Cari Blog Ini

31 Desember 2011

Sejarah Panjang Konflik Israel – Palestina



Ketika hampir seluruh entitas penduduk bumi sudah menikmati kemerdekaannya, ada satu wilayah teritorial yang terus didera konflik berkepanjangan dan masih terjerat belenggu imperialis dan kolonialis. Memasuki abad ke -20 negara-negara dunia mulai memperoleh kemerdekaannya pasca kejatuhan terstruktur Khalifah Utsmaniyah (Ottoman Dynasty) yang berpusat di Turki melalui agenda Nasionalismenya Mustafa Kemal Pasha setelah enam abad berkuasa pada rentang kurun waktu 1299-1923. Perang Dunia 1 dan 2 lalu melahirkan negara-negara merdeka baru dunia ke -3. Namun bagi Palestina, masa suram penjajahan barulah dimulai. Sejak tahun 1948 mereka secara “sah dan resmi” dijajah oleh pemerintah kolonial Israel.

Untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Palestina saat ini kita harus menarik jarum waktu jauh mundur ke belakang. Tidak seperti penjajahan lain yang motifnya “sederhana”, seperti ekspansi kekuasaan, mengambil alih kekayaan tanah jajahan, memperkuat pengaruh politik, atau penyebaran agama saja. Pendudukan Israel ke Palestina lebih kompleks dari sekedar Gold, Gospel and Glory, semboyan yang didengungkan kerajaan Eropa jaman dahulu melebarkan sayapnya menjelajahi dan menjajah pelosok bumi termasuk Belanda ketika hendak menguasai Nusantara.

Siapa Israel Sebenarnya

Israel dalam literatur Islam adalah nama Nabi Ya’qub putra Ibrahim alaihimassalam. Terdapat hadis nabi saw. riwayat Abu Dawud melalui sahabat ibn abbas yang mendasari pendapat ini seperti dikutip ibnu katsir dalam tafsirnya. Kristen dalam Alkitabnya juga sama dengan islam dalam hal ini. Seiring berbagai peristiwa dan rentang waktu, Israel kemudian mengalami perluasan makna menjadi nama satu komunitas, untuk tidak mengatakan negara Yahudi.

Sejak era Nabi Musa, Nabi Isa hingga kini Bani Israel dikenal sebagai bangsa yang pintar, cerdas, namun licik dan arogan. Kepandaian mereka di masa Nabi Musa terlihat pada trik Musa As-Samiri yang bisa membuat patung sapi ciptaannya berbicara dan dengan lihai meperdaya iman Bani Israil kepada Nabi Musa. Nabi Musa seperti dikisahkan berulang kali dalam al-qur’an sering kali dibuat repot gara-gara ulah dan tingkah kaumnya itu. Meski sempat diakui sebagai umat terbaik, namun tak sedikit oknum umat Nabi Musa itu yang membuat orang geleng-geleng karena keras kepala dan sikap mereka yang justru mempersulit mereka sendiri. Sekali waktu mereka ingin melihat tuhan dengan mata kepala. Pernah juga mereka menggugat Hadiah Tuhan yang berupa makanan surga –manna dan salwa lalu menuntut aneka makanan selainnya, meminta meja dengan hidangannya turun langsung dari langit, dan meminta tuhan baru. Dari kisah mereka kita bisa sedikit mengenal karakter mereka, keras kepala, suka seenaknya dan arogan. Dan sampai sekarang pun watak mereka tidak juga berubah. Arogansi Israel yang kebijakan politiknya selalu didukung sekutunya Amerika terlihat jelas dari invasi ke Palestina yang tak mengindahkan hak-hak warganya. Kesewenang-wenangan mereka merusak stabilitas dunia internasional semakin nyata dalam serangan ke kapal bantuan sosial Mavi Marmara. Israel dan Yahudi bagaikan dua sisi dari mata uang logam. Mereka menyebut Israel untuk bermaksud Yahudi dan sebaliknya. Ini tak lepas dari dogma agama Yahudi yang menganut eksklusifitas untuk ras Israel. Sebab hal inilah pada tahun 1975 Majelis Umum PBB mengeluarkan Resolusi 3379 PBB yang menyatakan zionisme adalah satu bentuk rasisme. Sayang, resolusi yang telah lolos dan disetujui harus ditarik kembali karena Majelis Umum PBB mengeluarkan Resolusi 4686 yang isinya mencabut Resolusi 3379.

Dari data sejarah yang terekam dalam berbagai literatur inilah, bisa disimpulkan bahwa Yahudi adalah salah satu bangsa tertua berpengaruh yang tetap eksis dan survive. Sampai kini, orang-orang hebat kaliber dunia dari Yahudi sejak awal kemunculan mereka, pada abad pertengahan hingga era kecanggihan teknologi IT saat ini sangatlah banyak seakan takkan ada habisnya.

Dalam perjalanannya, kaum yahudi tidak selalu mendapat kejayaan. Pada masa Nabi Musa, mereka dalam waktu lama terhina di bawah penindasan Raja Fir’aun. Beberapa dinasti tercatat mengusir mereka seperti Babylonia di Persia, Ratu Isabell di Spanyol, Tsar Alexander III di Rusia dan Hitler di Jerman. Muncul asumsi bahwa mereka diusir karena dianggap sebagai ancaman berbahaya dan sifat buruk mereka yang pragmatis. Menghalalkan segala cara demi meraih tujuan. Meski mungkin tak semua informasi tersebut benar-benar akurat dan objektif bahkan mungkin hanya cerita rekaan untuk meraih simpati dunia saja seperti Tragedi Holocaust yang nanti akan disinggung pula dalam rubrik ini.

Nasib Yahudi mulai menemukan titik terang ketika Amerika Serikat berdiri pada tahun 1776 dan mendapat kedaulatannya sebagai negara. Kedekatan hubungan mereka sudah tak asing lagi bagi dunia. Jika ditelusuri lebih lanjut, akar persahabatan mereka memang telah tampak sejak era para founding father Amerika Serikat. Lihat saja kutipan surat John Adams yang ditujukan kepada Thomas Jefferson: ''Saya percaya, kaum Ibranilah yang lebih baik membangun peradaban dibandingkan dengan bangsa lain.'' Begitu juga Woodrow Wilson, yang berpendapat bahwa negara Yahudi kuno adalah contoh yang paling ideal bagi negara baru yang tengah dibangun. Salah satu simbol negara Amerika Serikat yang dirancang Thomas Jefferson, Benjamin Franklin, dan John Adams menggambarkan bangsa Israel yang tengah menyeberangi Laut Merah dalam kejaran Firaun, sementara Musa sudah di seberang. Thomas Jefferson, Benjamin Franklin dan John Adams adalah trio Bapak Pendiri Amerika.

Kedekatan keduanya sangatlah nyata terlihat. Di Israel, untuk menghidupkan lagi bahasa Ibrani sebagai bahasa percakapan dibutuhkan waktu dua abad. Tapi, di kalangan akademisi Amerika, bahasa itu sudah lama diakrabi. Banyak universitas Amerika memasukkan bahasa Ibrani dalam kurikulum. Di Universitas Harvard, bahasa itu sempat diwajibkan pada 1787. Sementara pada logo Universtas Yale tertulis kata Ibrani Urim V'Thummim (Belajar Bijaksana). Harvard dan Yale adalah dua perguruan tinggi terbaik dunia yang biasa mencetak generasi sukses. Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg adalah jebolan Harvard yang berhasil menjadi miliarder termuda dunia di usia ke -24 yang juga seorang Yahudi dan beberapa presiden amerika seperti Bill Clinton adalah lulusan yale university. Itu hanya sedikit gambaran tentang orang-orang mereka.

Dukungan Amerika terhadap aspirasi kaum Yahudi untuk memiliki tanah air impian juga telah muncul jauh-jauh hari. Pada masa pendudukan Inggris, John Adams telah menulis: ''Saya sangat berharap, kaum Yahudi akan tiba kembali di Yudea dan melahirkan negara yang berdaulat di sana.'' Presiden Abraham Lincoln juga mengisyaratkan hal serupa.

Sejarah Amerika tak lepas dari kontribusi Yahudi maka tak aneh jika sampai sekarang kebijakan Amerika selalu menunjukkan keberpihakan penuh kepada Israel. Catatan sejarah memang menunjukkan bahwa Pemerintah Amerika Serikat adalah pemerintah paling pro-Israel di seluruh dunia. Israel dan Amerika telah membuktikan diri sebagai kawan akrab pada 1948 saat Israel terbentuk. Bayangkan, hanya enam menit setelah Israel diproklamasikan pada 14 Mei 1948, Presiden Harry Truman menjadi kepala negara pertama yang mengakuinya. Sama sekali di luar kebiasaan Amerika yang hanya mau mengakui negara dengan batas wilayah yang jelas. Sekali lagi, hanya butuh waktu enam menit!

Tatkala berjumpa dengan Henry Wentworth, seorang zionis Kanada yang berharap agar kaum Yahudi bisa dipersatukan di tanah impian mereka di Palestina, Abraham Lincoln mendukung. ''Itu impian mulia yang juga ada di hati banyak warga Amerika,'' katanya. Pada 1883, Emma Lazarus, penyair ternama Amerika yang kata-katanya tertulis di Patung Liberty, menuliskan dukungan pada gagasan tanah air Yahudi. ''Palestina harus menjadi rumah bagi kaum tak berumah, tujuan bagi darah pengembara, perlindungan bagi para terpidana, dan negara bagi kaum terusir,'' tulis Emma Lazarus. Pada 1891, ketika Tsar Alexander III memula pengusiran kaum Yahudi di Rusia, gerakan yang mendukung pendirian negara Yahudi memperoleh momentum yang paling kuat di Amerika Serikat. Saat itu, Hakim Agung dan Juru Bicara Kongres, William E. Blackstone dan Kardinal Gibbons, mengantarkan sendiri sebuah petisi kepada Presiden Benjamin Harrison dan Menteri Luar Negeri James Blaine. Mereka menuntut penyelenggaraan sebuah konferensi internasional, yang membicarakan klaim bangsa Israel bahwa Palestina adalah tanah air mereka. ''Kami percaya, saat ini adalah waktu yang tepat bagi semua bangsa, khususnya bangsa-bangsa Kristen Eropa, untuk menunjukkan keramahan pada bangsa Israel. Mari kita kembalikan kepada mereka tanah yang dulu secara paksa dikuasai oleh nenek moyang kita orang Roma,'' begitu salah satu kalimat yang tertulis dalam petisi yang dibawa Blackstone dan Gibbons.

Amerika juga menjadi negara pertama yang ada di belakang Deklarasi Balfour yang digagas Lord Balfour, Perdana Menteri Inggris pada 1917 yang juga seorang Yahudi. Saat itu, kepada Lord Rothschild, Presiden Federasi Zionis Inggris, Lord Balfour mengirimkan surat yang berisi janji Pemerintah Inggris untuk memfasilitasi pendirian negara Yahudi di tanah Palestina. Melihat sejarah itu, dukungan Presiden Harry Truman pada proklamasi negara Israel yang dilakukan David Ben-Gurion terrlihat bukan keputusan yang terburu-buru.

Peristiwa Holocaust yang menghebohkan dunia pada era perang dunia ke 2 (1933-1945) karena genosida yang digambarkan media sangat kejam dilakukan oleh adolf hitler menjadi momen terbaik berikutnya bagi Yahudi mendirikan tanah airnya di bumi Palestina. Mereka dengan jeli melihat dan menangkap peluang dalam tragedi. Tapi benarkah bangsa Yahudi dibantai sedemikian rupa oleh Jerman? Tak sedikit kalangan yang menyangsikan kebenaran peristiwa ini dan berasumsi bahwa berita telah didramatisir sedemikian rupa oleh media dan campur tangan penguasa yang berkepentingan. Jika dibandingkan, mirip dengan Peristiwa G30S/PKI yang kini mulai memunculkan “kebenaran-kebenaran” yang datang dari pemeran lama dan dahulu terbungkam oleh tangan besi rezim orde baru. Peristiwa G30S/PKI inilah yang mengorbitkan pahlawan baru Indonesia yang lalu menjadi penguasa tanah air yakni rezim Orde Baru. Peninjauan kembali dan pelurusan sejarah terkait Peristiwa G30S/PKI pun mengemuka. Kenyataannya, sejarah apapun, selalu rentan dengan konspirasi dan rekayasa tangan tak terlihat penguasa. Kendali media merupakan urusan vital untuk menciptakan persepsi publik. Yahudi memang tak pernah tertinggal dalam semua lini kehidupan. Banyak kalangan masyarakat yang tertelan tanpa sadar dan tergiring opini yang mereka ciptakan. Taipan media, trupert yang membawahi xxxx adalah salah satu keturunan Yahudi. Sutradara besar kenamaan Hollywood kreator film-film Box Office, Steven Spielberg juga seorang Yahudi. Wajar jika beberapa filmnya tak lepas dari aroma pro yahudi dan lebih pantas disebut dengan film propaganda daripada murni karya seni. Dia juga tak segan memecat artisnya yang berlawanan arah dengan doktrin anutannya. Jika ingin mengetahui jejak Yahudi di berbagai belahan dunia, sangatlah panjang lebar dan luas untuk dijelaskan. Peristiwa besar dalam sejarah pergolakan dunia selalu dikaitkan dengan Amerika Serikat dan pengaruh kuat Israel di tubuh Amerika menimbulkan aroma perpaduan kepentingan geopolitik antara keduanya dalam kemunculan peristiwa-peristiwa itu.

Pemilihan Tanah Suci Tiga Agama yaitu Palestina untuk dikuasai oleh Israel bukan sekedar strategi geopolitik. Ada latar belakang historis dan doktrin agama yang melandasi pilihan Israel mendiami paksa Tanah Suci tiga agama itu. Harun Yahya, ilmuwan muslim tersohor dari Turki dalam tulisannya di situs www.harunyahya.com mengatakan, kaum yahudi telah tinggal di tanah Palestina sebelum mereka terusir oleh pada tahun 70 M. Kenyataan ini membuat mereka selalu bermimpi untuk bisa kembali ke “rumah” mereka. Selama berabad-abad palestina berganti tangan dari satu penguasa ke penguasa lain tapi bukan Yahudi. Romawi adalah salah satu penguasa palestina yang ketika itu merupakan satu dari dua kerajaan besar yang menguasai banyak wilayah selain Persia. Hingga pada masa khilafah islam, ekspansi yang dilakukan mujahidin muslim mencapai negara yang pernah menjadi kiblat umat muslim di masa rasulullah yaitu baitul maqdis. Ya, palestina akhirnya beralih ke naungan islam dengan Khalifah Umar bin al-Khattab sebagai amirul mukminin. Beliau lalu menjalankan toleransi dalam beragama seperti tuntunan rasulullah yaitu memilih islam atau membayar jizyah. Umat kristen dan yahudi masih bebas berdampingan menjalankan ibadah mereka dan kepemimpinan islam ketika itu dikenal sebagai pemerintahan terbaik yang membawahi Palestina sebagai tanah suci tiga agama. Yahudi pun masih memendam hasrat mereka menjadi penguasa di tanah Palestina.

Kaum Yahudi sangat ingin tinggal tidak di tanah-tanah biasa, melainkan di Kanaan (Palestina), Tanah yang Dijanjikan Tuhan kepada mereka, kaum pilihanNya. Sampai saat itu, kaum Yahudi meyakini bahwa kepulangan ke Palestina hanya akan mungkin dengan pertolongan seorang juru selamat yang disebut Messiah. Akan tetapi, pada pertengahan abad ke-19, dua orang rabbi (pendeta Yahudi) merumuskan penafsiran baru atas doktrin ini. Keduanya, Rabbi Judah Alkalay dan Rabbi Zevi Hirsch Kalisher, menyatakan bahwa tak usah lagi menunggu datangnya Sang Messiah. Menurut penafsiran mereka atas naskah kuno suci Yahudi, kaum Yahudi dapat pulang ke Palestina lewat kekuatan politik dan ekonomi sendiri, dengan bantuan kekuatan-kekuatan besar Eropa. Ini akan menjadi langkah awal datangnya Messiah. Penafsiran rabbi ini mempengaruhi para nasionalis muda Yahudi. Tak terbantahkan, yang paling terkenal di antara mereka adalah seorang wartawan muda Austria bernama Theodor Herzl. Dengan menjelmakan penafsiran ulang doktrin kedua rabbi menjadi suatu gerakan politik aktif, Herzl mendirikan Zionisme politik. Zionisme mengambil namanya dari Gunung Zion yang suci di Yerusalem; tujuannya adalah pulangnya kaum Yahudi sedunia ke Palestina. Herzl memimpin kongres Zionis pertama di Basel, Swiss. Di sana mereka mendirikan World Zionist Organisation (Organisasi Zionis Dunia). Kelompok ini akan mengarahkan gerakan Zionis dengan penuh kesabaran dan keteguhan hingga berdirinya negara Israel. WZO mempunyai dua tujuan utama: menjadikan Palestina tempat yang cocok bagi pemukiman kaum Yahudi, dan mendorong seluruh kaum Yahudi, mulai dengan yang di Eropa, berpindah ke Palestina. Situs in-christ.net dalam artikelnya menyatakan bahwa menguasai palestina adalah salah satu langkah menuju rencana kedatangan messiah, juru selamat yang akan membawa bangsa israel berjaya. Doktrin inilah yang akhirnya membuat Israel menghalalkan segala cara menuju realisasi skenario besar yahudi menuju tatanan dunia baru yang selalu mereka impikan.

Amiruddin Fahmi
dari berbagai referensi valid
Baca Selengkapnya...

30 Desember 2011

Kejahatan Kemanusiaan Itu Bukan Pembunuhan Melainkan Korupsi



Kebrutalan koruptor tak berhenti pada “pencurian” uang dalam nominal besar saja, akhir-akhir ini koruptor semakin “tegas” menindak pihak-pihak yang berani mengusik profesinya sebagai koruptor. Seorang wartawan NTT menjadi sasaran perilaku mereka. Gara-gara mengangkat berita tentang dugaan korupsi alokasi dana desa untuk pembangunan kantor desa, rumah keluarganya diserang massa dan menjadi korban pengrusakan dan pembakaran. Bahkan anaknya yang masih berusia satu bulan meninggal dunia akibat syok dan kejang pada waktu kejadian. Sebelum serangan terjadi, ancaman memang sempat dilayangkan pada wartawan bernama Dance Henukh. Dia pun sudah melapor pada polisi, namun serangan itu terjadi ketika polisi sudah kembali.

Wartawan, aktivis antikorupsi, penegak hukum antikorupsi, selalu menjadi objek penderitaan akibat pengabdiannya pada kebenaran dan kebaikan. Sudah banyak kasus serupa menimpa dari jaksa agung, ketua KPK, aktivis nasional, sampai wartawan daerah. Sepertinya tak ada yang bisa selamat dari bengisnya koruptor yang ingin menyelamatkan diri dengan cara apapun. Aksi dan reaksi. Reaksi koruptor ini bisa dibilang “wajar”. Tentu saja mereka ingin lepas dari jeratan hukum yang bisa menyeret mereka dari Singgasana yang nyaman menikmati hasil korup bersama keluarga ketawa-ketiwi turun ke ruang sel penjara yang sempit dan pengap dalam sendiri. Pada akhirnya ketika kenyamanan itu terganggu, apapun dilakukan asal penggangu bisa hilang.

Perilaku koruptor yang mbrentek menjadi pembunuh kejam, atau mengarang rekayasa dan konsipirasi, atau manipulasi, patutlah dicermati. Masalahnya adalah, pemerintah kita pun masih setengah-setengah menindak dan melawan korupsi. Wong mereka juga menikmati sistem korup. Akhirnya tak ada tindakan serius menangani masalah yang sesungguhnya sangat serius ini.

“Salah siapa ga menjadi kuat?”

“Hey. Yang kuat saja masih bisa diinjak”

“Terus bagaimana?”

“Yo mbuh, pikiren dewe..”.

14 Desember 2011
Baca Selengkapnya...

16 Desember 2011

Percayalah Pada Kebaikan Kebenaran Kejujuran



Seringkali kita dibuat ribet, ribut, dan pekewuh karena omongan orang. Mau begini, takut dibilang begini, mau begitu takut dibilang begitu. Itulah hidup. Karena kita hidup bersama banyak orang. Semakin banyak terlihat, semakin banyak dinilai, semakin banyak persepsi, semakin banyak omongan.

Manusia dibekali dengan akal, dengan pikiran, dengan insting, dengan hati, dengan intuisi, termasuk emosi. Itulah yang sedikit banyak mempengaruhi omongan itu.

Keteguhan hati itu mahal. Mantap, yakin, madep, netep, itu susah. Langkah sudah benar, datang suara ini, datang pikiran ini, akhirnya berubah. Imam Syafi’i yang luar biasa itu, pernah punya satu model pikiran yang tertuang dalam madzhab qodim, akhirnya seiring pertambahan ilmu (informasi) dan perkembangan pemikiran yang beliau dapat, beliau pun menarik kembali seluruh ucapannya yang awal dan beralih ke pendapatnya yang baru yang disebut madzhab jadid. Bukan tidak konsisten, tetapi buah pikiran adalah hasil proses informasi yang diolah. Info apa yang didapat, sudut pandang apa yang diambil, itulah hasil omongannya. Adakah yang mengatakan syafi’i plin plan? Tidak ada. Kalaupun ada, justru dia yang akan dikata bodoh. Karena syafi’i punya alasan untuk tiap langkah yang diambil, dan alasannya adalah benar.

Pada akhirnya, kita cukuplah berpegang pada apa yang kita yakini benar. Dengarkan omongan orang, ambil benarnya, buang bodohnya. Semoga kita diberi kemantapan, tapi bukan keras kepala. Diberi keluwesan, tapi bukan plin plan.
Jum’at, 16 Desember 2011

Sholat itu enak, tapi kamu kok keberatan..

Nikmati lah tiap detik dalam sujud, dalam ruku', dalam tiap huruf yg terapal, dalam khusyu' dan sepi..

Kau benar-benar berdua dengan penciptamu..

Coba hitung, berapa waktu yang kau habiskan untuk dirimu, temanmu, santaimu, mainmu, dan berapa lama yang kau sisihkan untuk tuhanmu..

Semoga kau bisa menikmati sholatmu..

_sugesti untuk beta, dan rekan-rekan beta..

*met rehat smua, terlelah seharian mantengin komputer.wish me luck friends*
Rabu, 14 Desember 2011

Kebrutalan koruptor tak berhenti pada “pencurian” uang dalam nominal besar saja, akhir-akhir ini koruptor semakin “tegas” menindak pihak-pihak yang berani mengusik profesinya sebagai koruptor. Seorang wartawan NTT menjadi sasaran perilaku mereka. Gara-gara mengangkat berita tentang dugaan korupsi alokasi dana desa untuk pembangunan kantor desa, rumah keluarganya diserang massa dan menjadi korban pengrusakan dan pembakaran. Bahkan anaknya yang masih berusia satu bulan meninggal dunia akibat syok dan kejang pada waktu kejadian. Sebelum serangan terjadi, ancaman memang sempat dilayangkan pada wartawan bernama Dance Henukh. Dia pun sudah melapor pada polisi, namun serangan itu terjadi ketika polisi sudah kembali.

Wartawan, aktivis antikorupsi, penegak hukum antikorupsi, selalu menjadi objek penderitaan akibat pengabdiannya pada kebenaran dan kebaikan. Sudah banyak kasus serupa menimpa dari jaksa agung, ketua KPK, aktivis nasional, sampai wartawan daerah. Sepertinya tak ada yang bisa selamat dari bengisnya koruptor yang ingin menyelamatkan diri dengan cara apapun. Aksi dan reaksi. Reaksi koruptor ini bisa dibilang “wajar”. Tentu saja mereka ingin lepas dari jeratan hukum yang bisa menyeret mereka dari Singgasana yang nyaman menikmati hasil korup bersama keluarga ketawa-ketiwi turun ke ruang sel penjara yang sempit dan pengap dalam sendiri. Pada akhirnya ketika kenyamanan itu terganggu, apapun dilakukan asal penggangu bisa hilang.

Perilaku koruptor yang mbrentek menjadi pembunuh kejam, atau mengarang rekayasa dan konsipirasi, atau manipulasi, patutlah dicermati. Masalahnya adalah, pemerintah kita pun masih setengah-setengah menindak dan melawan korupsi. Wong mereka juga menikmati sistem korup. Akhirnya tak ada tindakan serius menangani masalah yang sesungguhnya sangat serius ini.

“Salah siapa ga menjadi kuat?” .

“Hey. Yang kuat saja masih bisa diinjak”.

“Terus bagaimana?”.

“Yo mbuh, pikiren dewe..”. —
Rabu, 14 Desember 2011

semu, maya, ilusi, tergantung
perspektif pikiran, bagaimana
memaknai, melihat, merasa..
Menurut saya, di balik tiap huruf
dalam teks di atas, anda terasa
begitu nyata..
Selasa, 13 Desember 2011

ketahuilah kawan, di satu komunitas tertentu, hindarilah penggunaan kalimat Saya, karena Saya di mata 'sempit' mereka adalah refleksi kesombongan..
Selasa, 13 Desember 2011

baiknya, ga usah bercanda kelewatan melalui fesbuk..

Karena teks tak selalu bisa menjabarkan konteks dan emosi pemilik teks secara utuh dan tepat.. Rawan salah paham, dan sulit untuk menormalkan kembali keadaan jika sudah kritis..

He he he

ya sudah, yang terjadi ga perlu diratapi terlalu, biar jadi pengalaman..

Sekalian, maaf untuk tutur kata yang salah dalam perfesbukan slama ini..
Senin, 12 Desember 2011


شرح النووي على مسلم - مشكول-غير موافق للمطبوع - (8 / 321)

لَا تَسُبُّوا أَصْحَابِي فَوَاَلَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ أَنَّ أَحَدكُمْ أَنْفَقَ مِثْل أُحُد ذَهَبًا مَا أَدْرَكَ مُدَّ أَحَدهمْ وَلَا نَصِيفه )

kita tak pernah tahu kualitas amal kita di sisi allah. rasulullah mengatakan, seandainya salah satu kalian menginfakkan segunung emas,, tidaklah sama dengan satu mud (0,7 gram) emas yang diinfakkan sahabat, atau bahkan separuh itu. perbandingan yang sangat jauh.

banyak kriteria yang membuat perbedaan nilai pahala. alhamdulillah, inilah keadilan allah. peluang si kaya si miskin, si kuat dan si lemah, pada akhirnya adalah sama.

alhamdulillah. astaghfirullah. wallahu a'lam
12 Desember 2011

never a failure, always a lesson..hoho

keren..

Apa yg ada pada kita, semuanya, adalah amanah..yg dipercayakan pada kita..

Jagalah, gunakan, kerjakan dengan baik atau ia akan mencabut kepercayaannya..

Ingat.. Tak ada kegagalan, semua adalah pelajaran.. *assek..*

Selamat beraktivitas, semangat!!!
10 Desember 2011

Kita harus bisa menulis. Agar pikiran kita bisa dibaca, disampaikan, dipahami dan diikuti oleh orang lain. Untuk bisa menulis, mewujudkan pikiran kita dan mewakilkannya ke dalam kata sesuai maksud, kita harus punya banyak perbendaharaan kata agar setiap ide menemukan kata yang secara tepat dan utuh menggantikannya. Dan untuk memiliki banyak penguasaan kata, kita harus sering sering membaca, apa saja, di mana saja. Sayangnya, tak semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk bisa membaca sebanyak-banyaknya. Kualitas seseorang sangat erat terkait dengan sejauh mana literatur yang sudah ia baca. Tak baik mengutuk diri, meski tak bisa dibilang tak beruntung, tapi saya merasa peluang saya untuk membaca selalu dibatasi. Entah siapa yang membuat batasan itu, walaupun dalam ketidakberuntungan ini saya masih bisa merasa beruntung dibanding mereka, atau sangat tidak beruntung dibanding dengan mereka.

Mungkin harus sedikit memberontak agar mendapat kebebasan. Satu hal yang menahan itu adalah darma. Ketidaktahuan dan kebimbangan ke mana saya harus menurutkan langkah. Harus ke sini, atau ke sana. Orang masih bingung tidak selalu salah. Kebingungan adalah sebuah keputusan, langkah tegas, sebuah pilihan. Karena dalam kebingungan itulah dia menemukan alasan untuk tidak atau belum memilih. Karena memilih dan menentukan perlu alasan, tidak memilih pun juga punya alasan. Nah, orang bodoh adalah orang yang bisanya hanya menyalahkan. He he he.
Rabu, 7 Desember 2011

Sejak awal peradaban, spiritualitas dan agama digunakan untuk mengisi celah-celah yang tidak dapat dijelaskan ilmu pengetahuan..

Prof. Kohler, karakter fiktif "Angel and Demon"

_Dan Brown
3 Desember

Berawal dari ulat yg menjijikkan, merugikan, dan tak pernah diharap kehadirannya.
Dari itulah keindahan kupu-kupu bermula..
Semoga kita bisa mengikuti jejak metamorfosis ulat dan tak terhenti di ulat bulu..

استفت قلبك، البر ما اطمأنت إليه النفس واطمأن إليه القلب، والإثم ما حاك في النفس وتردد في الصدر، وإن أفتاك الناس وأفتوك "
tanyakan hatimu.. kau bisa mencari jawaban melalui siapapun, tapi akhirnya semua itu hanyalah petunjuk.. karena jawaban sebenarnya ada dalam hatimu..

29 November 2011
Baca Selengkapnya...

27 November 2011

Home Alone, Pengalaman Tak Menyenangkan Melawan Maling Nekat



Malam ini adalah hari pertama pergantian tahun dalam Islam. Sudah 1433 tahun sejak momen bersejarah hijrah rasulullah saw. dari kota makkah ke kota madinah yang ditetapkan menjadi hitungan awal kalenderisasi islam. Alhamdulillah, islam masih terjaga eksistensinya di dunia yang terus berubah. Pertambahan tahun ini juga menandai bertambahnya usiaku yang kini menuju tahun ke 23 sejak aku dilahirkan. Angka yang sudah cukup banyak ini mengantarku beranjak dari fase remaja menuju fase pencarian diri. Meski sejatinya aku belum berhasil menemukannya.

Ya sudah, bukan aku yang hendak menjadi objek cerita kali ini tapi pengalamanku yang cukup menegangkan atau malah bisa jadi cukup mengerikan. Malam ini untuk ke sekian kali aku harus sendirian di rumah. Para penghuninya harus pergi dan meninggalkan aku sendirian. Bukan kali pertama memang karena ada alasan yang membuat penghuni rumah ini harus pergi dan pergi dan pergi lagi ke luar kota.

Sebenarnya ketika ditinggal aku tidak benar-benar sendiri karena banyak kawan yang bisa kuminta menemani kesendirianku. Tapi terkadang aku ingin menikmati kenyamanan dan ketenangan sepi jika belum sampai pada tahap membosankan. Dari beberapa kali pengalaman “jaga rumah” itu, ada satu peristiwa yang akan selalu kuingat karena berbeda dari biasanya. Tiga atau empat tahun lalu kejadiannya. Paling tidak pengalaman pertama ketika itu menjadi pelajaran jika lain waktu kejadian ini mungkin berulang.

Aku, saat itu tidak sendirian dan bersama satu orang teman. Seperti biasa, aku jalani malam itu layaknya kebanyakan orang. Menghabiskan waktu di depan layar kaca, mengobrol bersama beberapa kudapan ringan. Untuk menemani, kumasak pula satu teko air panas guna menyeduh dua gelas kopi dan selebihnya buat persediaan nanti. Dan kurasa malam itu akan menjadi malam begadang yang santai dan mengasyikkan.

Waktu pun terus berjalan, tak terasa sudah melewati tengah malam. Aku masih sangat ingat, acara televisi yang kutonton saat itu adalah duel gulat yang sedang populer menjangkiti anak muda. Smack Down. Stasiun televisi yang menayangkannya adalah Lativi, edisi lawas yang sekarang berubah nama menjadi TV One. Karena sudah larut, kami pun memutuskan untuk akan beristirahat. Kebetulan belum shalat isya’, temanku pun lalu pergi mengambil air wudhu lebih dulu. Aku yang sudah shalat duduk santai di depan tivi. Beberapa saat setelah itu keadaan lalu berubah menegangkan. Tiba-tiba aku mendengar bunyi keras di bagian selatan rumahku, “Bruakk, Bruakk”. Ku hampiri temanku dan kubilang dengan sedikit berbisik dan cemas, “suarane opo iku?” (suara apa itu?). “yo mbuh, suarane opo” (nggak tahu suara apa). Kami pun mulai sedikit panik. Sempat terpikir untuk langsung saja keluar rumah melihat apa yang terjadi di luar. Barangkali itu “cuma” sekedar hantu, namun kuurungkan. Langkah gegabah akan membuat keadaan semakin rumit. Hanya 1% kemungkinan hal itu dilakukan oleh makhluk gaib atau hantu. Bunyi keras “bruakk” itu benar-benar nyata dan aku tak percaya hantu-hantu itu kurang kerjaan dan menghabiskan waktunya hanya untuk menjahiliku. Absurd. Aku pun berinisiatif mematikan menghidupkan lampu berulang-ulang. Bermaksud mengatakan, “pergi saja lah, rumah ini ada orangnya!”. Namun suara itu makin keras dan tak mau berhenti. Ku keraskan volume televisi agar terdengar dari luar namun tak merubah keadaan. “Bruakk, Bruakk”. Sial!

Bunyi itu berasal dari pintu pagar rumahku yang berbahan bambu. Melihat bunyi yang kudengar, kupikir takkan lama sebelum pintu itu jebol dan memberi celah untuk masuk bagian dalam rumahku. Memang masih ada pintu lagi sebelum sampai ke bagian dalam rumah, tapi jika menilik keseriusan maling itu, lebih tepat disebut rampok sebenarnya karena aksinya yang terang-terangan, sepertinya hanya menunggu waktu sebelum ia menemukan cara untuk sampai ke dalam rumah dan “bertatap muka” dengan kami. Dasar maling nekat kurang ajar.

Rumah kami memang menyendiri, sepi dan sunyi. Dikelilingi pesawahan dari depan, belakang, kiri dan kanan. Pantas jika aksi maling berisik itu tak sampai terdengar oleh siapapun termasuk tetangga terdekat kami yang berjarak sekitar 30 meter dan mungkin sedang tertidur lelap dalam mimpinya yang indah. Melihat reaksi yang kami berikan tadi tak menyurutkan langkah maling menyatroni rumah, kami pun bertambah panik dan berusaha berpikir tenang. Dari luar terdengar derap langkah kaki-kaki. Kukira jumlah mereka lebih dari satu, sekitar tiga menurut prediksiku. Temanku lalu berujar, “patenono ae lampune, ben ga’ ketok” (matikan saja lampunya biar kita nggak terlihat). Kuikuti instruksinya. Kumatikan semua lampu sedangkan temanku mencari benda keras untuk bersiap menghadapi kemungkinan terburuk. Bertempur melawan maling. Kami pun menyusun strategi. Paling tidak kami punya satu kelebihan yaitu lebih menguasai medan apalagi dalam keadaan gelap gulita seperti waktu itu. Meski begitu, jauh lebih baik jiika itu tak terjadi. Dia maling, profesional, siap bertarung tentunya, atau mungkin dengan jurus kebalnya, persediaan senjata yang sekali tebas hilang tanganku, atau keahlian bela diri. Dan kami, dua anak muda yang bersenjata “pentungan” seadanya sambil berharap satu ayunan lemah tangan kami mengenai tengkuk si maling dan berhasil merobohkannya dalam satu gerakan. Karena jika harus berhadapan langsung, 70% kemungkinan hasilnya akan terlihat buruk yaitu kami akan tersungkur K.O.. Benar-benar situasi genting, gawat, DARURAT.

Detik-detik berikutnya semakin mendebarkan. Aku bersiaga di bagian selatan sambil melihat ke atas mewaspadai jangan-jangan maling itu masuk dari atap rumah. Temanku di sebelah barat berdiri di balik pintu dan berlagak seperti polisi penyergap. Konsentrasi penuh dan bersiap mengumpulkan seluruh tenaga dalam satu ayunan pertama yang cepat dan tepat. Dua tangan kami menggenggam erat-erat pentungan, napas yang memburu, bicara pun tergagap-gagap. Secara psikologis kami memang sangat takut, gugup dan panik, but the show must go on. Tanganku pun sudah kuayun-ayunkan seakan latihan dan pemanasan. Suasana hening sesaat dan mencekam. Telinga kami pasang sebagai radar untuk menangkap setiap gerakan dan gesekan dari luar. Tiap detik terasa begitu lambat benar di malam itu.

10 menit setelah lampu dimatikan, gedoran itu terhenti. Sepertinya maling itu mengganti strategi. Mereka memutar ke belakang atau selatan rumahku mencari celah. Kami tahu itu dari bunyi langkah kaki mereka. Kami juga mencari cara dalam kebingungan total untuk meminta bantuan. Untunglah handphone sudah diciptakan oleh penemunya. Segera kuraih handphone itu dan melihat nama-nama sosok yang bisa “diganggu” dan dimintai tolong. Bukan sosok pengecut yang jika mendengar nama maling nyalinya malah surut. Setelah kupastikan bahwa keributan itu berasal dari orang yang berniat buruk, barulah aku berani mengganggu tidur nyenyak orang lain. Konyol saja jika setelah ramai orang mendatangi rumahku dan ternyata hanya suara hewan malam atau makhluk tak jelas dan label pengecut pun akan melekat selamanya pada diriku sebab kejadian itu. Kulihat daftar nama di kontak handphone flexyku. Kuharap masih ada pulsanya dan bisa buat telepon. Kuurut beberapa nama dan sampailah pada satu nama yang sangat kuingat pasca peristiwa ini, “gus basith”. Kuingat kata abahku bahwa orang ini suka bangun malam. Sepengetahuanku ia juga sosok berani dan bisa diandalkan dalam situasi ini. Langsung saja kutekan tombol bertanda “call”. Tuut.. Tuut.. Tuut.. Kuharap suara di ujung sana mendapat sambutan. Jantungku masih terus berdebar. Sejurus kemudian harapanku pun terkabul, “halo, assalamualaikum..”, ujar suara tegas di seberang telepon. Terima kasih tuhan, kau masih merahmatiku. Dengan gaya bicara yang benar-benar gugup dan terbata-bata kusampaikan saja bahwa rumahku sedang disatroni maling. Kuharap ia akan percaya dan segera mengambil tindakan karena terselip kekhawatiran di benakku bahwa pernyataanku akan dianggap ocehan anak kecil. Masih terekam jelas di otakku bahwa saat itu ia hanya menjawab racauku dengan singkat, “nggih.., nggih..” pada tiap akhir kalimatku. Selesai menelepon bantuan, aku lalu menghubungi abah, kukabarkan pada beliau, bahwa sekarang rumah kita sedang diincar maling. Abah lalu bilang dengan tenang, -aku heran plus pegel, keadaan segenting ini kok ditanggapi setenang itu- “sing akeh moco sholawat..” (perbanyak baca sholawat..). Dalam hati ku menggugat, “hah.. sholawat?! Ini maling di depan mata kok malah disuruh baca sholawat”. Tak puas dengan jawaban yang ada aku melanjutkan dengan bertanya, “ teng nginggil lemari wonten keris, kulo pendet nggih..” (di atas lemari ada keris, saya pakai ya..). Aku bermaksud memanfaatkan keris yang tersimpan lama tak tersentuh sebagai senjata. Seperti dalam buku sejarah, sepertinya keris cukup ampuh dan mematikan sebagai senjata terlepas dari bentuknya yang unik dan terlihat tak mematikan. Tapi dalam gambaran cerita kerajaan jawa jaman dulu, sepertinya keris lah senjata utama raja, patih, dan senopati jaman kuno jadi kupikir akan baik jika memanfaatkannya dalam kesempatan ini. Njajal, mumpung ada kesempatan. Keris itu ceritanya adalah kiriman untuk abah yang didatangkan dahulu waktu ada peristiwa Ninja yang sempat menghebohkan bagian timur pulau jawa di tahun 1998. Entah siapa pengirimnya. Saat itu keadaan juga tak kalah mencekam hanya saja rumahku tetap terasa aman karena sekeliling rumah dijaga puluhan orang. Tapi apa jawab abahku waktu kuminta ijinnya memakai keris sebagai senjata? “ora usah, engko malah negene’i awake dewe..” (Tidak usah, nanti malah mengenai kamu sendiri). Ah.. Pupus sudah harapanku bersenjata keris “sakti” itu. Nekat mencobanya pun aku tak berani. Terlalu beresiko jika mendengar peringatan abah. Keadaan masih mencekam dan kami pun lalu menunggu bantuan dengan harap-harap cemas sambil komat-kamit baca sholawat puluhan kali.

Dalam pada itu, si maling berubah lebih tenang dan main halus. Mereka merubah strategi lagi menuju belakang rumah yang relatif lebih rapuh. Bagian belakang rumahku yang berfungsi sebagai dapur berlainan ruangan dengan bagian inti rumah dan disekat satu pintu. Jadi ada dua pintu yang harus ia lewati sebelum bisa menjangkau kami, pintu terluar dan pintu dalam. Sayangnya pintu dapur itu engselnya tidak kokoh. Dalam hati, jika ia berhasil masuk dapur akan kubiarkan saja dia di sana. Ambil saja kompor, rice cooker, blender, pompa air atau apa saja yang di situ dari pada harus mempertaruhkan nyawa melawan mereka demi barang-barang itu. Bukankah kenekatannya sudah terbukti sejak awal mereka beraksi? Bagaimana jika mereka langsung menebas kami ketika berhadapan tanpa belas kasihan? Hoho. Aku masih muda dan tak mau mati mengenaskan lalu masuk koran karena bernasib naas. Dari dalam rumah aku mendengar gerakannya mencongkel sedikit demi sedikit pintu belakang dan kami hanya bisa terpaku menunggu. Tak ada yang bisa kami perbuat lagi selain itu. Paling tidak masih ada satu pintu lagi sebelum mereka mencapai tempat kami di dalam. Dan kuharap bantuan telah datang sebelum itu benar-benar terjadi. Malam yang menegangkan sangat.

10 menit berikutnya, terdengar deru sepeda motor melintas di kejauhan. Aku berlari ke bagian depan rumahku dan mengintip dari balik tirai. Kuharap ia akan berbelok masuk ke gang tempat kami berdiam dan itulah bantuan yang sedari tadi kami nanti. Sepeda motor itu semakin dekat dan akhirnya benar masuk ke pelataran rumah kami. Pengendaranya dua orang, satu orang begitu sampai langsung turun, menghunus pedangnya yang terlihat berkilat sambil membawa senter. Ia lalu menghilang ke sisi kanan rumahku lalu muncul lagi dari sisi kiri masih dengan pedang terhunus. Temannya masih bersiaga di depan. Mereka pemberani, terlihat dari sorot mata dan bahasa tubuhnya. Sepertinya mereka terlatih menghadapi situasi seperti ini. Aku masih di balik tirai dan baru keluar begitu tatap mata kedua orang itu terihat tenang, berbicara santai sejenak dan itu berarti “sudah aman”. Huh.. Berakhir sudah drama menegangkan selama sekitar 30 menitan itu.

Aku dan temanku lalu keluar menyambut pahlawan kami. Tak lama kemudian tetangga berdatangan menuju rumah kami. Sepertinya ada yang sudah menghubungi mereka. Beberapa ibu terlihat histeris, menghampiriku, dan berkata, “mboten nopo-nopo ta, mas..?”(nggak kenapa-kenapa kah, mas?). Ibu yang lain meminta ijin masuk ke rumah menyiapkan kopi untuk pria-pria yang ramai seketika. Aku dan temanku terduduk syok tersebab baru saja melalui peristiwa yang tanpa diduga menimpa kami ini. Pagi harinya kulihat pintu-pintu itu sudah sedikit rusak akibat usaha mereka. Salah satunya malah sudah tembus dan aku lega bisa melalui semua dengan selamat. Andai maling itu berhasil menerobos masuk. Andai kami sempat berhadapan. Andai kami mengambil keputusan yang salah. Untunglah semua itu tak terjadi sebab barokah sholawat yang kami rapal berkali-kali pada saat peristiwa itu berlangsung. Sempat ada trauma setelah kejadian itu. Tidur tak pernah nyenyak jika mendengar suara-suara malam. “Bakk”, suara mangga jatuh. “Bugh”, suara kelapa jatuh. Dan aku selalu terbangun demi menyangka itu suara maling lagi. Namun lambat laun trauma itu hilang juga. Aku dapat satu pelajaran, trauma yang sebelum itu hanya kubaca di buku-buku dan aku masih meragukan bagaimana rasanya trauma, ternyata benar-benar nyata.

1 Muharram 1433 Hijriyyah, 25 November 2011, 18.19

oleh “arek ilang urung nemu dalan”, aweh jejuluk amiruddin fahmi, semoga semua harapannya di tahun baru ini dapat terwujud. amin.
Baca Selengkapnya...

15 November 2011

Muhammad Idrus Ramli Menjawab Tudingan Syaikh Mamduh dalam Majalah Qiblati


Resensi Buku “Debat Terbuka Sunni Vs Wahhabi Di Masjidil Haram, Jawaban Terhadap Majalah Qiblati” karya Ust. Muhammad Idrus Ramli, 102 hal. Penerbit Bina Aswaja, edisi pertama September 2011. Harga : Rp. 12.000,00


Muhammad Idrus Ramli Menjawab Tudingan Syaikh Mamduh dalam Majalah Qiblati


Kesuksesan buku karya Muhammad Idrus Ramli “Buku Pintar Berdebat Dengan Wahhabi” patut diacungi dua jempol. Terbukti dalam waktu 5 bulan saja, buku ini sudah enam kali naik cetak dengan oplah 15.000 eksemplar dan sudah tersebar di berbagai pelosok negeri. Tak hanya itu, buku ini juga mendapat perhatian dari pihak yang diserang yakni Wahhabi karena dengan bahasanya yang mengalir, mudah dicerna dan mengajarkan cara berdialog dan berargumen melalui media kisah, sehingga mampu dijangkau oleh orang awam sekalipun. Buku itu pun berhasil menohok hujjah-hujjah ideologis Wahhabi tepat di ulu hati.

Salah satu konten yang sangat menarik dalam buku itu adalah kisah cerdas yang memuat dialog antara Ayahanda Sayyid Muhammad Al-Maliki, Sayyid Alawi dan Syekh Abdurrahman Bin Sa’di. Kisah menarik itu dimuat pada bagian pertama Buku Pintar. Berikut ini adalah petikan dialog dalam kisah tersebut :

“Ibnus Sa’di berkata, “apakah benar anda telah berkata kepada orang-orang bahwa terdapat keberkahan dalam air ini (air hujan yang turun dari mizab ka’bah; red.)?”

Maka berkatalah Sayyid Alawi, “bahkan saya katakan terdapat dua keberkahan”

Ibnus Sa’diy menjawab, “bagaimana bisa demikian?”

Sayyid Alawi menjawab,

ونزلنا من السماء ماء مباركا

dan Kami turunkan dari langit air yang mengandung barokah (QS Qaf; 9)

إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا

Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia (QS Ali Imron; 96)

Sehingga pada air itu terkumpul dua keberkahan, satu keberkahan air langit, dan keberkahan ka’bah ini.” (Selengkapnya baca “Buku Pintar Berdebat Dengan Wahhabi”)

Kisah yang diangkat Ust. Idrus Ramli itu menjadi sangat populer karena menyangkut dua tokoh besar yang beradu argumen cerdas hingga mendapat tanggapan langsung dari tokoh Wahhabi pusat, Saudi Arabia, lalu dimuat dalam Majalah Islam Internasional Qiblati yang merupakan media milik kaum Wahhabi. Tokoh itu adalah Syekh Mamduh Farhan Al-Buhairi. Turun tangan langsung beliau agaknya dikarenakan ketidak mampuan kader Wahhabi di indonesia untuk menanggapi sendiri atau dianggap perlu mendatangkan tokoh internasional untuk menandingi popularitas dan kapasitas penulis yang dikenal gigih menghadapi tokoh dan karya Wahhabi di berbagai kesempatan, baik dalam forum maupun lewat tulisan.

Syaikh Mamduh membagi jawabannya menyangkut kisah –ia menyebutnya syubhat- antara Sayyid Alawi dan Syekh Abdurrahman Bin Sa’di menjadi 10 bagian, memuat kritik dari beberapa sisi seperti sanad atau mata rantai riwayat kisah, rincian riwayat, perselisihan redaksional, dan pandangan sejarah. Beliau dalam artikelnya yang dimuat Majalah Qiblati dengan bahasa Indonesia mengatakan pentingnya menanggapi kisah ini karena “bahaya” dan penyebarannya yang berskala luas.

Substansi jawaban Syaikh Mamduh adalah bahwa kisah menarik itu dinyatakan fiktif. Beliau pun menampilkan berbagai dasar yang menguatkan pernyataannya dengan metode pembahasan ilmiah –menurut beliau- dan menyeluruh. Beliau juga menyatakan bahwa pengarang kisah telah terjerumus pada banyak kesalahan fatal dan meninggalkan banyak jejak bagi kejahatannya.

Jawaban Penulis terhadap Jawaban Syaikh Mamduh

Melihat pernyataan Syaikh Mamduh yang dimuat Majalah Qiblati, penulis pun tergerak untuk menjawab berbagai tuduhan “kejam” yang dialamatkan kepada penulis. Dengan tenang penulis pun menerbitkan jawabannya dalam bentuk buku yang terbit September 2011 lalu dengan menggandeng penerbit Bina Aswaja. Buku yang ditulisnya terbagi pula menjadi beberapa bagian sebagaimana bantahan Syaikh Mamduh. Bagian pertama mengulas kembali tentang kisah menarik tersebut. Kemudian pada bagian kedua penulis menjawab tuduhan dari segi sanad periwayatan. Klaim palsu Syaikh Mamduh dijawab penulis dengan menghadirkan sumber atau jalur periwayatan kisah itu. Tidak seperti klaim sepihak dan terburu-buru Syaikh Mamduh, kisah ini ternyata dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Terdapat referensi tertulis berupa buku yang ditulis langsung Syaikh Abdul Fattah Rawwah, murid langsung Sayyid Alawi Al-Maliki, berjudul Al-Masha’idur Rowiyyah Ila Al-Asanid Wal Kutub Al-Mardhiyyah. Penulis juga mematahkan argumen dangkal Syaikh Mamduh yang hanya berdasar asumsi lemah yaitu dengan meminjam nama dan kesaksian putera Syaikh Abdul Fattah Rowwah. Untuk lebih meyakinkan, penulis juga membawa bukti penguat yang lain lengkap dengan jalur periwayatan kisah yaitu dari Syaikh Al-Azhari sampai kepada pelaku dalam cerita yakni Sayyid Alawi Al-Maliki.

Dari segi matan beliau juga melakukan pembelaan atas bantahan Syaikh Mamduh. Syaikh Mamduh mengkritik metode pengambilan hukum Sayyid Alawi seperti tersebut dalam kisah yang menggunakan penggabungan ayat al-qur’an dan qiyas untuk menarik satu kesimpulan. Cara tersebut dianggap salah oleh Syaikh Mamduh. Penulis lalu meluruskan logika Syaikh Mamduh dengan mengutip tafsir al-qur’an dan hadis juga kisah para sahabat termasuk Sy. Ali Bin Abi Thalib yang ternyata menerapkan metode yang sama dengan yang digunakan Sayyid Alawi. Menjadi semakin jelaslah kesalahan-kesalahan yang dilakukan Syaikh Mamduh dalam bantahannya.

Berikutnya, berturut-turut penulis menerangkan tentang hakikat barokah dan tabarruk yang merupakan inti kisah yang memicu polemik ini. Definisi dan kebenaran adanya barokah dan tabarruk berdasar dalil yang akurat baik dari al-qur’an maupun hadis yang jumlahnya puluhan dari berbagai sahabat dan jalur riwayat. Tabarruk, seperti pemaparan penulis, juga dilakukan oleh ahli hadis dari masa Tabi’in seperti Syafi’i dan Ahmad hingga Mutaakhkhirin seperti Al-Dzahabi.


Daftar referensi yang disertakan di penghujung buku lengkap dengan penerbit dan tahun terbitan sesuai standar penulisan referensi ilmiah akan memudahkan pembaca untuk melakukan penelusuran lebih lanjut. Hal ini tentu akan sangat berguna bagi pihak yang barangkali beerkepentingan langsung dengan tema yang diangkat buku ini khususnya tentang barokah dan tabarruk untuk dilakukan pengkajian lebih dalam misalnya. Singkatnya, risalah ini harus dimiliki untuk menambah khazanah pengetahuan umat Islam terutama tentang barokah untuk menepis keraguan yang mungkin datang. Agar mampu menolong sunnah dan melawan bid’ah, sebuah bakti agung untuk agama Islam.


*Buku dapat dipesan melalui sdr. Ahmad 087754398654 (harga belum termasuk ongkos kirim. melayani partai dan eceran. insyaallah barokah). Kunjungi http://agenbuku-barokah.blogspot.com/
Baca Selengkapnya...

10 November 2011

Menanti Hasil Akhir Saga Pulau Komodo




Kisah panjang Pulau Komodo berawal pada bulan Januari 2011. Yayasan New7Wonders memilih 28 finalis konter tujuh keajaiban dunia berdasar penilaian tim ahli mereka yang diketuai Prof. Meijer eks direktur UNESCO. 28 finalis ini kemudian berlomba meraih predikat sebagai tujuh keajaiban dunia baru dan dipilih berdasarkan voting atau pengumpulan suara terbanyak. Indonesia yang pernah menempatkan candi Borobudur dalam daftar 7 keajaiban dunia kini hanya memiliki satu perwakilan dari 28 kontestan. Bukan lagi diwakili oleh candi Borobudur yang harus rela tersingkir karena kondisinya yang memprihatinkan melainkan oleh pulau komodo. Nasib Borobudur bahkan lebih tragis sebab kelalaian pengelola membuatnya terancam tercoret dari daftar warisan dunia rilisan UNESCO. Pulau komodo yang terletak di ujung barat provinsi Nusa Tenggara Timur kini menjadi satu-satunya harapan bangsa untuk berbicara di kancah pariwisata dunia.

Perjalanan Pulau komodo menuju 28 besar pun tak bisa dibilang mudah. Proses kompetisi dimulai dari tahun 2007. Sebanyak 220 negara di dunia mendaftarkan objek pariwisata mereka masing-masing. Beberapa Negara mendaftarkan lebih dari satu nama termasuk Indonesia yang mengajukan tiga nama sehingga dari seluruh kompetitor terkumpullah 440 objek wisata. Dari sini, pihak yayasan new7wonders kemudian melakukan seleksi dengan cara survei yang melibatkan tim ahli mereka. Pada tahap pertama 77 kontestan lolos menuju tahap berikutnya lalu berdasarkan kriteria yang ditetapkan tersaring 28 finalis dari berbagai negara untuk kemudian disisakan 7 finalis melalui voting masyarakat dunia. Tujuh finalis itulah yang kemudian ditahbiskan menjadi Tujuh Keajaiban Dunia yang baru.

Dunia pun antusias menyambut kontes ini. Berbagai negara melakukan bermacam cara untuk memenangkan negaranya. Israel mencoba mencari perhatian dunia dengan melakukan foto bersama yang diikuti 1000 peserta tanpa busana alias telanjang. Pemerintah israel melalui menteri pariwisata, Stas Mizezhnikov mengungkapkan alasan di balik ikut serta mereka yakni untuk meningkatkan jumlah turis, meningkatkan ekonomi lokal dan membuka ratusan lapangan kerja baru. Pemerintah lebanon melalui perdana menteri lebanon najib mikati secara langsung mengimbau rakyatnya memilih jita grotto sebagai salah satu keajaiban alam dunia.

Indonesia pun tak mau kalah. Tim pemenangan pulau komodo melakukan gebrakan cemerlang dengan meminta Jusuf Kalla menjadi duta komodo. Cara ini terbilang efektif karena ketokohan beliau mampu mendapat perhatian seluruh kalangan. Mulai dari Presiden susilo bambang yudhoyono, musisi, media televisi dan provider layanan komunikasi bahu-membahu demi kemenangan Pulau komodo. Tampak jelas Indonesia yang haus kemenangan demi kemenangan di kancah dunia.

Sayang sekali, nasionalisme masyarakat dan antusiasme warga terusik dengan kontroversi yang datang dari pemerintah. Duta besar indonesia untuk swiss meluncurkan pernyataan yang memantik reaksi publik. Meragukan kredibilitas penyelenggara yaitu yayasan new7wonders. Meski pada akhirnya kontroversi pernyataan ini perlahan-lahan mereda seiring kesediaan yayasan new7wonders menuntaskan masalah dengan mendatangi indonesia dan mengadakan konferensi publik, sungguh disayangkan pemerintah bukan mendukung penuh program yang akan mengangkat nama indonesia di mata dunia dan justru sibuk merecoki proses pemenangan. Untunglah hal tersebut tidak mengganggu jalan mulus pulau komodo. Dalam rilis terakhir tanggal 6 november pulau komodo menduduki peringkat lima dari 28 finalis.

Patut dinanti bagaimana akhir saga pulau komodo yang akan berakhir 11 november nanti. Dalam sisa waktu yang sangat singkat itu masyarakat indonesia diharapkan terus memberikan dukungan untuk pulau komodo dan tidak terpengaruh oleh isu negatif yang berhembus. Apalagi dukungan melalui sms kali ini tidak dipungut biaya atau dikenakan 1 rupiah saja. Bandingkan dengan Israel yang menarik biaya kurang lebih senilai 2500 rupiah untuk satu sms dukungan. Segalanya masih mungkin terjadi. Tentu saja harapan masyarakat indonesia melihat pulau komodo sebagai satu dari tujuh keajaiban dunia sangat besar untuk menjadi kenyataan dan kembali lagi kepada kesediaan kita memberi dukungan langsung. Semoga harapan itu terwujud dan menjadi nyata.


"seharusnya pulau komodo akan berada dalam gambar ini, semoga!"


AMIRUDDIN FAHMI
Mahasiswa STAI Darullughah Wadda’wah Bangil Pasuruan jawa timur
Jalan Raya Raci no. 51 Po. Box 8 Bangil Pasuruan
Baca Selengkapnya...

Tak Ada yang Bisa Melarangku Bermimpi..




Malam ini adalah malam yang belum pernah terlintas di pikiranku. Mungkin ini terlihat remeh. Tapi apa yang baru saja terjadi telah membuka luas-luas pikiranku akan satu hal baru. Jendela baru. Dunia baru. Perubahan besar pun terjadi dalam mindsetku. Hem hem hem…

Yah. Aku akan mulai bercerita. Terserah ada yang baca atau tidak, ada yang dengar atau enggak. Ada yang perhatikan atau tak ada. Bukan satu masalah. Baiklah. Akan kumulai. Sekarang.

Ahad malam senin, majalah pesantren tempatku menjalani hidup 5 tahun terakhir akan segera selesai. Softfile yang sudah berkali-kali diteliti, diperbaiki, diubah lalu diperiksa lagi pun sudah mencapai garis finish. Sempurna, sesuai standar rendah kami tentunya. Aku pun berniat mengantarkan file itu ke percetakan yang ada di Surabaya. Sayang, editing terkahir ternyata sedikit molor dari perkiraan. Jam 11.30 baru selesai total. Walhasil, saat itu juga aku harus berangkat dari Raci menuju Surabaya. Tepat di tengah malam bersama satu temanku. D uh.. tak terkira rasa kantuk menggelayuti mataku..

Tujuan pertama adalah rumah teman dan musuh terbaikku, Sayyid Syafiq alaydrus yang terletak di Sepanjang, Sidoarjo. Alasannya, tentu saja percetakan mana yang masih buka tengah malam begitu. Kebetulan ia sedang di rumah, sepulang dari Makassar. Biasanya, sehari-hari ia tinggal di kantor majalah bersamaku. Dia, menurutku, adalah sosok yang istimewa. Aku sangat menyukainya. Lain kali akan kuceritakan tentangnya lebih detail lagi. O ya. Dia masih perjaka lo, available. Ha ha ha. Hm.. Sampai di sana langsung saja kurebahkan badan. Tidur pulas sampai pagi. Puasss.

Pagi-pagi terbangun dengan sajian khas untuk tamu. Secangkir teh panas dan jajanan hangat lain menemaniku menyambut pagi dengan ceria. Biar tak panjang lebar juga capek nulisnya, langsung saja ke inti cerita. Jam enam petang aku harus mengantar file majalah ke percetakan. Jarak rumah temanku dan tempat tujuan lumayan jauh. Yang lebih penting, perjalanan ini akan membelah jantung kota metropolitan terbesar kedua di Indonesia, kota Pahlawan, kota Surabaya. Istimewa.

Biasanya, aku selalu berada di belakang jika harus berkendaraan motor. Jam terbangku berkendara memang minim. Tapi kali ini berbeda. Tanpa dinyana, temanku mempersilahkan aku duduk di depan menjadi joki. Wow! Langsung kusambar kesempatan perak ini dan kusanggupi permintaannya. Seumur-umur, aku yang cah ndeso udik ini belum pernah berkendara sendiri di tengah kota. Kakiku memang pernah menjejakkan langkah sampai ibu kota Jakarta, karena jiwa petualangku yang pernah sekali waktu mendapat ruang. Tapi itu dengan kendaraan umum. Sekarang aku harus menaklukkan jalan raya, dengan kepadatan tinggi, pada jam pulang kerja yang pasti dijejali kendaraan roda dua, empat, bahkan enam. Kesempatan emas!

Pengalaman pertama memang berbeda. Sensasinya takkan pernah terjadi untuk kali kedua. Debut memang selalu mengesankan! Di tengah jalan aku harus memusatkan konsentrasi, memelototi jalan, berzig-zag ria. Seru habis. Jika anda belum pernah merasakan sensasi memiliki jarak satu senti saja lagi dari kematian, kau harus mencobanya. Temukan itu hanya di jalan raya, bro! saat paling menegangkan adalah ketika jarak antara satu sama lain hanya puluhan senti. Lalu lintas padat merayap, dan anda harus mengejar waktu. Menyeberang jalan ramai, menyalip satu sama lain dan menyusup dalam keramaian. Semua aktivitas jalan raya membutuhkan ketelitian, ketepatan perkiraan dan kontrol kecepatan. Salah sedikit, lengah atau teledor, hohoho, nyawa anda taruhannya, bung.

Melewati gedung besar dengan berkendara sendiri rasanya sungguh berbeda. Aku merasa benar-benar “melewati”nya. Menaklukkan medan dan menguasai jalan. Dalam keadaan itu, otakku pun mulai berpikir, mulai menerawang, mulai berfantasi. Andai saja yang aku lalui ini adalah jalan-jalan di perancis. Menaklukkan kota paris. Menikmata panorama eksotis menara Eiffel yang tersohor. Huh.. aku pun mulai bermimpi, mimpi indah, yang sungguh menyenangkan. Senyum pun tak pernah berhenti dari wajahku. Ha ha.. Indahnya duniaku..

Saat itu, aku berpikir, andai aku lepas dari sangkar, tak ada beban yang disanggah pundakku, kebebasan aku dapatkan, aku berjanji, aku berjanji pada diriku sendiri, akan kutemukan jalan menuju paris. Akan kulalui jalanan di sana. Dan aku takkan berhenti sebelum sampai di sana. Aku berjanji akan kulakukan apa saja, tentu saja dengan cara yang benar, untuk bisa menapakkan kaki ringkihku nun jauh disana. Aku yakin, aku tahu aku bisa.

Usiaku sudah lebih 22. Tak ingin rasanya melepaskan masa lajang sebelum asaku terpuaskan. 5 tahun lagi atau 10 tahun lagi aku harus menikah, aku tak pernah tahu. Selama ini memang kubiarkan masa depanku dalam teka-teki. Dalam spekulasi. Dalam mimpi-mimpi. Kau takkan tahu beban yang menghimpitku. Sulit dijelaskan dan mungkin hanya bisa dirasakan sendiri. Sungguh rumit, kawan. Aku tahu semua belum berakhir. Akan kucapai, akan kugapai, akan kuraih semuanya tanpa ada yang harus dikorbankan. Itu harapanku. Dan kurasa itulah yang membuatku selama ini harus tertahan. Terkurung dan terpenjara dalam sangkar. Untuk memenuhi harapan orang-orang yang sama sekali tak ingin aku kecewakan. Dilema besar. Masalah besar. Tantangan besar. Tapi ketahuilah, aku suka tantangan.

Ada beberapa skenario yang sudah aku siapkan untuk hidupku. Aku bersyukur bisa memiliki banyak pilihan untuk hidup. Hanya saja, seiring waktu yang terus berjalan, pilihan itu pun semakin sempit. Tak apa, aku punya prinsip tak akan menyesali apa yang sudah aku putuskan dan aku pilih. Menurutku itu adalah jalan seorang lelaki. Jika aku gagal memenuhi harapan pribadiku, aku masih bisa meraihnya dengan cara lain. Memang, dalam hidup harus ada skala prioritas dan itu berarti aka nada mimpi yang harus dikorbankan jika tak bisa digapai semua. Tapi aku punya harapan baru yang takkan bisa padam. Akan kuwariskan mimpiku kepada siapapun yang bisa mewarisinya. Akan kulanjutkan misi hidupku kepada orang-orang setelahku. Sampai nanti aku harus menutup usia ini, menghentikan napas yang telah Dia beri untukku. Tak ada yang bisa menghentikan aku untuk terus bermimpi.

Ditulis dalam keadaan sangat lelah, pundak pegal dan mata berat. Tapi hati sedang senang. Oleh amiruddin fahmi.
1 November 2011
Baca Selengkapnya...

07 November 2011

Reaktualisasi Pembaruan Islam (Tajdidud Din), Menjalani Tugas Mulia nan Berat




Imam Ahmad bin Hanbal, pendiri madzhab Hanbali yang dikenal sebagai imam besar dalam ilmu hadis dan sosok yang zuhud lagi waro’ adalah salah satu murid terbaik Imam Syafi’i. Beliau yang saking hebatnya kemudian menyamai gurunya dengan memiliki madzhab independennya sendiri pernah mengatakan, sebagaimana dituturkan dalam kitab Tahdzibul Kamal karya Al-Mizzi, bahwa Imam Syafi’i bagi manusia adalah bagaikan matahari bagi bumi. Tak akan pernah terganti. Imam Ahmad juga mengatakan bahwa tidurnya Imam Syafi’i di malam hari saja adalah lebih baik dibanding terjaganya seseorang menghidupkan malam dengan shalat malam. Imam Ahmad pun mengaku bahwa ia tak pernah melewatkan nama Imam Syafi’i dalam doanya setiap hari. Kali ini, penulis tidak sedang membahas tentang figur dan keutamaan Imam Syafi’i dalam sejarah Islam tetapi ingin menekankan seraya mengingatkan kenapa Imam Syafi’i mendapat pujian setinggi langit dari pendiri Madzhab Hanbali itu.

Dalam riwayat disebutkan, suatu hari dalam kunjungannya ke pusat kebudayaan dan peradaban Islam di masa itu, yakni kota Baghdad, Imam Syafi’i menyempatkan diri bertamu dan menginap di rumah sang murid yakni Imam Ahmad. Demi peristiwa besar dan langka ini, putra Imam Ahmad pun merasa penasaran dan ingin membuktikan kebesaran pendiri madzhab as-syafi’i ini. Ia ingin melihat langsung bagaimana keseharian sosok yang selalu mendapat pujian, sanjungan dan tak pernah luput dari doa ayahnya setiap malam. Malam pun tiba, sang putra pun menanti ibadah apa yang akan dilakukan oleh Imam Syafi’i di malam hari. Malam yang merupakan waktu terbaik untuk bercengkerama dan saat paling berkualitas untuk menunaikan shalat dan mengabdi kepada allah swt. Dan betapa heran dan kagetnya sang putra ketika mengetahui bahwa ketika ia dan ayahnya sedang sibuk dan asik beribadah, bermunajat kepada allah, ternyata sang tamu tidak terlihat keluar dari kamarnya dan menghabiskan malam dengan berbaring di atas ranjang! Bagaimana mungkin orang seperti ini berhak mendapat pujian setinggi langit, apalagi mendapat doa khusus setiap usai sholat dari ayahnya seperti yang dia ketahui selama ini. Dalam benaknya terlintas, keutamaan apa yang membuat ayahnya menyanjung Imam Syafi’i yang ternyata orang biasa saja. Ya, ternyata hanya orang biasa saja yang melewatkan malam dengan merebahkan badan dan memejamkan mata. Keesokan harinya Imam Syafii menceritakan perihal dirinya. Malam itu dalam keadaan terbaring ia telah memecahkan 72 masalah agama, dengan Al-Quran dan Hadis seakan terhampar di depan matanya, saking kuatnya hapalan beliau. Karena itulah beliau lalu shalat subuh dengan wudhu Isya’ meski tampaknya beliau menghabiskan waktu dengan tidur semalaman. Terjawab sudah pertanyaan yang tersimpan dalam benak putra Imam Ahmad (Sa’ah Wa Sa’ah, Nawadir Wa Ajaib).

Menghidupkan dan meperbaharui Islam atau dalam bahasa hadis, yujaddidud din. Itulah jasa dan kontribusi Imam Syafi’i untuk Islam. Merumuskan formula ratifikasi hukum Islam alias peletak awal Ushul Fiqh. Menguasai ilmu hadis dan sastra arab dengan sempurna. Beliau pernah berkata “tidaklah aku mendengar huruf apapun kecuali aku sudah mengetahui artinya” berkat pengembaraannya selama 20 tahun di pedalaman arab, sang pemilik bahasa yang masih natural. Kombinasi kecerdasan, ketekunan, kemauan keras dan pengorbanan yang tak didapat dengan mudah. Satu hal yang jarang ditemui saat ini khususnya di Indonesia, menghabiskan usia, mencurahkan perhatian, mempersembahkan hidup untuk Islam. Dan ilmu itulah identitas Islam yang sebenarnya.

“Sesungguhnya allah akan mengutus setiap penghujung seratus tahun, orang yang akan memperbaharui Islam”(HR Abu Dawud). Ulama menjelaskan maksud dari Mujaddid (pembaharu) adalah mereka yang menghidupkan kembali syiar islam, menghidupkan sunnah, dan melawan bid’ah. Berangkat dari hadis Rosul inilah muncul analisa ulama mengenai para pembaharu yang muncul tiap 100 tahun dalam sejarah islam. Alhamdulillah, sabda nabi tidak pernah meleset. Nama-nama itu adalah benar-benar memiliki jasa, membawa perubahan dan penyegaran dalam islam. Seperti dikutip dari kitab faidhul qodir, pada abad pertama ulama sepakat menunjuk khalifah ke lima , Umar bin Abdul Aziz sebagai mujaddid yang pertama berkat sumbangsih beliau untuk Islam dan kepemimpinannya hingga digolongkan sebagai Khulafaur Rasyidin (Pemimpin yang Bijaksana) meski bukan termasuk Sahabat Nabi dan berselisih masa dengan empat khalifah pertama. Pada abad kedua, terdapat nama Asy-Syafi’i. Ketiga, Al-Asy’ari, pendiri madzhab Tauhid Al-Asy’ari, atau Ibnu Syuraih. Keempat, Al-Isfiroyini, As-Shu’luki atau Al-Baqillani. Kelima, Al-Ghozzali. Keenam, Ar-Rozi atau Ar-Rofi’i. Ketujuh, Ibnu Daqiqul ‘Id, atau As-Subuki. Ke delapan, Al-Isnawi atau Al-Bulqini. Dan ke sembilan adalah Jalaluddin As-Suyuthi. Meskipun di masa ini tentu saja sangat sulit atau mungkin mustahil mendapati tokoh yang sebanding dengan nama-nama tersebut, namun itu bukan alasan untuk berusaha mengikuti pencapaian mereka khususnya dalam perhatian dan jasa untuk Islam.




Melanjutkan Perjuangan Ulama, Hidup Untuk Islam

Tolabul ilm, atau mencari ilmu adalah istilah populer untuk para penuntut ilmu agama. Menurut data yang dirilis oleh republika.com dikutip dari pernyataan Kepala Pusat Pusat Pengembangan Penelitian dan Pendidikan Pelatihan Kementerian Agama, H. Abdul Jamil, tak kurang dari 3,65 juta warga Indonesia menahbiskan diri menjadi santri yang identik dengan tolabul ilm. Meski begitu, sedikit sekali yang benar-benar belajar untuk menguasai seluruh disiplin ilmu khususnya yang mendapat label “ilmu fardhu kifayah”. Para santri saat ini hanya membatasi diri pada penguasaan ilmu dasar dan merasa cukup hanya dengan “pucuk es krim”. Padahal ilmu yang harus dikuasai yang bersifat substansial seperti tak tersentuh dengan kebutuhan umat saat ini sudah sampai pada taraf darurat. Sosok dengan keluasan ilmu dan tahqiq (mumpuni) menjadi hal yang mutlak dibutuhkan saat ini jika tak ingin Islam dengan mudah terpecah oleh isu dan aliran sempalan. Dapat dilihat melalui fenomena jejaring sosial atau terlihat dari kabar media bahwa saat ini umat Islam sangat mudah diacak-acak. Yang benar dikatakan salah dan kesalahan dianggap sebagai kebenaran. Jelas ini merupakan akibat kedangkalan pengetahuan umat dan langkanya tokoh yang mampu dijadikan rujukan seluruh pihak, mampu menjawab semua tantangan kekinian, memahami psikologi problematika umat dengan integritas dan kesalehan pribadi serta diakui oleh semua kalangan karena kealimannya. Umat Islam membutuhkan ulama Indonesia kaliber dunia seperti Syekh Nawawi Banten dengan puluhan karya besarnya, Syekh Ihsan Jampes, pengarang Sirojut Tholibin Syarh Minhajut Tholibin lil Ghozali atau Syekh Yasin Al-Fadani yang berjuluk Musnidud Dunya.

Dewasa ini aliran di luar mainstream ahlussunnah waljamaah gencar sekali melakukan penetrasi untuk menyebarkan paham mereka. Dengan agitasi dan propaganda yang manis memanfaatkan antusiasme beragama masyarakat, mereka berhasil memperoleh pengikut yang tidak sedikit dan semakin menggerogoti akidah umat. Diperparah lagi oleh kelemahan aktivitas dakwah aktivis ahlussunnah dalam menjangkau kantong-kantong yang menjadi lahan aliran sempalan, yang banyak menyasar kalangan akademis dan golongan menengah ke atas yang mengedapankan logika dalam menalar syariat.

Dengan latar belakang pengetahuan agama yang minim mereka mudah terbujuk analogi sederhana seperti “kembali kepada al-kitab dan sunnah”, “berjuang demi tegaknya khilafah”, dan “pemurnian aqidah” meski isinya seringkali tak sesuai kulit dan kemasannya. Akibat kampanye sesat mereka, banyak masyarakat yang termakan kebohongan aliran bid’ah dan dengan naifnya menafikan ilmu fiqih karena dianggap bukan bagian syari’at, menyalahkan Imam Malik karena menyalahi “ijtihad” yang benar versi mereka dan meragukan kevalidan praktek shalat yang dilakukan umat Islam saat ini. Inilah fakta yang sebenarnya terjadi saat ini pada pemuda Islam! Ibarat baju, Islam sekarang sudah compang-camping berlubang dan robek di sana-sini hingga hampir-hampir tak dapat disebut baju lagi. Berbagai fenomena masyarakat inilah yang mengingatkan kita kembali akan pentingnya menguasai lebih dalam syariat Islam dengan tujuan menolong sunnah dan melawan bid’ah. Mengenal lebih jauh ilmu warisan Rasulullah dan mengemban tugas seperti yang dahulu pernah diperjuangkan Imam Ahmad dan Imam Ghozali, juga yang dilakukan oleh Sayyid Muhammad Al-Maliki. Semoga kita bisa mengikuti jejak mereka. “Barangsiapa yang menghapal satu hadis untuk menolak bid’ah maka surgalah balasannya” (al-hadis, hasyiyah ibnu jamroh lil bukhori)

Tidak cukup hanya sampai di situ. Umat Islam juga harus menyadari pentingnya menempuh ilmu di jalur akademik sebagai sarana agar bisa mengawal mereka, untuk menguasai apa yang mereka kuasai, dan tidak memaknainya sebagai prioritas utama karena dikhawatirkan bisa melalaikan dari tujuan utama yaitu membela Islam. Satu hal lagi yang tak kalah penting dan tak boleh dilupakan adalah akhlak, adab, moral dan tata krama khususnya terhadap ulama dan syaikh/guru mereka. Atsar yang masyhur antara sahabat Zaid bin Tsabit dan Abdullah ibn Abbas, sepupu Rasulullah adalah contoh dan panutan ideal bagaimana seharusnya berinteraksi. Diriwayatkan bahwa seusai menghadiri jenazah, Zaid bin Tsabit menuju kendaraan (kuda)nya untuk pulang. Tiba-tiba datanglah Ibnu Abbas menuntun tali kekang kuda tersebut lalu Zaid berkata, “biarkan saja kuda itu wahai putra paman Rasulullah”. Maka Ibn Abbas menjawab, “seperti inilah Rasulullah menyuruh kami memperlakukan ulama”. Zaid pun lalu mencium tangan Ibn Abbas sambil berkata, “seperti inilah Rasulullah menyuruh kami memperlakukan Ahlul Bait” (HR Al-Hakim). Kisah yang hampir sama juga terjadi pada Imam Syafi’i dan Ahmad bin Hanbal sebagaimana tertulis dalam Tahdzibul Kamal. Radhiyallahu anhum ajma’in.

Amiruddin Fahmi

ket. gambar:
- atas, Pondok pesantren Wali Songo Ngabar Ponorogo Indonesia
- bawah, UIN Jakarta, seharusnya menjadi wadah yang melahirkan para pembaharu Islam
Baca Selengkapnya...

29 Oktober 2011

Mengenal Kriteria Haji Mabrur yang Berbalas Surga



Haji adalah salah satu diantara syari’at-syari’at ummat terdahulu, dalam arti bukan syari’at yang khusus untuk ummat Nabi Muhammad berdasarkan sebuah riwayat yang menyebutkan bahwa Nabi Adam as. Melaksanakan ibadah haji empat puluh kali dari India ke Mekah dengan berjalan kaki. Pada awalnya, Ka’bah itu berupa zamrud hijau dan diselimuti dengan kiswah (tirai) dari surga. Lalu ketika terjadi banjir bah besar di zaman Nabi Nuh as., Ka’bah diangkat ke langit ke empat sehingga runtuhan tempat asal mula ka’bah kosong sampai zaman Nabi Ibrahim as. Setelah Nabi Ibrahim memperoleh putra Nabi Ishaq dan Ismail, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk membangun Ka’bah kembali dengan dibimbing oleh Jibril dan dibantu putranya Ismail, karena itulah banyak orang yang berasumsi bahwa Ka’bah di bangun oleh nabi Ibrahim di masa hidup beliau, padahal sebenarnya Ka’bah dibangun oleh para malaikat dua ribu tahun sebelum Allah menciptakan Nabi Adam. Allah berfirman dalam al’quran:

ان اول بيت وضع للناس للزى ببكة مباركا وهوى للعلمين )

‘’Sesunguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkai dan menjadi petunjuk bagi semua manusia’’
(QS: Al-Imran 96)

Haji adalah ibadah yang sangat besar keistimewaannya. Dalam salah satu riwayat, Rasulullah bersabda:

الحج المبرور ليس له جزاء الا الجنة

‘’Haji yang mabrur itu tak ada balasan yang layak kecuali surga’’ (Muttafaqun ‘alaih).

Pada hadis yang lain juga disebutkan bahwa haji itu dapat menghapus dosa-dosa kecil dan
Besar, tapi sekali lagi dengan catatan haji tersebut diterima oleh Allah atau disebut juga haji mabrur. Lalu apa tanda-tanda haji yang mabrur?

Adapun di antara tanda-tanda haji yang mabrur adalah, apabila seseorang itu selalu berkata dengan perkataan yang baik, suka menginfaqkan hartanya di jalan Allah (berjiwa sosial tinggi ) dan menjauhi hal-hal yang buruk menurut agama. Rasulullah bersabda, ‘’Bakti orang haji adalah suka memberi makan dan perkataan yang lembut”. (HR Ahmad dan Hakim)

Tidak semua orang yang berhaji diterima oleh Allah SAW., Sebagaimana tidak semua orang yang melamar pekerjaan diterima oleh pihak perusahaan. Aagar haji kita diterima, kita harus menjalankan rukun dan kewajiban haji degan baik, selai itu kita juga harus menjaga hati dan perbuatan kita dari hal-hal yang tidak pantas, karena kita berada di baitillah al-haram -rumah Allah yang mulia-. Hal ini sesuai dengan hadis:
من حج ولم يرفث ولم يفسق خرج من خطياه كيوم ولدته امه " رواه البخارى و المسلم "
Kita dilarang berkata dan berbuat buruk sebagai syarat diterima haji, sehingga kita pulang dalam keadaan seperti bayi yang baru lahir alias suci tanpa dosa, baik dosa besar maupun kecil.

Hikmah Dalam Rukun-Rukun Haji

Jika dilihat sekilas, ritual ibadah haji memang lebih menonjol segi af’alnya (perbuatan) daripada taabbudiahyah (nilai ibadah). berikut ini akan kami paparkan hikmah-hikmah dalam ritual haji, sehingga akan tersingkap rahasia-rahasia yang tersembunyi di dalamnya dan akan didapat dengan menghayatinya pengalaman spiritual yang luar biasa.
Pertama: Ketika kita memakai kain ihrom, kain kafan. Senbagaimana kita memakai baju ketika haji yang berbeda dari biasanya, Kita juga akan memakai baju setah meningal yang berbeda dari sebelumnya’ dan perbaikilah niat kita karene niat adalah riah niatnya (lihat: Niat Sebagai Baromiter Ibadah).

Kedua: Ketika kita memasuki miqot, ingatlah keadan anda pada hari ditiupnya sangkakala, diwaktu itu kita berharab-harab cemas apakah haji yang kita laksanakan akan mudah dan diterima, atau tidak. Sebagaimana pada hari kebankitan kita bingung, akan tergolong orang yang beruntung atau orang yang celaka.

Ketiga: Ketika kita thowaf, hadirkanlah dalam hati kita bahwa bukan tubuh kita yang mengeliligni ka’ba, tapi thowafnya hati dengan mengingat Allah, sehjinga kita tidak memulai dan mengakhirinya kecuali dalam keadaan megingat Allah. Sebagaimana tubuh adalah contoh nyata untuk mengambarkan isi hati seseorang, begitu pula kita menghadirkan Rabbul ka’bah ketika kita mengelilinginya.

Kempat: Ketika kita sa’I antara Shofa dan Marwah, bayangkanlah bahwa kita menyerupai seorang hamba yang mondar-mandir di halaman rumah raj, sambil menampakkan keikhlasannya dal mengabdi, mengharap perhatian danm belas kasihannya, seperti orang yang tidak tahu keputusan raja, akan dipenuhi atau tidakkah hak-haknya. Sehinga kita lebih ikhlas dalam menjalankan sa’I kita.

Kelima: Wuquf di Arafah ketika itu kita berkumpul dengan ummat islam dari berbagai belahan dunia, di sana ada wali, orang sholeh dan bermacam-macam yang lainnya. Maka ingat lah di hari masyar, hari berkkum pulnya ummat manusia, dari zaman nabi Adam sampai hari kiamat nanti, masing-masing ummat mengadu pada nabinya dan mengharap syafaatnya. Mereka bingung –di suatu tempat- antara diterima dan tidaknya amal mereka. Jika kita sudah mangingatnya, bersikab rendah diri dan mengharab-harab rahmatnya sehingga kita digolongkan termasuk orang yang beruntung dan dirahmati olehnya, dan jauhi buruk sangka pada Allah, jangan sampai kita berfikir Allah akan menyia-nyiakan haji kita, karna itu termasuk dosa besar, dikatakan dalam ihya’Ulumuddin lil imam al-Qozali:
ان من اعطم الزنوب ان يحضر عرافات ويظن ان الله تعالى لم يغفر
“sesungguhnya termasuk dosa besar adalah hadirnya seseorang di Arafah (ketika haji) dan menyangka bahwa Allah tidak akan mengampuninya”

Jika kita sudah melaksanakannya, secara otomatis kita akan dapat tanda-tanda haji mabrur pada diri kita sebagai wujud implementasi diterimanya haji kita, baik kita sediri tidak. Tapi jika kita kita tidak mendapatinya pada diri kita, maka kembalilah pada diri kita masing-masing, introspeksi diri kita, apakah harta kita bener-bener halal, atau apakah nilai kita benar-benar lillahi ta’ala -bukan untuk titel haji-, atau apakah kita tidak melakukan hal-hal yang kurang baik dalam ritual haji kita.

Akhirnya, mari kita berdo’a memohon kepada Allah, semoga Allah menerima ibadah haji kita, haji orang tua dan sanak saudara kita, sehingga kita semua pulang dengan oleh-oleh haji yang mabrur. Amin.

Huston Smith : Rukun islam yang kelima adalah Ibadah haji. Tujuan dasar ibadah haji adalah untuk mempertinggi pengabdian kepada Allah dan kepada kehen dak yang mewahyukan. Setiap orang yang mendekati Ka’bah memakakai pakaian yang sempurna, segala yang mewujudkan tanda pangkat dan kekuasaan ditinggalkannya. Raja dan gembel berdiri menghadap tuhan dalam keadannya sebagai manusia yang takterbagi-bagi. Islam menekankan persamaan mutlak anta setiap rasa manusia.

Amiruddin Fahmi
November, 2007
Baca Selengkapnya...

19 Oktober 2011

Dilema Ariel-Luna Maya


4 Juni 2010, masih lekat di ingatan kita ketika untuk pertama kalinya sebuah video berisi adegan orang dewasa dengan dua publik figur sebagai pemerannya terkuak dan diekspos besar-besaran oleh berbagai media cetak maupun elektronik. Ya, bad news is good news. Berita ini menjadi headline berbagai media dan topik utama tajuk news di layar kaca sampai-sampai menjadi Trending Topic di situs jejaring Twitter, sebuah situs dengan skala internasional sebanding dengan fenomena Justin Bieber pelantun tembang mega hits Baby yang sangat booming di amrik dan juga pernah menjadi trending topic di situs yang sama.

Ironis memang. Video ini muncul ketika kedua pemeran yang mirip dua pasangan selebritis itu atau asli jika berpijak pada pendapat Roy Suryo, saksi ahli yang ditunjuk Polri untuk memeriksa keaslian video tersebut, tengah berada pada puncak popularitas. Terbukti dua sejoli ideal ini didapuk menjadi bintang iklan sebuah produk sabun ternama sebagai pasangan, sehingga secara otomatis mengundang keingintahuan siapapun yang mendengarnya, berlarut-larut, dikupas dari berbagai sudut dan sisi, menimbulkan pro dan kontra, tragis dan dilema, memanggil rasa iba karena jelas insiden ini akan menghancurkan karir yang telah mereka rintis dari titik nol, mencapai puncak lalu tersungkur jatuh di titik nadir, dan memang itulah reaksi yang paling tepat, yaitu menentang dan boikot karena jika tidak begitu maka generasi muda bangsa yang telah terlanjur tahu akan mengartikan diam no reaction sebagai tindakan setuju, tanggapan permisif, lalu tanpa sungkan diam-diam atau bahkan terang-terangan menirunya.

Entah darimana asalnya, video yang seharusnya sangat privat justru menjadi konsumsi umum tersaji di ranah internet, dunia tak terbatas yang bisa diakses dan diunggah oleh siapa saja dimana saja tanpa ampun menyebar luas dan menjadi perbincangan hangat setiap komunitas dan lapisan masyarakat bahkan menjadi topik dan perbincangan para praktisi hukum dan jenderal berbintang mengingat masalah ini mempunyai implikasi yang sangat luas jika tidak ditangani dengan serius. Degradasi moral bangsa yang telah susah payah dijaga para pendahulu dan kini menjadi tanggung jawab kita dengan susah payah akan menjadi taruhannya.

Untunglah elit bangsa ini tidak main-main menyikapi kasus ini. Fakta di lapangan, praktisi hukum, dengan yuridiksinya telah mengusut dan mencari siapa pihak yang bertanggung jawab atas kejadian ini dan mulai menemukan titik terang meski palu belum pula diketuk. Pejabat eksekutif pun tak ingin ketinggalan, walikota tempat pemeran pria bermukim, Bandung, telah mencekal hak manggung di daerahnya juga mencabut hak kependudukan atau KTP. Beberapa daerah lain juga ikut memboikot sang vokalis sebuah grup band ternama ini. Berbagai kecaman juga datang dari berbagai ormas terutama yang berbasis islam menandakan bahwa masyarakat masih peduli akan masa depan bangsa yang sedang terancam tergerus budaya barat. Tindakan tegas memang diperlukan untuk membentengi moral sebagai identitas bangsa kita karena jika tidak ditangani dengan serius akan muncul video serupa mungkin sampai batas yang tidak terpikirkan saat ini seperti legalisasi maksiat-maksiat untuk dipertontonkan dan disajikan kepada khayalak luas.

Kesalahan paling fatal adalah kenapa video ini yang katanya dibuat untuk koleksi pribadi bisa jatuh ke tangan orang yang tidak bertanggung jawab. Apapun motifnya, iseng, atau memang sengaja menjatuhkan yang jelas kejadian ini punya dampak negatif lebih luas dari tujuan awalnya dan barangkali diluar perkiraan si penyebar video sendiri. Kalau kita mau berpikir, secara logika tidak mungkin koleksi pribadi tersebut bisa sampai ke tangan pelaku penyebaran jika tidak punya hubungan langsung dengan pemilik koleksi. Yang pasti, pemilik video tersebut sengaja atau lalai menjaga barang yang benar-benar harus ia jaga, meski sepertinya kemungkinan lalai lebih kecil dari yang pertama.

Berbicara tentang kasus ini bagaikan pisau bermata dua. Di satu sisi, tindakan memang diperlukan karena tidak mengambil sikap atau diam tanpa menanggapi mungkin akan disalah tafsirkan sebagai sikap setuju atau taqrir diikuti dengan taqlid atau keberanian menirunya. Tentu dengan catatan tidak membicarakan yang tidak perlu tapi diarahkan kepada tindak antisipasi dan menanggulangi dampak negatif dari kasus ini. Tapi di sisi lain, fakta yang belum sepenuhnya terungkap akan membawa kepada ghibah atau fitnah jika ditinjau dari perspektif syari'ah dan sumbangsih menyebarkan hal buruk.

Melihat dua sisi diatas, lebih tepat jika urusan ini dikembalikan kepada niat orang tersebut. Apalagi membicarakan kedzaliman masih mendapat toleransi jika bertujuan menjauhi perbuatan nista dengan mempertimbangkan berbagai aspek lain seperti lawan bicara yang tepat dan isi pembicaraan yang tidak melenceng dan hal-hal lain yang melingkupinya.

Problem ini memang dipenuhi situasi dilematis. Kecaman dan boikot akan membuat masyarakat kehilangan figur seniman yang telah lama menghiasi ranah hiburan tapi tindakan tegas memang diperlukan. Lebih baik menyisihkan kepentingan pribadi daripada moral bangsa yang menjadi tumbal. Belum lagi pembicaraan yang terus mengalir menimbulkan dilema baru antara ghibah, menyebarkan keburukan dan menunjukkan kepedulian dan ketidaksetujuan terhadap hal ini. Semoga kejadian ini tidak menjadi titik awal kemerosotan akhlak dan hilangnya budaya ketimuran berganti budaya barat yang permisif di masa mendatang.
Baca Selengkapnya...

15 September 2011

Sisi Santri Dari Seorang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono



Di tengah carut marut potret hukum dan politik di negara Indonesia. Korupsi menggurita yang belum juga menemukan tanda-tanda untuk disembuhkan, ada satu fenomena menarik yang membuat hati seorang muslim merasa senang. Disinilah cerita menyenangkan itu dimulai.

Alkisah di hari raya idul fitri 1432 H. sepulang shalat di masjid kampung, tanpa sengaja mampir membuka siaran televisi lalu menyaksikan shalat id di Masjid Istiqlal melalui layar kaca. Demi melihat PRESIDEN SBY bershalat id di Masjd Istiqlal, membuat hati sejuk dan tenang punya presiden yang 'santri'.. Ya, aku menyebutnya santri karena satu alasan, satu hal kecil yang mungkin luput dan tidak menjadi perhatian media tapi merupakan hal besar di mata para santri..

Ceritanya, shalat jamaah yang akan dilaksanakan di masjid istiqlal, belum akan dimulai hingga presiden beserta rombongan tiba di masjid..termasuk wapres, para menteri dan ketua dpr marzuki alie. ketika rombongan akhirnya tiba di masjid, lengkap dengan kawalan beberapa pejabat kepolisian dan paspampres, mereka pun menduduki shaf yg sudah disiapkn di bagian depan masjid istiqlal, masjid terbsar asia tenggara yang dibangun pd thun 1950-an di masa kepemimpinan soekarno dengan wahid hasyim, ayahanda gus dur yang saat itu menjabat sebagai menteri agama sekaligus salah satu penggagas berdirinya masjid ini.

Sesampainya di shaf depan, -termsuk ibu ani yudhoyono dengan mukena putihnya yg tampak menyejukkan- terjadilah satu peristiwa menarik, bahkan sangat menarik perhatian saya sebagai santri.. Sang presiden, terlihat di bawah sorotan kamera live stasiun tv nasional, tidak langsung duduk begitu saja d lantai msjid. Beliau, tanpa disangka, terlebih dulu melaksanakan sholat tahiyyatul masjid! Dengan khusyu' pula tanpa kesan dibuat-buat! Wapres boediono bahkan sempat 'kecele' karena ia sudah berada di posisi setengah berdiri menuju duduk. Begitu melihat SBY takbir, boediono pun urung duduk lalu ikut shalat bersama sang presiden.. Diikuti dengan rombongan pejabat di belakang SBY yang juga melaksanakan shalat tahiyatul masjid..
Sungguh menyentuh, di tengah padatny aktivitas kepresidenan, beliau masih ingat akan sunnah tahiyatul masjid, yang santri tulen aja kadang ogah menjalani..
Tapi, ada satu hal lg yang menarik..

Ketika hati terasa adem melihat orang nomor satu di indonesia melaksanakan shalat dengan khusyu' ada satu pemandangan yang sedikit mengganggu perasaan. Ternyata tidak semua rombongan presiden bangkit berdiri untuk shalat. ada satu orang besar yang tidak manut teladan presiden dan dia notabene adalah orang dekatnya, yaitu Wakil ketua Dewan Pembina Partai Demokrat sekaligus ketua dewan perwakilan rakyat, dewan terhormat yang mewakili rakyat, bapak Marzuki Alie..

Entahlah. apapun alasannya, tindakan marzuki alie di tengah rombongan yang sedang shalat dan dia sendiri tidak sholat merupakan satu keputusan yang melukai rakyat indonesia yang meyoritas adalah umat muslim dalam kapasitasnya sebagai salah satu orang yang mewakili mereka. Semoga amal "kecil" yang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoono terhitung besar di sisinya dan merupakan representasi dari sosok utuh beliau sebagai seorang muslim yang baik.
Baca Selengkapnya...

27 Agustus 2011

Kisah Dramatis di balik Pencalonan Diri Pimpinan KPK, Abdullah Hehamahua

Langkah Abdullah
Hehamahua dalam pencalonan pandawa Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) terbilang mulus. Empat tahapan tes oleh Pansel KPK dapat dilaluinya dengan baik.
Bahkan, hampir tak ada catatan buruk dalam hasil penelusuran
rekam jejaknya. Alhasil, Abdullah masuk dalam jajaran delapan besar nama usulan Pansel KPK untuk menjalani uji kepatutan dan kelayakan di
Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia.

Namun, siapa sangka, keputusannya melaju dalam bursa pemilihan pimpinan KPK ini diakuinya bukan keputusan mudah.
”Kurang 5 hari batas pendaftaran capim KPK, banyak pihak mendorong saya, tapi saya butuh fatwa yang mampu mematahkan keyakinan saya waktu itu, sampai akhirnya Pak Said Zainal Abidin (Penasihat
KPK lainnya) masuk ke ruangan saya,” ujarnya, Kamis
(18/8/2011).

Memang bukan kali ini saja
Abdullah mendapat dukungan berbagai pihak untuk maju dalam pencalonan pimpinan
KPK. Dia menuturkan, dukungan pertama diperolehnya pada saat masih menjabat sebagai Komisioner Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara (PKPN), kisaran tahun 2001-2004.

”Susilo Bambang Yudhoyono selaku Menkopolhukam menelepon dan mengatakan saya pantas menjadi Ketua KPK,” kata Abdullah.

Sebenarnya, Abdullah mengaku tidak berkeberatan jika diberi amanah memimpin KPK.
Namun, dalam perjalanan pencalonan dirinya, ada dua hal yang lalu membuat dia
mundur. Pertama, adalah diwajibkannya membuat surat
lamaran kerja.
Kedua, syarat wajib membuat Surat Kelakuan Baik (SKB) dari Kepolisian. Mengacu pada keyakinannya, posisi pemimpin menurut Abdullah adalah pantang untuk diminta. Dengan membuat surat lamaran kerja, kata dia, sama halnya dengan membuat permintaan atas
posisi tersebut.
”Hadis nabi mengatakan jangan
memberi jabatan pemimpin pada orang yang meminta, karenanya kalau saya harus meminta jabatan itu, itu tidak sesuai dengan keyakinan saya,”
ujarnya.

Sementara untuk Surat Kelakuan Baik dari Kepolisian, dia berpendapat syarat itu kurang pas dikenakan padanya.

Selaku penyelenggara negara waktu itu, lanjutnya, terasa ganjil jika harus memberikan
sejumlah uang administratif pada polisi untuk mendapat
selembar Surat Kelakuan Baik(SKB). ”Saya agak tersinggung,”
katanya.

Karena alasan itulah, dua kali putaran pencalonan pimpinan KPK yang dibuka sebelumnya, Abdullah tak pernah turut serta meramaikan.

Berbeda dengan pencalonannya kali ini, dia mengaku sudah mendapat alasan kuat yang membuatnya sanggup mematahkan keyakinannya sendiri.

”Pak Said bilang, apa yang saya yakini itu hanya berlaku untuk kondisi normal, kalau sekarang menurut beliau saya harus maju karena kondisinya sudah harus perang melawan korupsi,”
tuturnya. Dia lalu berkisah, di zaman Rasulullah SAW, tepatnya di
masa perang, datang seorang laki-laki tua renta dan cacat
kepada Rasul. Lalu, disampaikan niatan hatinya
untuk turut serta dalam perang.

Melihat kondisi sang umat, Rasul menolaknya dengan mengatakan tiada kewajiban
baginya ikut perang. Namun,
rupanya tekad lelaki itu sudah
bulat. Didatanginya kembali Rasulullah hingga tiga kali.

Terakhir dia bertanya pada
Rasul, ”Apakah orang tua dan cacat
tidak berhak ikut berjihad dan
mati sahid?”. Dari kisah itu saya jadi sadar,
saya harus ikut berperang,”
tegasnya.(okezone.com)

Membaca kisah dramatis-heroik ini, saya menjadi yakin bahwa akan selalu masih ada orang-orang yang berpegang teguh dan berkomitmen terhadap nilai dan idealisme yang ia yakini dalam hidup. Apapun label yang melekat tak seharusnya membuat ia lupa. Itulah yang akan membuat hidup semakin bernilai untuk dipertahankan. Semoga kisah ini bisa menjadi pelajaran dan teladan yang bisa menjadi motivasi merubah orientasi hidup untuk menjadi lebih berguna.
Baca Selengkapnya...

25 Agustus 2011

Tiga Tangkapan Baru Perpanjang Daftar Koruptor Tangkapan KPK

Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK)
telah menangkap tiga orang sore tadi.

Mereka adalah, Dharnawati
(pengusaha swasta), Danong
Irbarelawan (Kabag Perencanaan
dan Evaluasi di Kemenakertrans)
dan I Nyoman Suwisma
(Sesditjen Pembinaan
Pembangunan Kawasan
Transmigrasi/P2KT).

Mereka bertiga ditangkap KPK di
lokasi yang berbeda.
Nyoman yang menjabat sebagai
Sekertaris Direktur Direktorat
Jenderal Pembinaan
Pembangunan Kawasan
Transmigrasi Depnakertrans
ditangkap oleh KPK di gedung
Depnakertrans lantai 2 pada
pukul 15.00 WIB sore tadi.
Sementara Danong ditangkap di
Bandara Soekarno Hatta pada
pukul 16.00 WIB. Sedangkan
Dharnawati ditangkap pukul
15.30 WIB di sekitar Otista,
Jakarta Timur.

Juru Bicara KPK, Johan Budi
mengatakan tadi sore KPK
mendapatkan laporan dari
masyarakat yang mengatakan
ada pejabat dari Depnakertrans
akan serah terima sejumlah uang
kepada pejabat Depnakertrans.
Dana itu, kata Johan adalah
dana percepatan pembangunan
infrastruktur di daerah bidang
transmigrasi di 19 kabupaten di
seluruh Indonesia. Nilai dana
pembangunan itu Rp500 miliar.

Saat KPK melakukan
penggeledahan di gedung
kemenakertrans, Kalibata,
menemukanuang senilai Rp1,5
miliar yang terbungkus kardus
durian.
"Jadi dia memang beli duren,
lalu duitnya masukin ke situ,"
kata Johan di KPK Kamis 25
Agustus 2011.

Uang itu, kata Johan diambil
disalah satu bank milik negara
oleh Dharnawati, kemudian
diambil oleh 'S' yang juga
pegawai kemenakertrans.
Kemudian, oleh 'S' uang
tersebut dibawa ke lantai 2
Depnakertrans, dan di sana
sudah ada Nyoman.
"Uang ini diambil dari rekening
DNW, saat pengantaran DNW
tidak ada tapi sedang di Otista,
lalu kita lakukan penangkapan," kata Johan.

Tiga tangkapan baru ini menambah daftar koruptor di indonesia, sekaligus prestasi bagi KPK yang tengah diuji kredibilitasnya melalui nyanyian nazaruddin yang menyeret nama pimpinan lembaga ad hoc ini.

Disadur dan disempurnakan dari vivanews.com
oleh: Amiruddin Fahmi
Baca Selengkapnya...

24 Agustus 2011

Khutbah Idul Fitri, Evaluasi Iman dan Kualitas Hidup Seorang Muslim

ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻭﺭﺣﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ
ﻭﺑﺮﻛﺎﺗﻪ
ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻛﺒﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻛﺒﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻛﺒﺮ
ﻭﻟﻠﻪ ﺍﻟﺤﻤﺪ
ﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ...ﻭﺳﻌﺖ ﺭﺣﻤﺘﻪ
ﻭﺗﻌﺎﻟﺖ ﻗﺪﺭﺗﻪ ﻭ ﺗﺠﻠﺖ
ﻋﻈﻤﺘﻪ ﺃﺷﻬﺪ ﺃﻥ ﻻ
ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺣﺪﻩ ﻻ ﺷﺮﻳﻚ
ﻟﻪ ﻭﺃﺷﻬﺪ ﺃﻥ ﻣﺤﻤﺪﺍ ﻋﺒﺪﻩ
ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ ﺻﻠﻮﺍﺕ ﺍﻟﻠﻪ
ﻭﺳﻼﻣﻪ ﻋﻠﻴﻚ ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ
ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺇﻧﻚ ﻟﻌﻠﻰ ﺧﻠﻖ ﻋﻈﻴﻢ
ﺑﻠﻐﺖ ﺍﻟﺮﺳﺎﻟﺔ ﻭﺃﺩﻳﺖ
ﺍﻷﻣﺎﻧﺔ ﻭﻧﺼﺤﺖ ﺍﻷﻣﺔ
ﻭﺟﺎﻫﺪﺕ ﻓﻲ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﻟﻠﻪ
ﺣﻖ ﺍﻟﺠﻬﺎﺩ ﺣﺘﻰ ﺃﺗﺎﻙ
ﺍﻟﻴﻘﻴﻦ ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻟﻚ ﻭﺃﺻﺤﺎﺑﻚ
ﻭﻣﻦ ﺍﺗﺒﻊ ﺳﻨﺘﻚ ﻭﺍﻫﺘﺪﻯ
ﺑﻬﺪﺍﻙ ﻭﺳﺎﺭ ﻋﻠﻰ
ﻧﻬﺠﻚ ﺇﻟﻰ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﺪﻳﻦ.ﺃﻣﺎ
ﺑﻌﺪ
ﻓﻤﻦ ﺁﻳﺎﺕ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺒﻴﻨﺎﺕ ﻗﻮﻟﻪ
ﺗﺒﺎﺭﻙ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ:
ﻳَﺎﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺀَﺍﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ
ﻭَﻟْﺘَﻨْﻈُﺮْ ﻧَﻔْﺲٌ
ﻣَﺎ ﻗَﺪَّﻣَﺖْ ﻟِﻐَﺪٍ ﻭَﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺇِﻥَّ
ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺧَﺒِﻴﺮٌ ﺑِﻤَﺎ
ﺗَﻌْﻤَﻠُﻮﻥَ)ﺍﻟﺤﺸﺮ( 18 :
Hai orang-orang yang beriman,
bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat), dan bertakwalah
kepada Allah, sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan.
1. Kesaksian Ramadhan
ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻛﺒﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻛﺒﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻛﺒﺮ
ﻭﻟﻠﻪ ﺍﻟﺤﻤﺪ
Hamba-hamba Allah yang
sama-sama mengharap
ampunan dan rahmat-Nya !
Ramadhan bulan al Qur’an,
bulan shabar, bulan jihad,
bulan perjuangan, bulan
pembersih jiwa pencuci hati dan
bulan perlombaan guna meraih
takwa dan kebebasan dari siksa,
kini dia telah pergi
meninggalkan kita. Kapan dia
akan kembali menemui kita?
Dia pasti akan kembali
menemui kita manakala hari
kesaksian telah tiba. Dia akan
menjadi saksi pembela atau
penuntut. Pembela bagi yang
sukses meraih takwa dan
penuntut atas orang yang
membiarkannya pergi tanpa
meninggalkan bekas yang
berarti.
Tiada seorang pun dari kita
yang memiliki bukti dimana
posisi kita?
ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻛﺒﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻛﺒﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻛﺒﺮ
ﻭﻟﻠﻪ ﺍﻟﺤﻤﺪ
Bulan al-Quran kini telah pergi.
Saat belum pegi dia
menyaksikan seperti apa sikap
kita terhadap Al-Quran apa
yang telah kita perjuangkan
untuk menegakan ajarannya,
langkah apa yang telah kita
ambil untuk membela haq dan
menghancurkan kebatilan ?
Dia juga menyaksikan
bagaimana kita mengisi bulan
yang penuh rahmat dan
ampunan, apakah telah kita
nikmati dengan qiyamullail dan
tadabbur al-Quran, merintih
sambil berdiri dihadapan Yang
Maha Tinggi, menunduk
dengan ruku’ dan sujud hingga
mencapai nikmat khusyu,
mengikuti akhlak ibadurrahman
terdahulu. ataukah hanya diisi
dengan begadang tanpa
membekas pada qalbu?
Shaum adalah ibadah yang
dapat menambah kekuatan
spiritual untuk menghadapi
berbagai tantangan dan
tuntutan. Meski kita telah
melaksanakan ibadah shaum,
namun, apakah kita telah
meraih kekuatan baru untuk
menguasai tuntutan hawa
nafsu? Baik tuntutan yang
berkaitan dengan pandangan,
pendengaran,ngkapan,
pemikiaran, angan-angan,
ataupun lainnya? Atau hanya
sekedar menahan haus dan
lapar laksana pelaku aksi
mogok makan ?
2. Shaum pengendali hawa
nafsu
ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻛﺒﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻛﺒﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻛﺒﺮ
ﻭﻟﻠﻪ ﺍﻟﺤﻤﺪ
Hadirin sidang ‘Ied
rahimakumullah !
Pada tahun 1431 H ini banyak
sekali masyarkat yang
kehilangan masa depan. Bukan
kehilangan tempat kerja
mencari makan, bukan pula
kehilangan jabatan di
pemerintahan, melainkan
kehilangan arah hidup dan
tujuan, karena mereka sibuk
mengejar kenikmatan yang
akan pergi, dan mereka rela
menjauh dari kenikmatan yang
sebentar lagi akan tiba. Mereka
mengejar kehidupan yang
belum jelas, dan menjauh dari
kenikmatan yang pasti.
Para politisi terus berupaya
melakukan perubahan, namun
harapan umat masih jauh dari
harpan. Banyak pihak yang
ingin melakukan perbaikan.
Perbaikan apakah kiranya yang
dapat mengarahkan umat
menuju keselamatan? Apakah
perbaikan politik yang
terlukiskan dalam perubahan
struktur kepimpinan? Atau
perbaikan sosial dan ekonomi
yang menjadi dambaan
umumnya masyarakat setaipa
zaman? Sungguh semua
pebaikan tidaklah akan berarti
tanpa disertai perbaikan
keyakinan tentang hari
pembalasan.
Julukan "Negara maju" telah
diraih oleh beberapa negara
hanya karena kemajuan sains
dan teknologi. Ternyata,
dengan kemajuan tersebut
banyak rakyat yang kehilangan
tujuan hidup yang hakiki. Apa
yang telah mereka pandang
sebagai suatu kemajuan
tidaklah lebih dari patamorgana
yang telah banyak menipu
manusia dan menjerumuskan
mereka ke dalam jurang yang
penuh duri dan derita.
Dengan semakin lengkapnya
fasilitas hidup, semestinya
manusia semakin tunduk
kepada Yang Mahaagung,
semakin merendah dihadapan
Yang Mahakuasa. Namun fakta
berbicara, kebanyakan dari
mereka malah semakin angkuh
dan lupa diri, tidak sadar
bahwa ajal tidak lama lagi akan
tiba. Mengapa hal ini terjadi?
tidak lain karena kebanyakan
manusia berjuang hanya untuk
melakukan perbaikan masalah
kehidupan yang tidak pasti.
Sementera perbaikan status
sebagai hamba dan khalifah
mereka lupakan. Akhirnya
mereka mengaku maju dan
mulia padahal mereka sedang
mengalami kemunduran dan
terancam kehinaan.
Mereka merasa bangga dengan
luasnya ilmu dan berlimpahnya
harta, pada saat yang sama
mereka sibuk menjadi
penyembah ilmu dan pelayan
harta. Kapan mereka akan
dapat menikmati kemerdekaan?
Mereka mencurahkan segala
upaya untuk meraih cita-cita.
Ternyata mereka hanya dikuasai
mimpi karena kepuasan hakiki
yang mereka nantikan tak
kunjung tiba. Sungguh celaka
orang yang jauh dari yang
Mahakuasa meski dekat dengan
para penguasa.
Jika mereka habiskan waktu
untuk melayani jabatan; jika
mereka sia-siakan kesempatan
akibat sibuk mengejar
kekayaan; kapan mereka akan
meraih kesuksesan hidup yang
bebas dari ancaman?
Sungguh, kemajuan teknologi
dan ilmu pengetahuan, meski
diharapkan dapat merubah
kondisi politik, sosial dan
ekonomi, namun tidaklah akan
mampu merubah nasib bangsa
kecuali dengan merubah apa
yang ada pada nafsu-nafsu
mereka.
ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻻ ﻳُﻐَﻴِّﺮُ ﻣَﺎ ﺑِﻘَﻮْﻡٍ
ﺣَﺘَّﻰ ﻳُﻐَﻴِّﺮُﻭﺍ ﻣَﺎ
ﺑِﺄَﻧْﻔُﺴِﻬِﻢْ ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺃَﺭَﺍﺩَ ﺍﻟﻠَّﻪُ
ﺑِﻘَﻮْﻡٍ ﺳُﻮﺀًﺍ ﻓَﻼ ﻣَﺮَﺩَّ
ﻟَﻪُ ﻭَﻣَﺎ ﻟَﻬُﻢْ ﻣِﻦْ ﺩُﻭﻧِﻪِ ﻣِﻦْ
ﻭَﺍﻝٍ(11)
Sesungguhnya Allah tidak
mengubah keadaan sesuatu
kaum sehingga mereka
mengubah keadaan yang ada
pada nafsu-nafsu mereka
sendiri. Dan apabila Allah
menghendaki keburukan
terhadap sesuatu kaum, maka
tak ada yang dapat
menolaknya; dan sekali-kali tak
ada pelindung bagi mereka
selain Dia. (QS. 13:11)
ﺫَﻟِﻚَ ﺑِﺄَﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻟَﻢْ ﻳَﻚُ ﻣُﻐَﻴِّﺮًﺍ
ﻧِﻌْﻤَﺔً ﺃَﻧْﻌَﻤَﻬَﺎ
ﻋَﻠَﻰ ﻗَﻮْﻡٍ ﺣَﺘَّﻰ ﻳُﻐَﻴِّﺮُﻭﺍ ﻣَﺎ
ﺑِﺄَﻧْﻔُﺴِﻬِﻢْ ﻭَﺃَﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ
ﺳَﻤِﻴﻊٌ ﻋَﻠِﻴﻢٌ(53)
Yang demikian itu adalah
karena sesungguhnya Allah
sekali-kali tidak akan merubah
sesuatu ni`mat yang telah
dianugerahkan-Nya kepada
sesuatu kaum, hingga mereka
merubah apa yang ada pada
nafsu-nafsu mereka sendiri, dan
sesungguhnya Allah Maha
Mendengar lagi Maha
Mengetahui, (QS. 8:53)
Dengan ibadah shaum, semoga
kita meraih kekuatan baru
untuk mengengdalikan hawa
nafsu.
3. Shaum dan Jihad
ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻛﺒﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻛﺒﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻛﺒﺮ
ﻭﻟﻠﻪ ﺍﻟﺤﻤﺪ
Hamba-hamba Allah yang
tengah mempersiapkan diri
untuk berjuang !!!
Kesempatan untuk pembekalan
diri dengan menggunakan
bulan suci telah berlalu. Kini
tibalah saatnya untuk
melangkah guna menghadapi
tantangan baru. Tiada
kesempatan bagi kita untuk
berjuang kecuali sekarang.
Tiada kesempatan yang tersisa
untuk thaat kepada Allah selain
hari ini, sementara besok masih
dalam khayalan. Kesempatan
menggunakan segala fasilitas
hidup demi meraih kehidupan
masa depan yang abadi, tidak
lama lagi akan berakhir. Karena
itu,
ﻭَﺍﺑْﺘَﻎِ ﻓِﻴﻤَﺎ ﺀَﺍﺗَﺎﻙَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺍﻟﺪَّﺍﺭَ
ﺍﻵﺧِﺮَﺓَ ﻭَﻻَ ﺗَﻨْﺲَ
ﻧَﺼِﻴﺒَﻚَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ
Dan carilah pada apa yang
telah dianugerahkan Allah
kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu
melupakan bahagianmu dari
dunia.
Gunakan semua yang Allah
titipkan kepadamu untuk
beramal demi meraih
kesenangan hakiki; manfaatkan
semua fasilitas hidupmu demi
meraih kebahagiaan pada masa
depan yang tidak akan
berkesudahan. Janganlah
sampai lupa hakikat nasibmu
dari dunia, jabatanmu tidak
lama lagi akan berakhir, usiamu
sebentar lagi dijemput ajal,
sebanyak apapun kekayaanmu
tidaklah kamu nikmati kecuali
hanya sebentar nian. Setinggi
apapun statusmu saat ini boleh
jadi besok kamu sudah menjadi
mayit yang tak berdaya.
ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻛﺒﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻛﺒﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻛﺒﺮ
ﻭﻟﻠﻪ ﺍﻟﺤﻤﺪ
Sungguh banyak orang yang
ikut berhari raya bersama kita
pada tahun lalu, kini mereka
sudah berada di alam gaib.
Pada hari raya mendatang
boleh jadi kulit kita sudah
terkelupas, daging kita sudah
menyatu dengan tanah dan
tulang belulang kita sudah
berserakan. Dan hari ini
merupakan hari raya yang
terakhir.
Kedatangan Hari Raya empat
belas abad yang silam telah
mendapat sambutan hangat
dari para shahabat Rasul,
shalihin, dan mujahidin, karena
dengan meningkatnya kualitas
ibadah pada bulan Ramadhan,
mereka telah memiliki semangat
baru untuk berda’wah,
melanjutkan perjuangan
menengakkan haq dan
menghancurkan kebatilan,
melawan musuh Allah dimana
saja berada.
Semangat tersebut mereka raih
karena mereka, dengan
sungguh-sungguh, telah
mengikuti pengkaderan rabbani
dalam bulan suci, berupa
qiyamullail dengan khusyu dan
berinteraksi dengan al-Qur’an
setiap waktu, hingga mereka
menjadi shahabat intim yang
abadi bagi al-Qur’an, mereka
berbicara dengan al-Qur’an,
berfikir dengan bimbingan al-
Qur’an dan bergerak bersama
al Qur’an, baik pada waktu
siang ataupun pada waktu
malam. Mujahidin ahli Badar
patut berbahagia dengan
datangannya Hari Raya, karena
mereka telah sukses melawan
kafir Quraisy... Dengan
kesuksesan itu perjalanan
da’wah terbuka lebar
dihadapan mereka.... yang
membuat mereka semakin
yakin akan berkibarnya panji
agama yang haq dimuka
bumi.... dan terhinanya aturan
manusia yang bertentangan
dengan kemanusiaan.
Kedatangan hari raya telah
membuat pasukan Shalahuddin
merasa bahagia, karena pada
bulan Ramadhan mereka telah
mampu menyelamatkan tanah
suci al Quds dari tangan-tangan
kotor musyrikin. Dengan
kemenangan ini suara al-
Qur’an terdengar disemua
penjuru dunia, dan fatwa ulama
menjadi solusi bagi semua
problem yang dihadapi umat.
Mari kita melihat apa yang
terjadi di negeri kita saat ini?
ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻛﺒﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻛﺒﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻛﺒﺮ
ﻭﻟﻠﻪ ﺍﻟﺤﻤﺪ
Sungguh, Hari Raya adalah hari
bahagia bagi para pejuang yang
meraih takwa, siapakah orang
yang meraih takwa itu? Allah
Mahatahu, apakah kita telah
melakukan ibadah dengan
benar? Jika ya, pasti kita
mampu melenyapkan
kemunkaran dan kemaksiatan
dimana saja ditemukan? Allah
telah berfirman:
ﺇِﻥَّ ﺍﻟﺼََّﻼﺓَ ﺗَﻨْﻬَﻰ ﻋَﻦِ
ﺍﻟْﻔَﺤْﺸَﺎﺀِ ﻭَﺍﻟْﻤُﻨْﻜَﺮِ
Sesungguhnya shalat itu
mencegah (perbuatan-
perbuatan) keji dan mungkar.
Kini kita dituntut untuk
membuktikannya
ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻛﺒﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻛﺒﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻛﺒﺮ
ﻭﻟﻠﻪ ﺍﻟﺤﻤﺪ
Ikhwatal imani wal Islam
rahimakumullah
Setelah Ramadhan pergi,
patutkah kita tersenyum,
sementara alam diskitar kita
menangis karena mereka
menyaksikan bahwa dunia Islam
yang penuh dengan
kenikmatan ilahi ini masih kaya
dengan kemaksiatan.
Berita bohong masih
mendominasi mass media;
persekongkolan kaum
musyrikin masih mendapat
dukungan dari berbagai pihak
termasuk dari kaum yang
mengaku muslim; para ulama
dan pembela kebenaran kerap
mendapat julukan yang
membingungkan umat; agama
diperalat untuk mencari harta;
al-Quran diperalat untuk
mencari kepercayaan sesaat;
terma-terma dalam Islam telah
tercemar karena sering
disalahgunakan; akhirnya
masyarakat awam semakin
bingung, orang miskin tetap
miskin dan dibiarkan kelaparan
hingga ada yang berani
meninggalkan iman; rakyat
bodoh tetap bodoh karena
dibiarkan jauh dari bimbingan
hingga ada yang terpaksa
melakukan kejahatan;
pengangguran, dari hari kehari
semakin bertambah dan
berkeliaran di setiap
persimpangan jalan, padahal
dunia Islam terbukti penuh
dengan berbagai jenis kekayaan
alam. Dengan memandang
fenomena ini, apakah kita
termasuk orang-orang yang
bersyukur ataukah termasuk
orang-orang yang kufur?
Mana penerus ahli Badar,
sementara takhayul, khurafat,
kemusyrikan, dan
penyembahan kepada selain
Allah semakin leluasa
melebarkan sayapnya. Mereka
tersebar di setiap penjuru tanah
air hingga masuk dan tersebar
ke setiap lapisan masyarakat,
karena terus-menerus diekspos
berbagai madia baik cetak
ataupun elektronik. Mana
pelanjut pasukan Badar yang
gagah berani melawan kuffar?
Mana penerus Bung Tomo yang
telah mengumandangkan takbir
ditengah kepungan dan
kejahatan orang kafir? Mana
pelanjut pangeran Diponegoro
yang telah berani berkata haq
meski berada diujung tombak?
Mana pelanjut Shalahuddin al-
Ayyubi, sementara masjid al
Aqsha masih berada dalam
genggaman Yahudi…. Apakah
patut kita mengaku telah
melaksanakan kewajiban,
sementara shalat yang kita
lakukan belum mampu
mencegah kemunkaran dan
kemaksiatan?
4. Evaluasi
ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻛﺒﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻛﺒﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻛﺒﺮ
ﻭﻟﻠﻪ ﺍﻟﺤﻤﺪ
Hadirin sidang ‘Ied
rahimakumullah !
Sungguh Allah Maha
Mengetahui dan menyaksikan
apa yang telah kita lakukan
pada bulan suci. Kini bulan
yang penuh rahmat dan
ampunan itu telah tiada, ia
pergi meninggalkan kita.
Apakah kita akan bertemu
kembali pada tahun berikutnya
atau kita akan dipangil untuk
menghadap keharibaan Yang
Mahatinggi sebelum dia
kembali? Tak ada seorangpun
diantara kita yang dapat
mengetahui kalau dirinya akan
hidup sampai esok lusa, apatah
lagi hidup sampai bulan
Ramadan empat belas tiga dua.
Sekiranya kita belum meraih
rahmat dan ampunan, apa
yang akan kita lakukan bila kita
sudah berada di ruang sidang
untuk menghadap Hakim
Yang Maha Adil dan Maha
Mengetahui, mengetahui
terhadap semua prilaku insan, .
Inilah pengadilan yang hakiki
yang disaksikan semua makhluk
meliputi manusia, jin dan
binatang. Dengan kecanggihan
teknologi ilahi, semua
kesalahan manusia akan
tampak, semua dosa akan jelas,
dan semua maksiat yang telah
dilakukan akan tersingkap.
Rekaman suara hati tidak dapat
dipungkiri meski saat ini terus
ditutupi. Ketika itulah
datangnya rasa takut yang tidak
akan berujung, rasa malu yang
tidak akan berakhir, dan rasa
geri yang tidak akan berhenti.
Semua akan kita alami bila kita
tidak mendapat ampunan ilahi
akibat gagal dalam mengisi
bulan suci.
ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻛﺒﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻛﺒﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻛﺒﺮ
ﻭﻟﻠﻪ ﺍﻟﺤﻤﺪ
Jika kesuksesan sementara di
dunia tidak pernah dapat diraih
kecuali dengan kelulusan dalam
satu proses ujian. Apakah
mungkin kesuksesan hakiki dan
abadi di akhirat nanti akan
dapat kita raih tanpa ujian?
Kehidupan dunia adalah
lembaran ujian yang mesti diisi
dengan benar untuk meraih
sukses pada hari pembalasan.
Hanya saja banyak sekali dari
kita yang tidak menyadari
bahwa kita sedang menghadapi
ujian. Nikmat sehat merupakan
amanah yang sering dilupakan,
apakah kita telah mampu
memanfaatkannya demi
berjuang membela hak dan
keadilan; nikmat harta
merupakan amanah yang mesti
dipertanggungjawabkan,
apakan kita mampu
menggunakannya demi
kelangsungan da’wah dan
keselamatan ummat dari
bahaya kemusyrikan.
Bahaya kemusyrikan yang
senantiasa mengancam fuqara
dan masakin; Usia panjang
adalah amanat yang sering
diabaikan, apakah kita mampu
mengisinya dengan berbagai
aktifitas yang bermanfaat bagi
keluarga, masyarakat dan
ummat beriman; dan ni’mat
ilmu adalah amanat yang
sangat berharga bila diamalkan,
apakah kita mampu
menggunakannya untuk
meluruskan aktfitas manusia
dan mengarahkan mereka
menuju ridha arrohman..
semua kenikmatan itu adalah
materi ujian. Kita tidak lama lagi
akan diperiksa tentang semua
kenikmatan yang telah kita
terima sejak dahulu hingga hari
ini hari lebaran,. Diperiksa di
hadapan Pencipta yang telah
menjadikan mati dan hidup
sebagai ujian.
ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺧَﻠَﻖَ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕَ ﻭَﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺓَ
ﻟِﻴَﺒْﻠُﻮَﻛُﻢْ ﺃَﻳُّﻜُﻢْ ﺃَﺣْﺴَﻦُ ﻋَﻤَﻼً
(Dialah) yang telah menciptan
mati dan hidup untuk menguji
kamu siapa diatanramu yang
lebih baik dan ikhlas amalnya
Kesempatan beribadah tidak
hanya pada bulan Ramadhan.
Selama kita masih dapat
bernafas maka selama itu pula
kita wajib beramal shaleh.
ﻭَﺍﻋْﺒُﺪْ ﺭَﺑَّﻚَ ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﺄْﺗِﻴَﻚَ
ﺍﻟْﻴَﻘِﻴﻦُ(99)
dan sembahlah Tuhanmu
sampai datang kepadamu yang
diyakini (ajal) .
Sungguh beruntung orang yang
melanjutkan qiyamullail setelah
ramadhan berakhir. Sungguh
berbahagia orang yang
melanjutkan tadarus al-Quran
hingga ajal tiba. Sungguh sukses
orang yang mampu
mengendalikan hawa nafsu
dimanpun dia berada. Sungguh
sukses orang yang hidup
berjamaah hingga berakhir
kesempatan ibadah. Sungguh
rugi orang yang berhenti
qiyamullail dengan berakhirnya
ramadhan. Sungguh celaka
orang kembali kepda kebiasaan
lama tanpa melihat aturan
agama. Tidak akan kita capai
derajat orang bertakwa, jika kita
menjadikan ramadhan sebagai
bulan ibadah musiman yang
berakhir dengan datangnya hari
raya.
DOA MENUJU SUKSES
At-Tirmizi meriwayatkan dari
Ibnu Umar, diatara doa yang
diajarkan Rasulullah kepada
shahabatnya adalah:
»ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﻗْﺴِﻢْ ﻟَﻨَﺎ ﻣِﻦْ
ﺧَﺸْﻴَﺘِﻚَ ﻣَﺎ ﻳَﺤُﻮﻝُ ﺑَﻴْﻨَﻨَﺎ
ﻭَﺑَﻴْﻦَ ﻣَﻌَﺎﺻِﻴﻚَ ﻭَﻣِﻦْ ﻃَﺎﻋَﺘِﻚَ
ﻣَﺎ ﺗُﺒَﻠِّﻐُﻨَﺎ ﺑِﻪِ ﺟَﻨَّﺘَﻚَ
ﻭَﻣِﻦَ ﺍﻟْﻴَﻘِﻴﻦِ ﻣَﺎ ﺗُﻬَﻮِّﻥُ ﺑِﻪِ
ﻋَﻠَﻴْﻨَﺎ ﻣُﺼِﻴﺒَﺎﺕِ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ
ﻭَﻣَﺘِّﻌْﻨَﺎ ﺑِﺄَﺳْﻤَﺎﻋِﻨَﺎ ﻭَﺃَﺑْﺼَﺎﺭِﻧَﺎ
ﻭَﻗُﻮَّﺗِﻨَﺎ ﻣَﺎ
ﺃَﺣْﻴَﻴْﺘَﻨَﺎ ﻭَﺍﺟْﻌَﻠْﻪُ ﺍﻟْﻮَﺍﺭِﺙَ ﻣِﻨَّﺎ
ﻭَﺍﺟْﻌَﻞْ ﺛَﺄْﺭَﻧَﺎ ﻋَﻠَﻰ
ﻣَﻦْ ﻇَﻠَﻤَﻨَﺎ ﻭَﺍﻧْﺼُﺮْﻧَﺎ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﻦْ
ﻋَﺎﺩَﺍﻧَﺎ ﻭَﻻَ ﺗَﺠْﻌَﻞْ
ﻣُﺼِﻴﺒَﺘَﻨَﺎ ﻓِﻰ ﺩِﻳﻨِﻨَﺎ ﻭَﻻَ ﺗَﺠْﻌَﻞِ
ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺃَﻛْﺒَﺮَ ﻫَﻤِّﻨَﺎ
ﻭَﻻَ ﻣَﺒْﻠَﻎَ ﻋِﻠْﻤِﻨَﺎ ﻭَﻻَ ﺗُﺴَﻠِّﻂْ
ﻋَﻠَﻴْﻨَﺎ ﻣَﻦْ ﻻَ
ﻳَﺮْﺣَﻤُﻨَﺎ«
Ya Allah berilah kami rasa takut
pada-Mu hingga kami menjauh
dari maksiat Ya Allah, berilah
kami nikmat taat pada-Mu yang
mengantarkan kami menuju
surga-Mu Tanamkanlah dalam
qalbu kami keyakinan yang
meringankan kami menghadapi
ujian dunia Jadikanlah
pendengaran, penglihatan dan
kekuatan kami kenikmatan
hidup yang Engkau. berikan di
dunia, dan jadikanlah sebagai
pusaka yang kami wariskan bagi
generasi penerus. Ya Allah,
arahkanlah perlawanan kami
atas orang yang menzalimi
kami. Tolonglah kami dalam
menghadapi orang yang
memusuhi kami. Janganlah
Engkau biarkan kami terkena
musibat dalam urusan agama
kami. Janganlah Engkau biarkan
kami sibuk dengan urusan
dunia. Janganlah Engkau
biarkan kami merasa cukup
dengan ilmu yang ada. Dan
janganlah Engkau berikan
kekuasaan kepada orang-orang
yang tidak menyayangi kami.
Ya Allah berilah kami rasa takut
pada-Mu hingga kami menjauh
dari maksiat Ya Allah, Ya Allah
hanya dengan takut pada-Mu
kami akan dapat menghidar
dari perbuatan maksiat, maka
tanankanlah dalam qalbu kami
rasa takut hanya pada-Mu.
Ya Allah, berilah kami nikmat
taat pada-Mu yang
mengantarkan kami menuju
surga-Mu.
Ya Allah, telah Engkau sediakan
surga bagi orang-orang yang
Engkau cintai, berilah kami
nikmat ibadah dan taat yang
mengantarkan kami mendapat
cinta-Mu hingga Engkau
masukan kami dengan
rahmatMu kedalam surga.
Tanamkanlah dalam qalbu kami
keyakinan yang meringankan
kami menghadapi ujian dunia.
Ya Allah kami menyadari bahwa
kehidupan dunia tidak pernah
lepas dari ujian, baik ujian yang
pahit ataupun yang manis.
Ya Allah tanamkanlah kedalam
qalbu kami keyakinan bahwa
Engkau senantiasa melihat
semua perilaku kami dan
Engkau Maha adil dalam
menghitung semua amal
perbuatan kami.
Ya Allah, jadikanlah semua ujian
yang kami hadapi jalan menuju
kemuliaan disisi-Mu. Jadikanlah
pendengaran, penglihatan dan
kekuatan kami kenikmatan
hidup yang Engkau berikan di
dunia, dan jadikanlah sebagai
pusaka yang kami wariskan bagi
generasi penerus.
Ya Allah bimbinglah kami dalam
menggunakan pendengaran,
penglihatan dan kekuatan
untuk beralam shaleh.
Janganlah Engkau biarkan kami
menyalahgunakan nikmat yang
besar ini.
Ya Allah berilah kami
kenikamatan menghayati
firmanMu, menjiwai ayat-ayat-
Mu dan menggunakan semua
kekuatan untuk berjuang
membela agama-Mu dengan
istiqamah hingga ajal
menjemput kami.
Ya Allah jadikanlah perjuangan
ini sebagai warisan yang
bermanfaat bagi generasi
penerus kami. Dan bimbinglah
mereka untuk melanjutkan
perjuangan ini hingga Engkau
kumpulkan kami dengan
mereka dibawah naungan dan
rahmat-Mu pada hari kiamat
nanti.
Ya Allah, arahkanlah
perlawanan kami atas orang
yang menzalimi kami Ya Allah,
Engkau-lah Penguasa semua
manusia. Berilah kami
bimbingan dalam menghadapi
orang yang zalim. Dan
janganlah Engkau biarkan kami
salah sasaran dalam melakukan
perlawanan.
Tolonglah kami dalam
menghadapi orang yang
memusuhi kami Ya Allah
Engkau Maha Mengetahui siapa
yang membenci agama-Mu,
merusak ajaran-Mu dan yang
memusuhi hamba-hamba-Mu.
Berilah kami kekuatan iman
dan semangat berjuang
menghadapi mereka. Dan
turunkanlah tentara-Mu untuk
menghancurkan mereka.
Janganlah Engkau biarkan kami
terkena musibat dalam urusan
agama kami.
Ya Allah jika kami dihadapkan
kepada musibat, janganlah
Engkau biarkan musibat itu
menimpa agama kami. Ya Allah
bimbinglah kami dengan
musibat itu menuju kemuliaan
di sisiMu.
Janganlah Engkau biarkan kami
sibuk dengan urusan dunia Ya
Allah Engkau-lah Penguasa
alam semesta dan Engkau-lah
Pemilik kekayaan dunia.
Janganlah Engkau biarkan kami
menjadi hamba dunia yang
sibuk menjadi pelayannya.
Janganlah Engkau biarkan kami
sibuk dengan kedudukan sesaat
dan tertipu dengan kenikmatan
sementara. Janganlah Engkau
biarkan kami terhina karena
dikuasai dunia.
Ya Allah, bimbinglah kami
dalam berjuang menggunakan
kedudukan dan mengorbankah
harta kekayaan untuk melayani
umat menuju kebahagiaan
akhirat. Janganlah Engkau
biarkan kami merasa cukup
dengan ilmu yang ada.
Ya Allah berilah kami tambahan
ilmu agar semakin jelas di
hadapan kami perbedaan
antara hak dan batil. Berillah
kami ilmu yang bermanfaat bagi
masa depan bangsa ini.
Janganlah Engkau biarkan kami
keliru dalam menentukan
pilihan dan langkah yang mesti
kami lalui. Dan janganlah
Engkau berikan kekuasaan
kepada orang-orang yang tidak
menyayangi kami.
Ya Allah janganlah Engkau
serahkan amanat kekuasaan
selain kepada ahli ruku’ dan
sujud yang membela agama-
Mu. Janganlah Engkau biarkan
kami dikuasai oleh orang yang
suka maksiat di hadapan-Mu.
Janganlah Engkau biarkan
kekuasaan dipegang oleh orang
yang tidak mengenal kitab suci-
Mu. Janganlah Engkau
serahkan kekuasaan negeri ini
selain kepada hamba-hamba
yang Engkau ridhoi.
ﺭﺑﻨﺎ ﺁﺗﻨﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﺣﺴﻨﺔ
ﻭﻓﻲ ﺍﻵﺧﺮﺓ ﺣﺴﻨﺔ ﻭﻗﻨﺎ
ﻋﺬﺍﺏ ﺍﻟﻨﺎﺭ ﻭﺻﻞ ﺍﻟﻠﻬﻢ
ﻋﻠﻰ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻟﻪ
ﻭﺃﺻﺤﺎﺑﻪ ﻭﻣﻦ ﺍﺗﺒﻌﻪ ﺇﻟﻰ
ﻳﻮﻡ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﻭﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ
ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ
ﺃﻗﻮﻝ ﻗﻮﻟﻰ ﻫﺬﺍ ﻭﺃﺳﺘﻐﻔﺮ
ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻲ ﻭﻟﻜﻢ
Baca Selengkapnya...