Cari Blog Ini

30 Juli 2011

Tips Memborong Obral Pahala di Bulan Puasa


Bulan Ramadhan adalah bulan paling mulia. Untuk menyambut Ramadhan, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup sementara dan setan dibelenggu agar tidak menggganggu manusia (Shahih Muslim). Di bulan ini juga al-Qur'an turun dari "Lauhul Mahfudz" ke langit untuk dicatat oleh malaikat lalu diturunkan bertahap kepada Rasulullah (QS al-Qadr). Laitul Qadr, malam seribu bulan juga ada di bulan ini (HR Bukhari Muslim).
Banyak sekali keutamaan dan pahala yang bisa diraih dengan sangat mudah jika kita bisa mengoptimalkan peluang yang tersedia pada momen yang datang setahun sekali ini.
Kita harus memanfaatkan bulan ini sebagai ajang menebus dosa yang sudah terlalu banyak menumpuk selama sebelas bulan sebelumnya. Coba saja hitung berapa dosa yang kita lakukan dalam sehari? Nah, banyak obral pahala hanya bisa ditemui di bulan ini. dan inilah beberapa yang jangan sampai kamu lewatkan.

Amal Sunnah = Pahala Faridhah, 1 Faridhah = 70 Kelipatannya
Di antara keistimewaan Ramadhan adalah pahala sunnah sama dengan faridhah (amal wajib) di bulan lain. Jadi, perhatikan sunnah mudah dan ringan yang mungkin lebih sering terabaikan dalam semua rutinitas harianmu dan lakukan sebanyak mungkin. Ucapkan salam, doa keluar masuk rumah, kamar mandi, baca basmalah sebelum beraktivitas apa saja yang kadang terlewatkan akan menambah gemuk pundi-pundi pahalamu.

Modal Kurma Dapat Pahala Puasa
Mengadakan buka bersama pahalanya sama dengan yang puasa. Memang tidak semua mampu, tapi kata Nabi tidak harus menu lengkap berbuka yang disediakan. Kalau benar tidak mampu, korma, susu bahkan air putih pun sama dengan mengadakan buka bersama. Namun ingat, tidak usah menipu diri sendiri.

Tarawih dan Witir
Dalam hadis disebutkan, shalat tarawih bisa menghapus dosa yang lalu. Walaupun agak berat dan malas, tapi kalau dikerjakan bareng keluarga atau teman pasti lebih ringan. Ajak seluruh keluarga, termasuk pembantu dan si kecil atau teman sekolah tarawih bersama di rumah atau masjid pasti tarawih takkan terasa berat.

Hindari Bohong dan Ghibah
Capek-capek puasa tapi tidak dapat pahala, pasti tidak mau kan? Makanya jauhilah bohong dalam semua ucapan bahkan gurauan juga gosip yang tidak berguna. Kalaupun lupa atau terlanjur segeralah istighfar, semoga saja kesalahan itu tidak menghilangkan pahala kita.

Baca Sebentar, Pahala Besar
Ada beberapa bacaan yang singkat tapi sarat pahala. Bacaan yang bersumber dari hadis nabi ini sebagian besar sudah dijadikan bacaan wajib setelah tarawih. Bisa kamu lihat di rubrik Khazanah Nabawiyah.

Rumusan Lailatul Qadr, Jangan Sampai Kelewatan

Intensitas ibadah di 10 malam terakhir pada bulan Ramadhan wajib kita tingkatkan. Yang biasa bolong tarawihnya jangan diteruskan. Yang sudah rajin tambah posi ibadah dengan tahajjud. Sebab di malam-malam inilah kata Nabi, peluang terbesar kita untuk mendapatkan Lailatul Qadr. Khususnya malam ganjil seperti 21, 23, 25, 27, dan 29. Lingkari kalendermu dan camkan baik-baik apa saja harinya, karena rugi besar mereka yang melewatkan momen emas memborong pahala di malam yang lebih baik dari seribu bulan ini. Minimal ikutilah shalat Isya' berjamaah di masjidmu.

Untaian Hadis Nabi, Sempurna
Perlu diketahui, puasa tidak mencegah kita beraktivitas seperti biasa. Memang hari-hari pertama akan terasa berat bagi mereka yang tidak biasa puasa. Perut yang biasa disuplai makanan akan kaget karena tiba-tiba kosong tak terisi selama kurang lebih 14 jam. Tapi ini tidak akan berlangsung lama. Selang beberapa hari anda juga akan terbiasa. Setelah Ramadhan berlalu introspeksi diri anda, sudahkah kita manfaatkan dengan baik "Big Sale Ramadhan" tahun ini?
Sebagai penutup, di bawah ini ada sebuah hadis nabi yang sangat indah. Ringkas tapi bernas dan mencakup semua amal sunnah yang sudah kita kupas di atas dan lebih. Diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dalam kitab Shahihnya melalui sahabat Salman Al-Farisi.

عن سعيد ابن المسيب عن سلمان قال خطبنا رسول الله صلى الله عليه وسلّم في آخر يوم من شعبان فقال: «أيها الناس قد أظلكم شهر عظيم شهر مبارك، شهر فيه ليلة خير من ألف شهر، جعل الله صيامه فريضة، وقيام ليله تطوعا، من تقرب فيه بخصلة من الخير كان كمن أدى فريضة فيما سواه، ومن أدى فيه فريضة كان كمن أدى سبعين فريضة فيما سواه، وهو شهر الصبر، والصبر ثوابه الجنة وشهر المواساة، وشهر يزداد فيه رزق المؤمن، من فطر فيه صائما كان مغفرة لذنوبه وعتق رقبته من النار، وكان له مثل أجره من غير ان ينتقص من أجره شيء. قالوا: ليس كلنا نجد ما يفطر الصائم فقال: يعطي الله هذا الثواب من فطر صائما على تمرة، أو شربة ماء، أو مذقة لبن، وهو شهر أوله رحمة واوسطه مغفرة وآخره عتق من النار، من خفف عن مملوكه غفر الله له واعتقه من النار، واستكثروا فيه من أربع خصال: خصلتين ترضون بهما ربكم وخصلتين لا غنى بكم عنهما، فأما الخصلتان اللتان ترضون بهما ربكم، فشهادة أن لا إله إلا الله وتستغفرونه، وأما اللتان لاغنى بكم عنها فتسألون الله الجنة وتعوذون به من النار، ومن أشبع فيه صائما سقاه الله من حوضي شربة لا يظمأ حتى يدخل الجنة .

Artinya : "Wahai manusia, kalian sekarang berada di bulan agung, bulan penuh barokah. Di situlah terdapat malam seribu bulan. Allah mewajibkan puasa pada siang harinya dan men-sunnahkan shalat tarawih pada malamnya. Siapa melakukan kebaikan seperti melaksanakan kewajiban pada bulan lainnya. Dan satu kewajiban seperti 70 kelipatan di bulan lainnya. Bulan kesabaran dan sabar imbalannya surga. Bulan tenggang rasa, dan bulan bertambahnya rizqi. Siapa memberi makan untuk berbuka mendapat seperti pahalanya tanpa berkurang sedikitpun.' Sahabat menyahut, "Tidak semua kami mampu ya Rasulallah!' Rasulullah melanjutkan, "Allah memberi pahala ini kepada orang yang memberi buka walau hanya buah korma, seteguk air dan segelas susu. Bulan dimulai dengan rahmat, disusul dengan ampunan, diakhiri dengan kebebasan dari neraka. Perbanyaklah empat perkara, dua untuk mendapat ridho allah, dua tidak bisa lepas dari kalian. Untuk menggapai ridho ucapkan syahadah dan perbanyak istighfar. Dua yang jangan kamu lepas mintalah surga dan berlindung denganNya dari neraka. Siapa yang mengenyangkan orang puasa akan minum dari telagaku, tidak akan haus sehingga dia masuk surga." HR Ibnu Khuzaimah.
Baca Selengkapnya...

MA’HAD PENGEMBANGAN DAN DAKWAH NURUL HAROMAIN: PUSAT GERAKAN DAKWAH, MUSUH MISIONARIS KRISTEN


Ma’had Pengembangan dan Dakwah Nurul Haromain terletak di Desa Ngroto Kecamatan Pujon Kabupaten Malang, berada di lintasan jalur Malang - Kediri dan Jombang, sekitar 30 kilometer arah barat kota Malang. Secara geografis berada di ketinggian 500 meter di atas permukaan laut dengan temperatur rata-rata 17-19° C dan bahkan pada suatu saat di bawah 15° C. Panorama alam sekitar Ma’had adalah daerah pertanian yang sangat subur, dikelilingi gunung Arjuna dan gunung Kawi serta gunung-gunung lain dengan hiasan teraseringnya.

Ma’had ini mulai dirintis pada tahun 1986 oleh As Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliki. Ketika memulai membangun Ma’had Nurul Haromain ini, Abuya (panggilan akrab As Sayyid Muhammad al Maliki) tidak menentukan ma’had ini dibangun untuk siapa, dan berpesan kepada KHM. Ihya’ Ulumiddin yang diserahi untuk mengawasi pembangunan “Jangan menerima bantuan dari siapapun, ma’had ini pendanaannya akan saya ambilkan murni dari saku pribadiku.” Akhirnya setelah lima tahun, bangunan pertama ma’had yang terdiri dari mushalla, asrama santri dan tempat tinggal pengasuh selesai dikerjakan. Mendapat laporan ini, Abuya sempat menawarkan “Bagaimana menurutmu, apa sebaiknya bangunan itu dijual saja?“ Mendengar ini kontan KH Ihya’ kaget dan bertanya “Dijual, Abuya?” dengan perasaan heran. Akhirnya Abuya memerintahkan KH Ihya’ sendiri agar menjadi pengasuh ma’had tersebut.

KH. Ihya’ Ulumiddin merupakan salah satu santri Abuya As Sayyid Muhammad Alawi angkatan pertama. Beliau belajar di ma’had Abuya di Makkah selama kurang lebih 4 tahun setelah sebelumnya menyelesaikan pendidikannya di Ma’had Langitan Tuban. Setelah pulang ke Indonesia, hari-harinya selalu diisi dengan mengajar dari satu ma’had ke ma’had lain, membina halaqah di berbagai kampus di Surabaya, dan tak lupa juga berdakwah di sekitar tempat tinggalnya. Beliau dipercaya oleh Abuya sebagai tangan kanan Abuya untuk mengurus urusan-urusan Abuya di Indonesia dan menghimpun segala informasi yang terjadi di Indonesia terkait teman-teman beliau sesama alumni Abuya. Hal ini dilakukan agar terus terjalin ikatan antara Abuya dengan santri-santrinya,

Sejak 1 Dzulqo’dah 1411 H Ma’had Nurul Haromain mulai dibuka dengan 10 orang santri dari sebelas orang pendaftar. Semuanya alumni dari Ma’had Mambaus Sholihin Suci Manyar Gresik yang diasuh oleh KH Masbuhin Faqih. Setiap tahun santri bertambah, namun di Ma’had Nurul Haromain ini jumlah santri dibatasi sebanyak 40 orang saja, sesuai pesan Abuya Sayyid Muhammad Alawi. Dengan jumlah itu, Abi (panggilan akrab para santri kepada pengasuh) akan bisa mengenal karakter, watak dan kemampuan masing-masing santri, sekaligus bisa mengawasi, mentarbiyah, membina dan membimbing perilaku keseharian mereka secara langsung dan mendalam.

Sebagai ma’had pengembangan, Ma’had Nurul Haromain hanya menerima santri yang telah lulus jenjang aliyah ma’had atau yang setara dan lulus tes. Di ma’had ini, hadits menjadi kurikulum yang mendominasi. Shohih Bukhori, Muslim, Sunan Abu Dawud dan Tirmidzi adalah pelajaran wajib yang diterima oleh para santri. Di ma’had ini hadits tidak hanya dibaca dengan makna gandulnya, tetapi dipelajari secara menyeluruh dari sisi asbabul wurud, arah tujuan dan kaitannya dengan suatu ayat atau hadits lain serta hukum dan hikmah yang terkandung di dalamnya. Jadi tidak jarang apabila penjelasan satu hadits bisa memakan waktu satu jam lebih yang tentu saja itu semua dengan mengacu kepada pemahaman para ulama salaf. Selain hadits materi kajian lainnya seperti: tafsir, fiqh, dan aqidah juga menjadi materi yang diprioritaskan. Hal tersebut menjadikan para santri kaya wawasan, banyak mengenal dan membaca pendapat berbeda beberapa ulama dalam satu masalah.

Metode Pendidikan dan Dakwah
Dalam mendidik rohani santri, ma’had ini mewajibkan para santri sholat tahajjud dan witir berjama’ah sekitar pukul 02.30, dilanjutkan dengan membaca hasbanah dan lathifiyyah serta wirid-wirid lain. Selesai wirid, para santri melakukan haj’ah (tidur sebentar menunggu datangnya waktu shalat shubuh), lalu sholat shubuh dan membaca wirdullathif serta beberapa bacaan sholawat hingga matahari terbit dilanjutkan dengan sholat Isyroq dan Dhuha. Aktivitas selanjutnya adalah ta’lim pagi hingga pukul 07.30. Setelah makan pagi, pukul 09.30 mudzakaroh bersama hingga menjelang zhuhur. Usai sholat zhuhur, para santri membaca wirid dhuhur, makan siang dan istirahat sampai menjelang Ashar. Usai sholat Ashar para santri mengajar anak-anak membaca Al Qur’an di desa-desa terdekat. Pulang mengajar, para santri kembali ke ma’had untuk sholat Maghrib berjamaah dan membaca wirid sampai Isya’, makan malam, dan ta’lim. Santri lalu istirahat pada pukul 10.00 malam. Kegiatan ini berjalan dari hari Senin sampai Kamis. Aktivitas padat yang harus dijalani oleh santri di ma’had ini memang sebuah metode tarbiyah tasyghiutl thullab (membuat para santri sibuk) yang didapatkan pengasuh dari Sang Guru Besar Abuya As Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliki Al Hasani.

Setiap Kamis sore, para santri berangkat ke tempat dakwah masing-masing yang berada di desa-desa di sekitar Malang dan Jombang. Para santri dilatih untuk terjun langsung berinteraksi, berdakwah, dan menyampaikan kepada masyarakat ilmu yang telah didapatnya dalam empat hari ta’lim di ma’had. Selain itu, kegiatan dakwah mingguan ini juga untuk menumbuhkan semangat dan jiwa dakwah yang dewasa ini sudah mulai luntur dari orang-orang berilmu (khususnya alumni pesantren) yang karena tidak terbiasa akhirya hilang kepercayaan diri untuk berdakwah. Desakan ekonomi dan kebutuhan hidup yang semakin mendesak kadang juga membuat mereka banting setir dengan bekerja dan meninggalkan kewajibannya sebagai orang berilmu untuk berdakwah.

Ma’had ini sungguh sesuai dengan keadaan masyarakat sekitar. Sebab Ma’had Nurul Haromain berada di tengah-tengah masyarakat yang tergolong minus agama. Hal ini menjadikan peluang terbuka bagi para misionaris Kristen untuk bergentayangan melakukan usaha pengkafiran. Maka tidak mengherankan jika pada tahun-tahun awal, para santri pesantren ini sering terlibat dalam konflik dengan para misionaris. Ketelatenan dan kontinuitas dakwah sedikit demi sedikit akhirnya mampu menumpulkan usaha-usaha para misionaris Kristen. Boleh dikatakan gerakan tanshir (kristenisasi) di daerah Pujon sekarang ini mati. Hal ini sesuai dengan doa Abuya As Sayyid Muhammad Alawi ketika membangun ma’had ini. Beliau berdoa semoga ma’had ini menjadi markaz (pusat) dakwah Islam, Allohummaj’al hadzal ma’had markazan lidda’wah.

Di antara langkah yang ditempuh ma’had ini dalam berdakwah adalah dengan bergaul dekat, akrab bersama masyarakat. Dakwah yang simpatik dilakukan para santri dengan tanpa risih dan segan bergerilya, berkunjung dari satu rumah ke rumah lain bertanya kepada penduduk bagaimana keadaan, apa pekerjaan, berapa jumlah anak dan cucunya?. Ini semua menyebabkan masyarakat merasa diperhatikan sehingga tumbuhlah keterikatan hati mereka dengan para santri. Pada malam Ahad, semua santri datang. Ahad pagi, setelah subuh mereka membaca Maulid Nabawi atau melakukan latihan mental, berceramah di hadapan teman - teman sendiri dengan topik-topik yang telah ditentukan. Sekitar pukul 07.00, para santri melakukan olahraga di lapangan desa Ngroto yang kebetulan tidak jauh jaraknya. Setelah berolahraga dan sarapan, para santri mengikuti ma’arif ‘am - sebuah kegiatan pengembangan pengetahuan wawasan umum.

Di samping menjalin hubungan baik dengan masyarakat, ma’had ini juga menjalin hubungan dengan kampus-kampus yang ada di Malang dan Surabaya. Sebagian santri dikirim ke kampus untuk membuka halaqoh ilmu membina para mahasiswa. Tidak jarang para mahasiswa mahasiswi datang dan menginap di ma’had selama beberapa hari untuk menyelenggarakan training keagamaan, atau pendalaman agama secara praktis. Adanya interaksi antara pesantren dengan dunia akademik (kampus) ini mendorong terjadinya barter ilmu pengetahuan dan pengalaman. Di satu sisi, santri mendapatkan informasi atau data baru tentang perkembangan terkini dan di sisi lain para mahasiswa juga bisa melihat gambar hidup dari Islam yang dilakonkan para santri. Interaksi yang cukup intens antara santri dan mahasiswa di pesantren ini membuahkan banyak sekali manfaat bagi kedua belak pihak.

Para santri Nurul Haromain, meski sama sekali tidak dipungut biaya (SPP atau syahriyyah) alias gratis, juga mendapatkan kesempatan mengembangkan wawasan umum seperti bahasa Arab, bahasa Inggris, komputer, kajian kristologi, pemikiran kontemporer, latihan tulis-menulis, serta latihan keterampilan lain.

Jika pesantren putra menjadi tempat menempa para da’i, maka mulai tahun 2003 Nurul Haromain juga membuka ma’had putri. Selain mengaji, para santri putri juga mengikuti kuliah di kampus PGTK (Pendidikan Guru TK) yang berada satu komplek dengan Play Group, SDIT, SMP Plus, dan SMK Nurul Haromain. Hal yang cukup menggembirakan, dengan segala keterbatasan yang dimiliki, para santri puteri Nurul Haromain cukup mendapat simpati dari berbagai instansi pendidikan, khususnya Play Group dan TK.


Alumni
Setelah menimba ilmu di Nurul Haromain selama kurang lebih 3 tahun (batas minimal menjadi santri Nurul Haromain), sebagian santri mengemban tugas menyebarkan dakwah Islam ke berbagai daerah. Saat ini para da’i alumni Ma’had Nurul Haromain telah tersebar ke berbagai daerah di Pulau Jawa, Madura, Batam, dan Papua. Mereka mendirikan pesantren-pesantren cabang, majelis-majelis ta’lim, berbagai lembaga pendidikan Islam formal di tempat tugasnya. Saat ini telah berdiri kurang lebih 25 pesantren cabang, 15 LPI (Lembaga Pendidikan Islam), dan puluhan majelis ta’lim yang berada di bawah Persyarikatan Dakwah Al Haromain (PERSYADHA). Sebagian santri lainnya melanjutkan pendidikan ke Abuya As Sayyid Ahmad bin Muhammad Alawi Al Maliki Makkah. Untuk terus menjalin ikatan dengan santri dan menyatukan gerak langkah dakwah, maka para santri, alumni, dan seluruh anggota PERSYADHA wajib mengikuti taushiyah bulanan oleh KH. Ihya’ Ulumiddin. Selain taushiyah bulanan, mereka juga wajib hadir dalam Multaqo Sanawi (pertemuan tahunan), Istihlal, dan Maulid Nabi.
Baca Selengkapnya...

KH. Muhammad Nasichin Nur Menghabiskan Waktunya dengan Berdakwah dan Mengajar


“Aku ingin meninggal saat melaksanakan shalat atau ketika mengajar”, demikian ungkapan beliau saat berkumpul bersama putera puterinya. Ungkapan tersebut menunjukkan betapa besar semangatnya dalam berdakwah dan mengajar. Hal itu terlihat dalam rutinitas keseharian beliau yang terisi penuh dengan jadwal kegiatan mengajar di Pondok Pesantren Darullughah Wadda’wah, Pondok Pesantren Salafiyah Bangil, dan beberapa majelis taklim di wilayah Bangil.

Ustadz Muhammad Nasichin Nur yang akrab dipanggil Nasichin ketika masih kecil itu dilahirkan di Pasuruan, 1 Agustus 1949, dari seorang ibu yang bernama Nasichah dan ayahnya bernama Nur Muhammad. Beliau lahir di tengah-tengah keluarga yang sederhana dengan profesi ayahnya sebagai seorang penjahit. Namun hal itu tidak mematahkan semangat beliau untuk memiliki cita-cita yang tinggi dan tekun dalam menuntut ilmu. Di saat belajar di SR (Sekolah Rakyat, SD sekarang) Nasichin kecil tergolong anak yang berprestasi. Setiap ujian akhir tahun beliau selalu mendapat ranking satu dan hal ini membuat kedua orang tuanya sangat bangga.

Setelah menamatkan pendidikannya di SR beliau melanjutkan pendidikannya di Pondok pesantren Sidogiri, Pasuruan, Jawa Timur. Di pondok pesantren inilah beliau mulai mendalami ilmu-ilmu agama dan memperbanyak khidmah dan tirakat, sehingga tubuh beliau tampak kurus ketika belajar di pesantren tersebut. Suatu hari ibunya menjenguk beliau ke pesantren dan melihat putranya yang tampak kurus dengan sarungnya yang tampak usang lalu berkata: “Nasichin badanmu kok tampak kurus?”, beliau menjawab: “ya, di pesantren harus banyak tirakat, sering puasa”, mendengar jawabannya itu ibunyapun terdiam penuh harapan.

Satu cerita yang tidak kalah menarik adalah saat beliau mendapat predikat sebagai bintang pelajar di pesantren Sidogiri. Ketika pengumuman juara kelas dibacakan, beliau masih berada di pasar melakukan pekerjaannya sebagai buruh belanja untuk pesantren demi mencukupi kebutuhan sehari-hari. Setelah mengetahui hal itu maka teman-temannya segera menyusul dan membawanya kembali ke pesantren penuh haru. Ternyata “buruh belanja” mereka lah yang menjadi bintang pelajar. Sebuah pelajaran bahwa keterbatasan tidak seharusnya menjadi halangan untuk meraih prestasi tertinggi.

Setelah menyelesaikan pendidikan di pesantren Sidogiri beliau memutuskan untuk pindah dan berkhidmat kepada keluarga Kyai di Lasem, Jawa Tengah dengan bekerja mengisi air ke kamar mandi dan dan membersihkan kamar mandi milik Kyai. Sepulangnya dari Lasem beliau dinikahkan dengan Hamidah putri dari Haji Yusuf. Dari pernikahan ini lah beliau dianugerahi sepuluh orang anak, lima laki-laki dan lima perempuan.

Bertemu Nabi Khidhir

Pada tahun 1988, beliau menunaikan ibadah haji ke Baitullah. Saat inilah beliau mengalami kejadian yang luar biasa dalam hidupnya, beliau bertemu dengan Nabi Khidir AS. Ini terjadi pada saat beliau mengkhatamkan Al-Qur’an, tiba-tiba beliau dikagetkan oleh pemuda misterius berwajah tampan dan mengenakan jubah abu-abu yang menepuk pahanya seraya berkata kepadanya: “uskut ! (diam!)” bermaksud agar beliau diam berhenti dari bacaan Al-Qur’annya, namun beliau tidak menggubris pemuda misterius itu dan terus membaca. Untuk kedua kalinya pemuda itu berkata lagi kepada beliau dengan kata yang sama namun beliau tetap saja tidak memperdulikannya. Sampai pada teguran yang ketiga dan dengan kata yang sama barulah beliau menghentikan bacaannya.

Setelah itu terjadilah dialog antara keduanya, pemuda misterius itu bertanya kepada beliau tentang nama dan negara asalnya. Setelah beliau menjawab pertanyaan pemuda misterius itu,beliau balik menanyakan nama dan Negara asalnya, lalu dia menjawab: “aku Balya bin Malkan Al-Madani”. Saat itu beliau tidak ingat bahwa itu adalah nama asli Nabi khidir, meski beliau sempat minta didoakan oleh Nabi Khidir tersebut dan Nabi Khidir pun mendoakannya.

Setelah mendoakannya, pemuda misterius yang ternyata Nabi Khidir itu menyuruh agar beliau melanjutkan bacaannya dan memnyerahkan secarik kertas kepada beliau sebelum dia pergi. Setelah kepergian pemuda misterius itu beliau baru teringat bahwa Balya bin Malkan itu adalah Nabi Khidir AS. Beliau pun mencarinya kemana-mana namun tidak berhasil menemukannya, Nabi Khidir seperti menghilang tanpa meninggalkan jejak.
Masih tentang peristiwa yang terjadi ketika beliau haji. Suatu ketika beliau sedang mengerjakan ibadah Thawaf. Di tengah-tengah ibadah tersebut beliau jatuh pingsan. anehnya ketika sadar ternyata beliau mendapati dirinya sudah berada di dekat sumur zam-zam. Beliau kaget dan bingung tidak tahu siapa yang telah menolongnya. Seandainya tidak ditolong beliau tentu sudah terinjak oleh jamaah haji lain yang saat itu juga sedang melakukan ibadah thawaf. Dari pengalaman ini beliau yakin bahwa siapa yang menolong orang lain pasti akan ditolong.

Pribadi yang Menawan
Beliau adalah orang yang sangat perhatian terhadap janda dan anak yatim piatu. Beliau adalah sosok di balik berdirinya Yayasan Jalaluddin yang menyantuni mereka yang kurang mampu. Untuk hal itu beliau mencari donatur dari Saudi dan masyarakat di sekitar Bangil. Amal baik itu telah dijalaninya selama lebih dari 20 tahun dengan jumlah anak yatim yang disantuni saat itu lebih dari 100 orang. Semua biaya mereka berada dalam tanggungannya termasuk biaya hidup dan pendidikan. Tidak lebih dari satu tahun sebelum wafat, beliau difitnah oleh orang yang tidak menyukai beliau. Mereka menciptakan fitnah bahwa beliau makan harta anak yatim. Padahal menurut orang-orang yang dekat dengannya, beliau justru memberi uang kepada anak-anak yatim itu dari saku pribadinya. Menghadapi fitnah tersebut, beliau tampak tenang dan sabar “itu masih ujian Allah dan pasti ada hikmahnya” demikian tuturnya seperti yang penuturan yang disampaikan oleh Musthofa Nasichin, putera terakhirnya.

Sebagai seorang pendidik, beliau dikenal sebagai pribadi yang disiplin dan tepat waktu. Setelah suara bel tanda masuk kelas beliau langsung menghadiri kelas dan langsung mengisi materi pelajaran meskipun santri-santrinya banyak yang belum hadir. Satu cerita yang menarik dari putera beliau adalah saat beliau menunggu para jamaah datang ke mushalla, yang beliau lakukan saat menunggu jamaah adalah dengan membaca wirid sambil berjalan dan setiap ada jamaah yang masuk mushalla beliau yang menata sandalnya tanpa memandang siapapun orangnya meskipun santrinya sendiri.

Sikap beliau yang demikian itu membuat para jamaah merasa sungkan terhadap perlakuan beliau sehingga ada salah seorang jamaah yang berkata: “Tak totone dewe sebelum ustadz Nasichin yang noto” (biar saya sendiri yang mengatur sandalku sendiri sebelum didahului ustadz Nasichin).

Sebagai seorang anak, beliau dikenal berbakti kepada orang tuanya. Di mata beliau, orang tua itu adalah seperti Al-Qur’an yang tetap wajib dimuliakan. Meskipun sudah lusuh atau koyak sekalipun harus tetap dimuliakan. Setiap selesai mengajar dari pesantren Salafiyah beliau selalu menyempatkan diri datang untuk menjenguk ibunya dan memberinya sesuatu.

Beliau sangat bertanggung jawab kepada keluarga dan memberikan perhatian penuh terhadap perkembangan anak-anaknya dalam segala urusan. Setiap malam beliau tak pernah lupa membangunkan anggota keluarganya untuk shalat tahajjud dan setiap malam jum’at pasti mengingatkan keluarganya untuk membaca Qur’an surah Al-Kahfi.

Menjelang usia senja, beliau mengidap komplikasi yang mengganggu kesehatan beliau. Meski begitu, hal itu tidak mengurangi intensitas beliau dalam mengajar yang sudah menjadi kehidupannya. Menjelang wafat, komplikasi yang dideritanya kambuh sehingga memaksa beliau menghentikan kegiatan mengajarnya dan membuatnya harus dirawat inap di rumah sakit Bangil. Sakitnya yang tak kunjung sembuh membuat beliau harus dirujuk ke rumah sakit Malang. Sore hari selepas ashar pada tanggal 4 Ramadhan 1431 H. beliau mengajak seluruh keluarganya yang telah berkumpul untuk melaksanakan shalat berjamaah. Setelah takbir, ternyata beliau telah diizinkan untuk menghadap Sang pencipta. Beliau meninggal dalam keadaan shalat disaksikan putra-putrinya di bulan yang mulia, bulan Ramadhan di rumah sakit Malang. Ketika hari wafatnya tampak masjid Agung Bangil sesak dipadati jama’ah, yang terdiri dari para tokoh habaib, ulama dan kyai serta seluruh santri-santri beliau dan masyarakat sekitarnya yang ingin menemani beliau di saat terakhir dan menshalati jenazahnya. Rombongan jama’ah yang merasa kehilangan sosok yang mereka cinta terus mengiringi dan mengikuti prosesi pemakamannya di pemakaman umum Bangil hingga akhir.

Semoga allah selalu merahmati beliau, dan semoga kita mendapat rahmat allah berkat beliau. Amin.
Baca Selengkapnya...

29 Juli 2011

GRAFOLOGI, Kepribadianmu Ada di Tulisan Tanganmu!!


Oleh: Abdurrahman Ahmad, S.Psi.

Analisa tulisan tangan telah dipakai sejak 6000 tahun yang lalu di masa Cina kuno. Pengetahuan mereka berpindah ke orang Yunani dan Romawi, dan Kaisar Nero menggunakannya untuk menentukan orang yang bisa ia percaya. Buku pertama tentang analisa tulisan tangan ditulis oleh seorang Itali, Camillo Baldi, pada tahun 1622. Kemudian pada abad ke-19, Jean Michon - orang asal Prancis, memperkenalkan dan mempopulerkan istilah grafologi. Grafologi atau handwriting analysis (analisa tulisan tangan) adalah ilmu untuk mengetahui kualitas dan trait (aspek-aspek) kepribadian seseorang melalui contoh-contoh tulisan tangannya (Encyclopedia of Psychology VI/61). Grafologi sebagai ilmu modern kemudian dikembangkan oleh psikolog Amerika bernama Gordon Allport pada tahun 1930. Tidak diketahui kapan tepatnya ilmu ini masuk ke Indonesia. Namun diperkirakan ilmu ini masuk seiring masuk dan berkembangnya ilmu psikologi ke Indonesia, yakni di tahun 1950-an.

Bagaimana kepribadian tergambar dalam tulisan?
Tulisan tangan terbentuk dari rangsangan kecil dari otak sehingga sering sekali para ahli grafologis menyebut tulisan tangan adalah “tulisan otak.” Saat kita menulis, secara tidak disadari, gerakan tangan kita itu dipengaruhi oleh proses-proses psikis (kejiwaan) yang ada dalam diri kita. Oleh karenanya, logis bila tulisan dapat mencerminkan kepribadian seseorang, kondisi psikis kita seolah keluar dan terekam dalam coretan-coretan tulisan. Karena sifatnya yang demikian, maka tak mustahil jika keadaannya dibalik; tulisan tangan bisa dimanipulasi untuk merubah psikis. Tentu saja, titik beratnya ada pada sejauh mana kita berlatih dalam merubah tulisan tersebut. Grafologi merupakan sebuah ilmu yang empirik, artinya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah karena bisa dibuktikan secara nyata berdasarkan penelitian dan uji statistik.

Kalau orang yang tulisannya jelek, kepribadiannya jelek juga dong?
Dalam psikologi, tidak ada kepribadian baik dan buruk. Setiap orang mempunyai kepribadian yang unik. Pada kepribadian setiap orang, pasti ada kelebihan di satu sisi dan kekurangan di sisi lainnya. Dalam menganalisa, seorang grafolog tidak melihat baik-buruk sebuah tulisan tulisan. Sebuah tulisan akan dilihat arah kemiringan huruf-hurufnya, bentuk umum huruf (melingkar, bersudut, dsb), jarak antar kata, jarak antar baris, arah tulisan, tekanan saat menulis, ukuran huruf, dan lain-lain.

Contoh tulisan Judy Geeson (aktor Inggris): hidupnya penuh gairah, fisik dan mental kuat, mempunyai kemauan kuat, kreatif.

Aplikasi Grafologi

Grafologi seringkali dipakai dalam deteksi kejahatan, kedokteran, rekrutmen pegawai, dan konseling. Dalam deteksi kejahatan, grafologi sangat berguna dalam menilai karakter penulis surat gelap dan surat tuntutan tebusan. Dari tulisan itu akan diketahui sifat-sifat penulis dan cara untuk menghadapinya. Di pengadilan, analisa tulisan sangat bernilai sebagai bukti yang meringankan bagi pembela, pengawas hukuman percobaan, khususnya dalam kasus penyerangan mendadak dan kenakalan remaja (delinkuensi).

Dalam bidang kedokteran, grafologi dapat dipakai untuk menetukan perubahan kesehatan seseorang. Perubahan gaya dan bentuk tulisan sementara berarti perubahan sementara kesehatan atau suasana hati, dan perubahan permanen berarti perubahan permanen dalam kesehatan. Proyek riset grafologi terus dikembangkan pada berbagai penyakit seperti TBC, kanker, dan hepatitis (Fraser White, The Complete Guide to Handwriting Analysis: Key to Graphology).

Dalam bidang rekrutmen dan konseling, grafologi dapat membantu untuk menentukan sebab yang tepat ketika seseorang mengalami penurunan kinerja dan prestasi. Grafologi juga dapat dipakai untuk menganalisa para pelamar: seberapa cocokkah mereka dengan persyaratan kerjanya. Grafologi bisa juga membantu para siswa untuk mengenal lebih jauh bakat dan minat terpendam yang mereka miliki. Contohnya pada saat pemilihan jurusan IPA, IPS dan Bahasa. Banyak sekali orang tua yang memaksakan anaknya untuk memilih jurusan tertentu hanya karena gengsi orang tua sedangkan anaknya sendiri tidak memiliki minat dan bakat di bidang tersebut. Ini mengakibatkan prestasi yang diraih tidak sebaik bila anak tersebut memilih sendiri jurusan yang ia minati dan hal ini menjadi fenomena yang umum terjadi.
Baca Selengkapnya...

Bersikap Cerdas Memaknai Penghormatan Terhadap Rasulullah


Banyak orang yang salah persepsi dalam memahami hakikat memuliakan dan menuhankan. Mereka beranggapan bahwa segala sesuatu yang bersifat memuliakan dengan tendensi yang berlebihan menurut mereka, langsung dikategorikan sebagai menyembah.

Sehingga sikap memuliakan seperti berdiri, mencium tangan serta berdiri dengan penuh ketenangan ketika berada di hadapan makam rosulullah saw., semua itu dianggapnya berlebih-lebihan sehingga diklasifikasikan sebagai wujud tunduk dan patuh kepada selain Allah. Sebenarnya semua ini adalah kebodohan dan kedangkalan pikiran yang tidak mampu menjangkau substansi syariat keislaman yang hakiki. Bukankah Allah swt telah memerintahkan para malaikat dan iblis yang pada waktu itu menjadi penghuni surga untuk bersujud kepada figur manusia dalam diri Nabi Adam yang diciptakan dan dimuliakan oleh Allah sebagai rasa penghormatan dan kemuliaan karena dia telah dianugerahi pengetahuan oleh sang khaliq, serta karena dia telah dipilih olehNya sebagai khalifah di bumiNya?

“dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada Para Malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," Maka sujudlah mereka” (QS al-Baqoroh; 34)

Dari uraian ayat di atas kita bisa menarik kesimpulan bahwa sujud yang diperintahkan oleh Allah terhadap malaikatNya adalah wujud dari rasa menghormati dan memuliakan saja tanpa sedikitpun rasa penghambaan diri mereka kepada nabi adam dan itu semua tidak menyebabkan adanya kekufuran dalam arti menyembah kepada selain Allah. Seandainya itu semua menyebabkan kemusyrikan niscaya Allah tiak memerintahkan semua itu. Karena itu akan menyebabkan kekurangan dalam konteks Ketuhanan Allah serta merupakan sesuatu perkara yang mustahil jika Allah memerintahkan sesuatu dia sendiri tidak meridhoinya.

Adapun ajaran untuk memuliakan dan mengagungkan orang-orang yang memiliki kedudukan istimewa di sisi Sang Khaliq sangatlah banyak dan semua itu tercantum dalam beberapa ayat dan hadis-hadis nabi muhammad saw.

Bahkan Allah memperingatkan manusia akan kemurkaannya terhadap orang yang mengganggu hambanya yang mempunyai derajat terhormat di sisinya dengan peringatan yang sangat keras, maka patutlah bagi seluruh manusia untuk menjaga diri dari hal-hal yang dimurkai Allah dengan memperhatikan setiap tindak tanduk dan selalu menjaga kemuliaan dirinya dengan adab yang bagus dan mulia.

Ka’bah yang Agung, Hajar Aswad dan Maqam Ibrahim (Hijr Ismail), termasuk hal-hal yang berhak mendapat penghormatan karena kedudukan istimewa di sisiNya. Mereka semua hanyalah bebatuan tak bernyawa dan tak berjasa. Akan tetapi lihatlah, allah telah menyuruh kita untuk mengagungkannya dengan Thawaf mengelilingi Ka’bah, Mencium Hajar Aswad seperti yang pernah dilakukan Rasulullah dan perintah shalat di sisi Maqom Ibrohim. Itu semua tidak mengindikasikan kemusyrikan karena tidaklah itu dilakukan kecuali karena perintah Allah, bukan karena mereka yang memberi manfaat atau madharat, hanya Allah lah yang bisa mendatangkan keduanya.
Baca Selengkapnya...

kumpulan kata-kata bijak V


Fahmi Amiruddin Zaini
jauh.. sangat jauh..
tapi, aku akan berlari
akan ku susul, akan ku salip mereka..

Fahmi Amiruddin Zaini
Dengerin Istara Fm . .inget masa itu..
Jadi.. ingin jatuh cinta, lagi,,;)

Fahmi Amiruddin Zaini
Aq trlanjur terlibat dlam prmsuhan yg mnyenangkn..
That's a fun fight . .
Seru ! !
Melalui musuh, trkdang Allah mengoreksi ksalahan kita . .

Fahmi Amiruddin Zaini
besok, aku harus kembali lagi ke rutinitas.. yang smoga bisa kunikmati, dan kurangkul mesra..
dan, berakhir sudah rangkaian tur silaturahim yang menyenangkan . .
lebih baik, ucapkan 'selamat datang' untuk hal yang tak bisa kau hindari , ,
semoga saja mereka menyambutku..

Fahmi Amiruddin Zaini
hidup cuma bentar, golek sangu, untuk perjalanan yang jauh jauh lebih panjang,,
robbi waffiqni lima yurdhik..

Fahmi Amiruddin Zaini
Alhamdulillah..
Ana udah bs wawancara habib riziq syahab, ktua umum FPI.. Silahkn bc hasilny d al-bashiroh edisi safar bln dpan..
Ashab smua, ana minta doany..
24 Desember 2010 jam 19:22 melalui Facebook Seluler

Fahmi Amiruddin Zaini
banyak proyek..
semoga semua berjalan lancar dan berakhir dengan baik..
amin...
22 November 2010 jam 11:09

Fahmi Amiruddin Zaini
balik ma'had..
mencoba menikmati hidup dalam tempurung,,
lalu kapan aku bisa terbang tinggi???
03 Oktober 2010 jam 0:23 ·

Fahmi Amiruddin Zaini
Intens liat metro, pngen jd advokat, menantang, seru..
Eh bkn, jd presiden.. Hihihi
Indonesia, Negara Besar dg jutaan problem..
23 September 2010 jam 19:49 melalui Facebook Seluler

Hapus Kiriman
Fahmi Amiruddin Zaini
Seseorang akan mengalami masa kritis mengenai keyakinan akan eksistensi Tuhan
jika ia brhasil melewati fase itu dg baik, dia akan mampu menikmati hidup

yah, begitulah
kalo cewek blum resmi punya anda, jangan salahin orang deketin!!
dia juga punya hak memilih kan!?

Fahmi Amiruddin Zaini
Allahummarhamni..
waj'alit tawadhu'a fi qolbi..wala tathrudni biwadh'it takaburo fi qolbi,,
fala taj'alni minal mutakabbirin . .
Amin . . .

Fahmi Amiruddin Zaini
Kmbali kpd rutinitas yg "mboseni" after break yg trasa "singkt" bngt..

Let's enjoy our life..

Fahmi Amiruddin Zaini
Just love, u'll know the reason why you have to..
Love inspire to be someone better, to be d best, to reach n try not to let what you love runaway..
All for love, love for all . . .
Fahmi's said:
Surabaya, 06:26 11-09-2010

Fahmi Amiruddin Zaini
Masuk dunia lain . .
Mbuled, g seneng aq..
Kudu sungkem, ndingklu'2..
Gus iki, gus iku, ga gus2an uez..
Mboh..
10 September 2010 jam 20:49 melalui Facebook Seluler

Fahmi Amiruddin Zaini
Dirinya , , .
Dirimu , , .
Tergila-gila padaku . .
Hehehe

dangdut nostalgia,, i like it . .

Fahmi Amiruddin Zaini
I love myself . . .
Thanks god,, for all . .
07 September 2010 jam 21:10 melalui Facebook Seluler · Privasi:Teman dari teman · SukaTidak Suka ·

*
*
*
o
Nur Hanifansyah ujubbb ^o^
08 September 2010 jam 15:21 · SukaTidak Suka
o
Fahmi Amiruddin Zaini Hny mncoba brsyukur n brpuas dri..
Biar g dkuasai rasa iri..
Jgn suka make kcamata hitam..n try to love your own self..hehe
08 September 2010 jam 16:18 · Tidak SukaSuka · 1 orang
Baca Selengkapnya...

kumpulan kata-kata bijak IV


Fahmi Amiruddin Zaini
Secara realistis, mgkn aku hanya bisa mlihat fotonya sambil senyum-senyum sendiri.. Duh, ayune arek iki..
Ya. Mengharap pun aku tak berani

Fahmi Amiruddin Zaini
Soekarno. Mungkin orang skarang tak ada lagi yang mengenangny..
Sosok luar biasa yang entah apa yang orang tahu tentangnya.. Hanya proklamator, dan presiden pertama?
Soekarno, aku merindukannya . .

Fahmi Amiruddin Zaini
Berdebat. Mghadapi si pintar, aku pasti kalahkan dia.
Mghadapi si bodoh, pasti dia yg kalahkn aku."
Imam Syafi'i

Fahmi Amiruddin Zaini
sesekali, jika kita terlilit ksulitan hidup, luangkan waktu dn pkiranmu..
lihatlah ke bawah..
Masih bnyk mereka yg dtimpa ksulitan yg jauh lbh sulit.. Mgkn, itu akan mbuat ksulitan yg mghimpit, sdikit lepas dr pkiran kita..
Alhamdulillah . .

Fahmi Amiruddin Zaini
Status terakhirku . .
Hiks hiks
bentar lg back to ma'had, wihout a handphone
get pray for us . .

Fahmi Amiruddin Zaini
Menghadapi orang bodoh selalu lbh sulit drpd menghadapi orang pandai . .

Fahmi Amiruddin Zaini
I want to fly
but something holding me to be higher

Fahmi Amiruddin Zaini
Saudara, Hidup adalah pilihan..
tuk yg msh muda, segera tntukan tujuan setinggi mgkn, lalu brusaha meraihny dg sgenap kemampuan..
Untuk hidup yg lebih baik. Untk masa depan yg menyenangkan. Untk masa tua yg menenangkn . .

Fahmi Amiruddin Zaini
Anak yg tidak brbakti? Jangan-jangan anda bkn orangtua yg baik.
Pahami anak anda dg benar, jgn selalu ingin dipahami org lain..

Fahmi Amiruddin Zaini
Alhamdulillah, senengny ana
hari ni rumahku dknjungi pngsuh Dalwa, Hbb Zen Hasan Bhrun dn pngsuh SunSal Hbb Taufiq Abdul Qodir Assgf.
Smoga barokah

Fahmi Amiruddin Zaini
Wah, ni orang pacaran sm adikq d depanq..
Ckckck
bkin iri aja..

Fahmi Amiruddin Zaini
Pernahkah anda brtemu orang yg "ingin tinggi dg menginjak orang lain"?
Jika ya, maka.. yakinlah bahwa ia hanya bisa melihat anda terbang dari bawah...

Fahmi Amiruddin Zaini
Tuk seorang kawan:
Untuk terlihat pintar, tidak harus dg bahasa yg tidak mudah dimengerti dan berbau ilmiah..

Fahmi Amiruddin Zaini
jauh.. sangat jauh..
tapi, aku akan berlari
akan ku susul, akan ku salip mereka..
Baca Selengkapnya...

kumpulan kata-kata bijak III


Fahmi Amiruddin Zaini
Bermimpilah. Gantungkan mimpimu stinggi mgkn..
Jgn biarkn hambatan mbtasi harapanmu, jgn takut mreka menertawakanmu!
Bermimpilah, utk hidup yg telah dianugerahkn utkmu..

Fahmi Amiruddin Zaini
Trnyta ada nikmat Sangat Besar yg kdang trlewatkn utk mnsyukurinya
: kmampuan otak qt..
Smakin pintar, anda hrus sadar btapa mahal apa yg anda punya!
Lht skeliling anda

Fahmi Amiruddin Zaini
akhrny, hny allah lah tmpt kmbli...
Beriku ptnjukmu ya allah, aq sudah mentog..

Fahmi Amiruddin Zaini
i must be what i want,, no one can intervent my life..
it's my life!


Fahmi Amiruddin Zaini
orang kecil meelihat hal-hal remeh sebagai satu hal besar,
lalu dengan bangga menyebut-nyebutnya kepada banyak orang.
tanpa sadar sebenarnya dia mempermalukan dirinya sendiri.

Fahmi Amiruddin Zaini
i need somebody to love . .
terlalu lama, aku takut layu,,

Fahmi Amiruddin Zaini
Karya pertama, debut yg tk mengecewakan -utk tdk mngatakn yg mengesankan.. ;)

Fahmi Amiruddin Zaini
Ya, dia memang brhasil m'buatku mnungguny tiap wktu,, tp slangkah lg aku akn m'buatny mengagumiku . .
Hahay . . Indahny bercinta saat muda..

Fahmi Amiruddin Zaini
when in the end, we will begin to recall all that had happened . .
ketika berada di akhir, kita akan mulai mengenang semua yang telah terjadi . .

Fahmi Amiruddin Zaini
seiring brjalanny wktu, harapan itu pun akhirny memudar..

Fahmi Amiruddin Zaini
ternyata, msalah yg dihadapi tk sbesar yg kita pikirkan..
just open ur eyes,, n be strong guys

Fahmi Amiruddin Zaini
quotes the day:
Ternyata, untuk sukses, harus berani keluar dari zona nyaman.

Entah, akan ke arah mana aku harus brjalan..

Hapus Kiriman
Fahmi Amiruddin Zaini
Mark zuckerberg.. The social network. Film dokumenter, kukira akan sangat membosankan..
Trnyata, the social network emg pantas dtonton, layak dpat grammy..


Fahmi Amiruddin Zaini
Hanya karena aku bisa tertawa, dan mereka tidak menikmati hidup dg baik,
Mereka memusuhi aku . .
Baca Selengkapnya...

kumpulan kata-kata bijak II


Fahmi Amiruddin Zaini
Ya robbi,
Bil mushthofa, balligh maqoshidana
Waghfir lana ma madho,
Ya wasi'al karomi..

Fahmi Amiruddin Zaini
Smakin tertinggal rek
Koyoane, aq cuma bs mlihat mreka trbang tnggi dr bwah..
Siall . .
Trnyt ga enak emg trlhat tak brdaya,, tp apa yg kubisa?

Fahmi Amiruddin Zaini
Jubah wisuda, kq bs hilang y?
Duh, repot kalo hal spenting ini. bs bsar masalahny
Salah nitipin k orang, g amanah blas..

Fahmi Amiruddin Zaini
ini d inggris, orang msh prihatin dg etika remaja
smoga indonesia tdk lbh buruk..
Siswa Di-DO Akibat ML di Sekolah & Mencuri Wiski
kampus.okezone.com

Fahmi Amiruddin Zaini
Jangan trburu2 menyalahkan hny krna mereka brbeda..
Lihat lg, apa yg mbuat anda menylahkn mreka, dn pastikah itu sbuah ksalahan?..

Fahmi Amiruddin Zaini
ini ujian ato hukuman,,
mgkn perlu introspeksi diri..

Fahmi Amiruddin Zaini
satu tugas lg dn smua akan brakhir..
katak akan kluar dr dlam tempurung..
Lalu, pangeran pun akan mengembara menemukan putriny..

Fahmi Amiruddin Zaini
‎'becik ketitik, ala ketara'
hukum ini akan tetap slalu brlaku, jd yg baik jgn kuatir dg bnyakny suara sumbang..
yg buruk, tnggu aja, bkal trbongkar smua borokmu!

Fahmi Amiruddin Zaini
enjoying d conflict..
konflik hnya akan mbuat qt smakin dwasa.. So, don't be afraid..

Fahmi Amiruddin Zaini
Pngen k luar negeri..
Belanda, perancis, amerika, inggris msuk dftr g y? G wez..
Insyaallah..
Baca Selengkapnya...

28 Juli 2011

kumpulan kata-kata bijak


Fahmi Amiruddin Zaini
coba ingat, brapa kali anda tersenyum hari ini?
Jgn lupa, sambut orang lain dg wajah ceriamu dan, tersenyumlah utk dunia..
{Pasien Ini Sembuh karena Senyum
health.kompas.com}


Fahmi Amiruddin Zaini
Jika enggan mengambil
risiko, Anda tak akan pernah
kalah. Tapi tanpa berani
menanggung risiko, Anda tak akan
pernah menang.

Fahmi Amiruddin Zaini
teman, belajarlah dari kesombongan..


Fahmi Amiruddin Zaini
sang pemenang pun pada akhirny akan kalah

Fahmi Amiruddin Zaini
karna satu sebab, surat al-Falaq mjd surat al-Qur'an favoritku..


Fahmi Amiruddin Zaini
ajari aku utk tawadhu..


Fahmi Amiruddin Zaini
Coz you're amazing, just d way u are..

Fahmi Amiruddin Zaini
Aku takut mjadi tua, dg sgala beban dn tanggung jwb.. Hak dn wktu senggang yg terampas,,
Aku takut tk bs menikmati masa depan, yg tdk cerah malah justru beban berat..
Tapi, aku bkn pecundang kawand..

Fahmi Amiruddin Zaini
Entah aku hrus mperbaiki hbungan dn mngorbnkan harga dri serta egoku..
Atau aku hrus mpertahankn prinsip yg kupegang dn khilangan seorang sahabatku..
Yang psti dia tlah mmilh tuk mnjauhiku..

Fahmi Amiruddin Zaini
Pupus . .
Dlm hati pun aku menangis . . Senyum yg prnh trcipta kni sdh trhapus..
duh gusti.. buatlah hatiku ikhlas mengalaminy..

Fahmi Amiruddin Zaini
Smua trgantung bgmn anda mlihatny..
Orang baik yg kbtulan brbuat buruk, ato anak nakal yg hnya sdang brbuat baik..


Fahmi Amiruddin Zaini
jika suatu waktu kau butuh keadilan, hbungi aku..
Aku akan membantumu mendapatkannya..

Fahmi Amiruddin Zaini
for someone
haha, aku mulai menyukai hape ini..
Sony ericsson Cedar, thanks
this stat, dedicated for u all

Fahmi Amiruddin Zaini
ingin ngadain bedah buku ttg hizbut tahrir d dalwa
smoga trcapai

Fahmi Amiruddin Zaini
senang rasanya bisa berbuat ssuatu utk yg kucintai . .

Fahmi Amiruddin Zaini
Trnyta bgni rasany mata ga mau tidur karna bnyak pkiran..
Gmn y biar bs tdur?

Fahmi Amiruddin Zaini
Satu alasan lg mbuat aq makin brsyukur kpdny,, bs tidur tnang dg perut terisi..

Fahmi Amiruddin Zaini
misteri itu trjwab sudah,,
pantesan hidungku mancung.. pantesan diriku ini istimewa..
Baca Selengkapnya...

27 Juli 2011

Menggugat Kemapanan Agama


Bagaimana jika saya mengatakan bahwa agama ini adalah hasil pemikiran seseorang...
Pemikiran yang dimulai oleh seorang bernama muhammad, dengan konsep yang ia rumuskan dengan ―bisa dikatakan, sempurna. Hasil renungan panjang dengan pergulatan pemikiran dalam dirinya, ditambah berbagai referensi atau pengetahuan yang telah ia ketahui tentang agama-agama sebelumnya. Sedikit banyak penyempurnaan sehingga menutupi cela agama para pendahulu.

Orang-orang setelahnya yaitu pengikutnya lalu menyempurnakan nilai universal yang telah dirumuskan pendirinya, Muhammad. Entah karena tepesona dengan “kesempurnaan” dogma agamanya atau memiliki motif lain semisal karena ia akan ikut menikmati legitimasi yang dihadiahkan oleh agama yang ia dukung.

Satu contoh ringan betapa dengan detailnya Muhammad mengemas agama, tentang eksistensi tuhan. Dengan penguasaan retorika yang sekali lagi bisa dibilang sempurna ia mengatakan “berpikirlah tentang ciptaan Allah dan jangan berpikir tentang dzatiah allah!”. Dengan ini, ia akan menutupi keraguan yang timbul di benak penganut agamanya. Logikanya begini, ketika seseorang meragukan keberadaan tuhan yang absurd, ada tanpa rupa dengan deskripsi yang dibuat “makhluknya”, maka ia akan mendapati sugesti dari frasa tadi. Jangan berpikir tentangNya dan berpikirlah tentang makhlukNya! Karena muhammad tahu dengan keagungan, keteraturan, keajaiban ciptaanya, orang akan mengiyakan saja jika dikatakan itu adalah ciptaan tuhan yang Maha Sempurna. Tuhan yang sebenarnya hanya ada di pikirannya saja. Dan ketika ia tahu bahwa itu adalah karya sempurna, ia tahu tak mungkin semuanya bisa terwujud dengan kebetulan saja lalu berakhir dengan konklusi bahwa itu adalah ciptaan Tuhan dan clink! Tertutuplah celah keraguan itu.

Alangkah jahatnya perkataanku ini?
Maafkan kelancanganku. tapi inilah kenyataan yang sempat terlintas dalam pikiranku dan barangkali juga terjadi pada orang lain yang berani mendobrak menerjang batas yang dibuat doktrin agama.

Amiruddin Fahmi
Baca Selengkapnya...

Gugatan Penerapan Syariat Islam Aceh, Ujian Relevansi Syari’at dan Pluralitas Pancasila


Ahad 22 Mei 2011, Amnesty International (AI) –sebuah lembaga Internasional di bidang hukum-, meminta Pemerintah Indonesia mencabut hukuman cambuk yang diberlakukan di Daerah Istimewa Nangroe Aceh Darussalam. Permintaan itu didasari oleh peningkatan penggunaan hukum cambuk di Serambi Mekkah tersebut. Sam Zarifi, Direktur Asia Pasifik Amnesty International, menyatakan “It seems that Aceh’s authorities are increasingly resorting to public caning in violation of international law”, “Tampaknya otoritas berwenang di Aceh semakin meningkatkan penggunaan hukum cambuk yang melanggar hukum internasional”.

Sam juga menuturkan, korban cambuk mengalami rasa sakit, takut, malu, dan bisa membuat cedera jangka panjang atau permanen. "Pemerintah Indonesia harus menghentikan ini, yang termasuk perilaku kejam, tidak manusiawi, merendahkan, dan sering termasuk dalam penyiksaan,” ujarnya. (http://www.amnesty.org/en)

Amnesty juga menilai, hukuman cambuk melanggar Konvensi PBB Melawan Penyiksaan, yang telah diratifikasi Indonesia sejak 1998. Komite Melawan Penyiksaan juga telah mengajukan kekhawatiran soal tak dijaminnya hak-hak dasar orang-orang yang ditahan berdasarkan qanun (hukum syariah) Aceh. Termasuk hak atas bantuan hukum, dan mereka sering mengalami praduga bersalah. Masih menurut mereka, proses desentralisasi di Indonesia dan otonomi daerah seharusnya tentang memberdayakan penduduk setempat, dan tidak harus datang dengan mengorbankan hak asasi mereka.

Bukan Yang Pertama

Sejak Aceh memproklamirkan sebagai “negeri syariat” pada tahun 2001, berbagai rintangan dan tantangan terus menghadang. Berbagai serangan dan gugatan dialamatkan kepada penerapan syariat Islam di Aceh, baik datangnya dari pihak luar (non muslim) maupun dari pihak dalam (muslim sekuler).

Pada akhir tahun 2010 Human Rights Watch (HRW) pun pernah melakukan hal yang sama terhadap penerapan Syariat Islam di Aceh. Dalam laporannya yang berjudul “Menegakkan Moralitas: Pelanggaran dan Penerapan Syariah di Aceh Indonesia,” menyebut, dua aturan Perda Syariah mengenai larangan khalwat serta aturan mengenai busana Muslim, pada pelaksanaanya telah melanggar HAM dan konstitusi Indonesia.

Dalam konferensi pers pada Rabu (1/12/2010) HRW memuat berbagai pengalaman masyarakat Aceh yang pernah dituduh melakukan pelanggaran atas Perda Syariah. Dalam rekomendasinya Human Rights Watch mendesak pemerintah lokal di Aceh dan pemerintah pusat Indonesia agar mencabut kedua aturan tersebut. Sejak masih dalam draft, perda yang sering disebut terinspirasi oleh syariah itu telah mendapat kecaman dari para aktivis liberal dan sekuler dengan mengusung ide hak asasi manusia (HAM). Aturan ini dianggap terlalu multitafsir dan berpotensi melanggar hak asasi, terutama terhadap perempuan.

Apa yang dilakukan Amnesty International dan Human Right Watch sesungguhnya adalah “serangan terhadap ajaran Islam”. Kewajiban hukum cambuk, memakai busana muslimah dan larangan berkholwat dikenal merupakan bagian syariat Islam. Maksud dari serangan ini adalah untuk memberikan gambaran buruk dari syariah Islam.

Serangan sistematis ini sejalan dengan rekomendasi yang dikeluarkan The Rand Corporation tentang beberapa ide yang harus terus-menerus diangkat untuk menjelekkan citra Islam. Antara lain perihal pelanggaran demokrasi dan HAM dalam praktik poligami, sanksi kriminal, keadilan Islam, isu minoritas, pakaian wanita, dan kebolehan suami untuk memukul istri. (lihat Civil Democratic Islam, Partners, Resources, and Strategies, The Rand Corporation, halaman 1-24).

Kalau AI dan HRW benar-benar jujur, sangat mengherankan AI dan HRW tidak kritis terhadap tindakan Densus 88 yang seringkali menerapkan tembak di tempat tanpa mengindahkan asas praduga tak bersalah yang mereka junjung tinggi dalam global war on terrorist (GWOT).

Berkaitan dengan hal ini, al-Quran telah mengingatkan kita terhadap pihak-pihak yang tidak rela dan senang dengan syariat Islam untuk selama-lamanya (QS. 2 : 120). Perasaan tidak suka terhadap syariat Islam juga telah merasuk ke dalam sanubari orang Islam sekuler dan liberal yang justru ingin mengobok-obok agamanya sendiri.

Maksud dan Tujuan Syariat Islam


Secara keseluruhan, maksud dan tujuan diturunkan syariat Islam adalah untuk mendatangkan kemaslahatan dan sekaligus menolak kemudharatan dalam kehidupan umat manusia. Konsep ini dikenal dengan sebutan maqashid syar’iah. Maqashid Syari’ah berarti tujuan dalam merumuskan hukum-hukum Islam. Tujuan ini dapat ditelusuri dalam ayat-ayat al-Quran dan Sunnah Rasulullah saw sebagai alasan logis bagi rumusan suatu hukum yaang berorientasi kepada kemaslahatan umat manusia.

Dalam kitabnya al-Mustashfa, Imam al-Ghazali menjelaskan konsep maqashid syariah. Menurutnya, tujuan syara’ yang berhubungan dengan makhluk ada lima, yaitu menjaga agama, jiwa, akal, keturunan dan harta mereka. Maka, setiap hal yang mengandung upaya menjaga lima perkara pokok yang disebut juga dengan ad-dharuriyyat al-khams adalah maslahat. Sebaliknya, setiap hal yang tidak mengandung lima perkara pokok tersebut adalah mafsadah, dan mencegahnya termasuk maslahat.

Untuk menjaga kemaslahatan al-dharuriyat al-khams, Islam menggariskan sanksi (uqubat) yang cukup tegas, yaitu hukuman hudud, qishash dan ta’zir demi menciptakan kemaslahatan publik dan menolak kemudharatan. Hukuman murtad (hadd ar-riddah) yaitu dibunuh, bertujuan untuk menjaga kemaslahatan agama, agar orang tidak mempermainkan agama dengan seenaknya. Hukuman minum minuman keras (hadd al-khamr) yaitu cambuk empat puluh kali bertujuan untuk menjaga akal agar tetap baik dan sehat. Hukuman zina (hadd az-zina) yaitu seratus kali cambuk bagi yang belum kawin (ghair muhshan) dan rajam bagi yang sudah kawin (muhshan) bertujuan untuk menjaga nasab, kehancuran moral dan menghindar dari penyakit yang berbahaya. Hukuman tuduhan berzina (hadd al-qadzf) yaitu dicambuk delapan puluh kali bertujuan untuk menjaga nama baik dan harga diri. Hukuman pencurian (hadd as-sariqah) yang mencapai angka tertentu, yaitu potong tangan bertujuan untuk menjaga harta. Dan hukuman pembunuhan dan penganiayaan yaitu qishas (dibunuh atau dianiaya pula) bertujuan untuk melindungi nyawa manusia.

Satu hal yang tidak diketahui banyak orang adalah, bermacam hukuman tersebut tidak serta merta dijatuhkan atas pelaku kriminal dengan asas praduga bersalah. Penjatuhan vonis dilakukan setelah melalui proses hukum yang ketat seperti adanya saksi mata, bukti nyata dan pertimbangan hakim. Saking ketatnya syarat yang harus dilalui, hingga kini belum ada satupun pelaku kriminal yang dihukum rajam atau cambuk karena terbukti secara hukum Islam pernah melakukan perzinahan.

Pancasila, Ideologi Bangsa Multikultural


Para pengkritik Syariat Islam Aceh berdalih bahwa pemberlakuan Perda yang berjalan di Daerah Istimewa Aceh sejak 2001 tersebut melanggar hak asasi manusia juga melanggar konstitusi Indonesia, tapi benarkah? Sejak dimulainya Era Reformasi yang ditandai dengan kembalinya kebebasan pers hingga kini, Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia memang masih mengundang pro dan kontra. Lima Sila (asas) yang merupakan dasar yang dipilih menjadi landasan konstitusi Indonesia sesungguhnya bukan pandangan hidup menurut Islam, sehingga perlu ditafsir secara Islam seperti yang diinginkan penggagas pembentukan Pancasila yang salah seorang di antaranya adalah K.H. Wahid Hasyim.

Roeslan Abdulgani (1976), pernah mengatakan bahwa secara politis Pancasila merupakan lambang rekonsiliasi nasional. Sedangkan arus sentral rekonsiliasi itu menurut Roeslan adalah nasionalisme. “Lima Asas (dalam sidang Badan Persiapan Kemerdekaan pada bulan Juni 1945) yang dikemukakan Soekarno adalah nasionalisme, internasionalisme atau kemanusiaan, demokrasi, keadilan sosial, dan last but not least – terakhir tetapi bukan tidak penting – ialah kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa”, kata Roeslan.

Ideologi Pancasila awalnya adalah sistem filsafat dasar yang menjadi landasan Kemerdekaan Indonesia. Soekarno –pencetus Pancasila, mempresentasikan Pancasila dalam pidatonya pada 1 Juni 1945 yang diperingati sebagai Hari Pancasila, sebagai asas (philosofische grondslag) yang menjadi pijakan untuk bangsa Indonesia memulai kemerdekaannya. Di hadapan sidang yang akan menentukan nasib Indonesia, ia mengatakan akan menjadikan Pancasila sebagai Weltanschauung (pandangan hidup, bhs. Jerman) Indonesia. Sebagaimana masing-masing negara dengan asas yang berbeda-beda, seperti Rusia dengan Marxistische, Historisch-Materialistische (Marxisme-sosialis), Jepang dengan Tenno Koodoo Seishinnya, Saudi Arabia– bahkan di atas satu dasar agama – yaitu dengan Islam dan Jerman dengan National-sozialistische (Nasional-sosialisme). Pancasila diharapkan mampu menjadi wadah pemersatu keanekaragaman rakyat Indonesia di bawah satu Negara. Pada akhirnya, ia pun terbukti berhasil meredam luasnya wilayah Indonesia dengan jutaan perbedaan tanpa melalui penaklukan angkat senjata.

Akan tetapi ideologi Pancasila, pasca reformasi menambah keruh pro-kontra dalam internal umat Islam. Bagi aktivis Islam Liberal, Pancasila ditumpangi sebagai pintu masuk ide-ide sekularisme dan pluralisme. Sila pertama Pancasila Ketuhanan Yang Maha Esa, kata aktivis liberal bukan bermakna Tauhid, tapi sekuler. Seperti dalam buku “Esai-Esai Pemikiran Moh. Shofan dan Refleksi Kritis Kaum Pluralis” (halaman.180), yang menyatakan Pancasila secara filosofis mengandung kebebasan berkeyakinan dan menjalankan ibadah menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Kebebasan di sini berarti bahwa keputusan beragama dan beribadah diletakkan pada tingkat individu tidak terkait dengan campur tangan Negara.

Semangat mengegolkan nilai-nilai sekularisme ini sebenarnya tidak hanya dimulai pada saat ini, pada awal-awal penetapan Pancasila sebagai asas Negara juga terjadi perdebatan hebat antara nasionalis-sekuler dengan golongan Islam. Sila pertama Pancasila sebenarnya sebelum diubah seperti yang sekarang adalah hal terbaik bagi umat Islam, yakni hak penerapan syari’at islam bagi pemeluknya.

22 Juni 1945, semua pihak sepakat terhadap Dasar Negara Indonesia yang dikenal dengan nama Piagam Jakarta. Poin penting bagi umat Islam dalam Piagam Jakarta tersebut adalah sila pertama Pancasila yang berbunyi: Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya. Namun, meski telah disepakati, tokoh dari pihak Kristen mengkritik sila pertama tersebut dan mengusulkan agar diganti karena akan merugikan pihak Kristen dan kaum adat.

Perselisihan tajam antara dua pemangku kepentingan agama besar Indonesia yang tak bisa dikompromikan memunculkan kekhawatiran akan disintegrasi dan perpecahan di tubuh bangsa yang belum lagi menemukan jati dirinya. Win-win solution pun diambil. Sila pertama Pancasila yang berisi kewenangan menjalani syari’at Islam pun diubah menjadi lebih plural atau majemuk. Bunyinya adalah: Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kegagalan pihak Islam tersebut membuka peluang kaum sekuler untuk memasukkan ide-idenya dalam negara Indonesia. Hal itu pula lah yang membuat Kartosoewirjo yang juga rekan Soekarno ‘berguru’ kepada H.O.S. Tjokroaminoto, merasa kecewa, memberontak dan datang dengan konsep ‘Negara Islam Indonesia’nya (baca: Negara Islam Indonesia, Mimpi Muslim Nusantara, El-Bashiroh, Vol. 8 No. 2). Imbasnya pun dapat dirasakan oleh umat Islam hingga saat ini.

Menyikapi ideologi Pancasila seperti sekarang, bukan berarti Pancasila sudah mewakili seluruh ajaran Islam, ia hanya sebagian kecil dari sekian banyak ajaran Islam. Sejak dihapuskannya tujuh kata dalam sila pertama, Pancasila telah kehilangan ruh Islamnya, disebabkan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya telah diganti.

Memang para penggagas Pancasila ingin dasar negara Indonesia lebih Islami, tidak tercampur dengan ide-ide sekuler seperti sekarang ini. Maka tugas kita, dalam posisi umat Islam seperti sekarang ada dua, pertama membuang penafsiran yang sekuler, dan yang kedua mengislamkan Pancasila dan mengemas Pancasila dengan rumusan yang bermuatan nilai-nilai Islam, sebab itu adalah hak umat Islam Indonesia yang legal.

Amiruddin Fahmi
dari berbagai sumber
Baca Selengkapnya...

Forum Independen Kreativitas Santri DALWA, Asa Besar Dimulai dari Satu Usaha



Alhamdulillah, setelah melalui pergumulan pemikiran yang panjang dan cukup melelahkan, akhirnya ide untuk membentuk satu forum berorientasi ilmiah di PP. Darullughah Wadda’wah ini terwujud juga. Aneh memang, di Pesantren besar dengan sarana yang bisa dikatakan “wah” untuk ukuran pesantren salaf apalagi didukung dengan sebuah perguruan tinggi, budaya ilmiah yang kompetitif dan produktif sama sekali belum terasa, atau jangan-jangan malah belum mulai.

PP Sidogiri saja tanpa mendirikan satu perguruan tinggi bisa menghasilkan orang-orang yang mampu bersuara di level jawa timur bahkan nasional untuk Islam, baik dalam pembelaan aqidah atau gerakan-gerakan bertendensi islami. Pun pondok Lirboyo. Pesantren yang masih kental aroma salafnya ini mampu mewajibkan santrinya membuat satu karya/penelitian -semacam skripsi, sebagai syarat lulus bagi siswa satu kelas di tahun terakhir! Kualitasnya? Jangan ditanya. Karya mereka yang rajin terbit tiap tahun selalu dipinang penerbit unggulan Indonesia. Untuk membuktikan, kunjungi saja percetakan mereka di Lirboyo. Sidogiri? Apalagi. Ini baru dua pondok yang saya kira cukuplah dijadikan pembanding.

Dengan adanya Perguruan Tinggi di sini, seharusnya banyak karya tulis yg terlahir dari tangan santri Pesantren ini, karya tulis yang menjadi cermin kualitas intelektual seseorang. Lihatlah, sebut saja satu nama imam besar dalam islam, Imam Nawawi misalnya, adakah mereka akan dikenal, dikenang dan diakui tanpa buah pikiran mereka yang tertuang dalam rupa kitab yang saat ini banyak kita baca? Karya mereka adalah tolok ukur kemampuan dan kapasitas ilmuwan. Tidak sedikit mereka yang hidupnya didedikasikan untuk ilmu pengetahuan. Nama yang tadi kita sebut adalah satu teladan yang bahkan melupakan indahnya menikah demi nikmatnya menulis dan berkarya.

Kenyataannya, di pesantren dengan kurang lebih 2000 santri, satu STAI dan beragam lembaga pendidikannya, tak satupun karya tulis ilmiah yang ditulis oleh santri. Fakta ini diperjelas ketika majalah pesantren kita, Al-Bashiroh, mencari anggota untuk mengisi pos penulis. Ternyata menemukan penulis “siap pakai” di pesantren hebat ini bisa dibilang sulit. Padahal regenerasi anggota, menggantikan mereka yang berhenti karena lulus atau sibuk di bidang lain barangkali, adalah sebuah keniscayaan. Artinya, orang yang kompeten dalam menulis sangat jarang atau mungkin saja ada namun belum terasah tajam. Maka, untuk peran itulah forum ini dibentuk dan diadakan.

Dengan kuantitas santri yang begitu besar, mungkinkah tak ada potensi, minat atau bakat, katakanlah menulis, yang bisa didapat di pesantren ini? Tentu saja pertanyaan ini tidak bisa terjawab jika belum dilakukan usaha untuk menjawabnya.
Pasti bukan hal mudah berdiri dengan memikul tugas ini sebaik-baiknya. Namun dengan keyakinan, kemauan dan kemampuan yang ada saya yakin cita-cita mulia membudayakan tradisi ilmiah di pesantren ini bisa terwujud. Dengan dukungan dan bantuan segala pihak tentunya. Pesantren kita bisa menjadi penghasil orang-orang hebat, orang-orang yang akan mengisi pos-pos penting di negeri ini. Akan lebih hebat dari tetangga kita Sidogiri yang tidak memiliki STAI dengan banyak buletin, majalah dan BMTnya, juga Lirboyo yang terlihat salaf (baca: kolot) namun dikenal dominan dalam penulisan karya ilmiah bermutu dan menguasai Bahsul Masail. Saya yakin kita semua bisa dan bukan hal mustahil. Semoga forum ini bisa menjadi langkah awal yang baik. Ingat, perjalanan sejauh apapun selalu dimulai dari satu langkah.

Rabu, 22 Juni 2011
Dengan penuh harapan untuk maju,
Amiruddin Fahmi, untuk Forum Independen Kreativitas Santri
Baca Selengkapnya...

13 Juli 2011

Kebenaran Agama, Antara Kejujuran dan Kepentingan

Manusia
takkan brhenti saling
mpertanyakan atau
mempermasalahkan segala hal tentang agama, dogmatis antar agama bahkan kontra internal..
Tapi anehnya, tak ada yang memilih tak
beragama? Yang itu berarti lepas dari
semua pertanyaan dan permasalahan itu..

Entah hati atau logika yang pada akhirnya membuat kptusan..
Entah itu berangkat dari logika, kepentingan atau hanya taklid buta. Ya, agama merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Setidaknya hingga tulisan ini sedang dibuat.
Baca Selengkapnya...