jawaban melalui siapapun, tapi akhirnya semua itu hanyalah petunjuk.. karena jawaban sebenarnya ada dalam hatimu..

29 November 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar