Cari Blog Ini

30 Desember 2011

Kejahatan Kemanusiaan Itu Bukan Pembunuhan Melainkan Korupsi



Kebrutalan koruptor tak berhenti pada “pencurian” uang dalam nominal besar saja, akhir-akhir ini koruptor semakin “tegas” menindak pihak-pihak yang berani mengusik profesinya sebagai koruptor. Seorang wartawan NTT menjadi sasaran perilaku mereka. Gara-gara mengangkat berita tentang dugaan korupsi alokasi dana desa untuk pembangunan kantor desa, rumah keluarganya diserang massa dan menjadi korban pengrusakan dan pembakaran. Bahkan anaknya yang masih berusia satu bulan meninggal dunia akibat syok dan kejang pada waktu kejadian. Sebelum serangan terjadi, ancaman memang sempat dilayangkan pada wartawan bernama Dance Henukh. Dia pun sudah melapor pada polisi, namun serangan itu terjadi ketika polisi sudah kembali.

Wartawan, aktivis antikorupsi, penegak hukum antikorupsi, selalu menjadi objek penderitaan akibat pengabdiannya pada kebenaran dan kebaikan. Sudah banyak kasus serupa menimpa dari jaksa agung, ketua KPK, aktivis nasional, sampai wartawan daerah. Sepertinya tak ada yang bisa selamat dari bengisnya koruptor yang ingin menyelamatkan diri dengan cara apapun. Aksi dan reaksi. Reaksi koruptor ini bisa dibilang “wajar”. Tentu saja mereka ingin lepas dari jeratan hukum yang bisa menyeret mereka dari Singgasana yang nyaman menikmati hasil korup bersama keluarga ketawa-ketiwi turun ke ruang sel penjara yang sempit dan pengap dalam sendiri. Pada akhirnya ketika kenyamanan itu terganggu, apapun dilakukan asal penggangu bisa hilang.

Perilaku koruptor yang mbrentek menjadi pembunuh kejam, atau mengarang rekayasa dan konsipirasi, atau manipulasi, patutlah dicermati. Masalahnya adalah, pemerintah kita pun masih setengah-setengah menindak dan melawan korupsi. Wong mereka juga menikmati sistem korup. Akhirnya tak ada tindakan serius menangani masalah yang sesungguhnya sangat serius ini.

“Salah siapa ga menjadi kuat?”

“Hey. Yang kuat saja masih bisa diinjak”

“Terus bagaimana?”

“Yo mbuh, pikiren dewe..”.

14 Desember 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar