Cari Blog Ini

18 April 2012

Teknologi Internet, Harus Dijauhi Atau Dihadapi


Seiring dengan perjalanan perkembangan teknologi dunia yang semakin maju di segala lini banyak perubahan besar dalam kehidupan manusia. Salah satu dampak besar dalam lompatan teknologi (leaf of technology) yang terus melesat adalah dominasi teknologi berbasis informasi yang dikenal dengan Internet. Ya, internet di masa kini sudah menjadi bagian vital kehidupan manusia. Sejak ditemukan pertama kali oleh Departemen Pertahanan Amerika (US America of Defense) pada tahun 1969, internet yang semula hanya bisa diakses terbatas oleh kalangan tertentu sekarang sudah menjadi konsumsi umum dan diakrabi oleh segenap lapisan masyarakat dunia. Jika dulu internet hanya bisa diakses melalui perangkat komputer, maka saat ini cukup satu gadget kecil seukuran genggaman tangan untuk menjelajahi dunia tanpa batas ini. Sektor publik dan swasta juga mendayagunakan internet untuk operasi mereka.

Teknologi selalu berubah tiap detik. “Technology changes every seconds”. Kalimat yang sangat tepat mengartikan perubahan yang terus terjadi saat ini. Mau tak mau, manusia cenderung ingin menyesuaikan diri dengan perubahan jika tak ingin tertinggal. Internet dengan segala resikonya harus dihadapi sebagai bagian dari kehidupan dan dimanfaatkan sebaik-baiknya. Anak kecil pun telah diperkenalkan untuk mengikuti arus informasi dan perkembangan dunia baik di sekolah maupun komunitasnya. Demikianlah memang realita yang harus diterima.

Perkembangan internet bolehlah diumpamakan sebagai pisau bermata dua. Diakui banyak kalangan bahwa terdapat kekhawatiran besar bagaimana mengarahkan arus besar penggunaan internet yang sangat rentan dan rawan disalahgunakan. Tidak sedikit pemuda dalam usia potensial (baca: pelajar atau mahasiswa) yang membuang banyak waktunya di depan layar komputer dan ponsel tanpa memanfaatkan informasi positif yang dapat diambil. Sebaliknya, mereka justru menghabiskan hari untuk jelajah chatting online, game online, jejaring sosial, bahkan konten “khusus dewasa” yang haram. Memang benar, peranan penting dimiliki internet sebagai penyalur informasi dan komunikasi. Tetapi kemudahan akses internet benar-benar memberikan masalah baru bagi pemerhati pendidikan, khususnya dalam bidang moral dan etika. Internet berpotensi menjadi dalang utama kehancuran akhlak dan moral.

Fenomena Jejaring Sosial

Sejak diluncurkan pertama kali pada Februari 2004 oleh Mark Zuckerberg, facebook telah menjelma menjadi hal paling fenomenal dan bagian fundamental dalam kehidupan manusia. Bagaimana tidak, mari kita lihat data resmi yang dipublikasikan media massa. Tahun 2011 Indonesia sempat menjadi Negara terbesar kedua pengguna facebook di dunia setelah Amerika Serikat. Pada 1 Februari 2012, posisi kedua yang sebelumnya dipegang Indonesia telah berubah. Adalah India, negara dengan jumlah populasi penduduk terbesar kedua di dunia, memiliki 43.497.980 pengguna Facebook. Indonesia yang memiliki jumlah 43.060.360 pengguna Facebook menjadi negara ketiga terbesar di dunia seperti dirilis oleh Inside Facebook. Saling geser antar negara bukan tidak mungkin akan terus berlanjut mengingat dinamika dunia maya dan jumlah pengguna yang terus berkembang.

Satu hal yang patut dicermati dari statistik di atas adalah, facebook benar-benar sudah menjadi bagian hidup masyarakat masa kini terutama pemuda dan pelajar. Facebook beruntung karena tumbuh beriringan dengan perkembangan dunia seluler yang membuat cara terhubung pengguna dengan media menjadi mudah dan sederhana. Angka ini belum diintegrasikan dengan jumlah pengguna situs jejaring sosial lain seperti twitter, mySpace dan banyak microblogging lain yang terus bermunculan.

Banyak sekali ekses yang ditimbulkan oleh ledakan berjejaring sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Di satu sisi, jejaring sosial membuat konektivitas antar pengguna yang terbatas jarak dan waktu seolah terhapus. Berbagi informasi, menjalin silaturrahim, dialog dan diskusi bahkan rapat organisasi pun bisa dikerjakan bersamaan dan mudah melalui media ini. Tidak sedikit pula yang lalu berjodoh dan melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius. Hubungan komunikasi yang dulu serasa tidak mungkin diwujudkan menjadi mudah dan terasa lebih dekat mengenal figur publik. Di sisi lain, potensi negatifnya pun bisa dengan mudah dieksplorasi. Facebook bisa menjadi sarana maksiat yang efektif untuk berhubungan antara lawan jenis. Berawal dari dunia maya berlanjut ke dunia nyata.

Melihat perkembangan internet yang sudah demikian luas dan mudah diakses, agaknya sangat sulit jika bukan mustahil untuk menjauhkan anak sekarang secara mutlak dari internet. Yang mungkin bisa dilakukan adalah pengetatan dan pengawasan pemakaian sesuai fungsi. Barangkali bukan keputusan bijak jika anak sekarang diisolasi sama sekali dari internet. Akan membuatnya tertinggal dari informasi terkini juga pergaulan sosial sesamanya. Memang sepertinya itu adalah tindakan preventif yang kelewat ekstrim. Namun bisa saja itu jadi pilihan jika memang situasi di luar kendali. Semua kembali kepada kesiapan pengguna dalam memahami kegunaan fasilitas ini dengan baik. Jika sama sekali belum siap, solusi terbaik adalah dengan menjauhkannya sama sekali apalagi jika disalahgunakan ke arah akses konten berbau pornografi. Pengawasan aktif mutlak diperlukan sebagai tindak pencegahan. Orangtua, guru dan sekolah harus memberikan bimbingan sesuai kesiapan individu.

Pemerintah merupakan salah satu kunci penting dalam pengendalian jaringan internet. Dengan kekuasaannya pemerintah bertanggung jawab mendidik dan mengawal generasi masyarakat dalam pemanfaatan internet. Beberapa langkah sudah diambil pemerintah selaku pemegang kebijakan. Pasal 27 ayat 1 UU nomor 11 tahun 2008 tentang ITE jo pasal 45 ayat 1 UU ITE merupakan beberapa pasal yang mengatur lalu lintas informasi dunia maya. Sebenarnya dalam tindakan antisipatif Indonesia masih kalah berani dari China. China, dengan lebih dari 500 juta pengguna Internet, merupakan pengguna Internet terbesar di dunia. China menetapkan untuk memblokir beberapa Social Networking Sites (SNS) karena ketakutan terhadap stabilitas negara, akibat isu-isu sensitif negara yang diekspos di jejaring sosial. Perusahaan-perusahaan teknologi China kemudian menawarkan teknologi serupa untuk bisa digunakan warga China dan bisa diawasi oleh pemerintah. Positifnya, China juga memblokir konten pornografi dengan penyaringan yang sangat ketat. Keberanian inilah justru tidak dipunyai Indonesia yang notabene adalah Negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.

Amiruddin Fahmi
Baca Selengkapnya...

04 April 2012

Filosofi Sepakbola Banci, Kunci Sukses Barcelona Era Guardiola (1)


Sepakbola adalah salah satu olahraga terpopuler di seluruh dunia. Hampir seluruh lapisan masyarakat dunia menggandrungi cabang olahraga yang tidak mengenal status sosial ini. Karena pluralitas sepakbola yang tidak mengenal batas dan melewati segala sekat inilah sepakbola bisa dinikmati, diamati dan diterapkan masyarakat dunia. Unity and respect. Batas agama, ras kesukuan, status sosial, kulit putih dan kulit hitam, bahkan jenis kelamin runtuh di hadapan keagungan sepakbola.

Dalam usianya yang sudah melewati rentang masa yang tidak pendek, sepakbola mengenal beragam filosofi yang mewarnai dan memperindah corak permainan serta memanjakan para penikmat sepakbola. Bukan hal baru jika kita membicarakan filosofi sepakbola. Bahkan sudah ada beberapa buku yang secara spesifik mengulas tentang masalah ini. Salah satu filosofi termasyhur adalah Total Football ala Belanda di era Johan Cruyff. Dia sukses merevolusi gaya bermain yang di eranya hanya menonojolkan kualitas fisik. Di bawah rezim kepemimpinannya, Barca dijadikannya penguasa Spanyol sebanyak empat kali berturut-turut pada 1991 hingga 1994. Prestasi tertingginya adalah ketika Barcelona merengkuh Piala Champions dengan mengalahkan Sampdoria yang kala itu diperkuat duo Italia, Gianluca Vialli dan Roberto Mancini, pada 1992. Tanpa dia, tidak akan ada Pep Guardiola atau Messi di muka bumi. Tanpa dia Xavi, Iniesta, dan David Villa hanyalah pemain-pemain sepakbola yang tidak cukup tinggi untuk bermain di kompetisi sepakbola. Rata-rata, mereka hanya mempunyai tinggi 171 cm (www.oktomagazine.com).

Filosofi inilah yang kini dianut oleh Barcelona saat ini di bawah kepemimpinan Pep Guardiola. Barcelona kini sukses menyabet predikat tim terbaik di dunia. Dalam kurun waktu tiga tahun Pep mengoleksi 11 trofi untuk Los Cules. Terakhir adalah Piala Super Spanyol yang mereka rengkuh tahun lalu. Tapi siapa sangka, di balik kesuksesan tersebut ada satu kunci keberhasilan mereka yang semua orang tahu meski tabu untuk menyebutnya secara eksplisit. Filosofi inilah salah satu kunci sukses mereka selain sepakbola indah menyerang ala Johan Cruyff. Ya. Saya menyebutnya Filosofi Sepakbola Banci. Agak berlebihan memang menyebut gaya para pria jantan dari Catalan yang piawai mengolah kulit bundar dan berhasil memukau dunia dengan sebutan menjijikkan seperti “BANCI”. Tapi apa lacur, gaya bermain merekalah yang membuat mereka pantas menyandang gelar memalukan tersebut.

Gaya bermain Los Cules memang sangat indah. Siapa yang tidak kenal Lionel Messi, Xavi atau Andres Iniesta. Nama mereka bergantian menghiasi daftar nominasi pemain terbaik Dunia. Sebenarnya dengan atau tanpa filosofi banci ini sepertinya mereka memang hebat. Tapi tanpa aksi menjatuhkan diri dan merengek atau berpura-pura sakit ini barangkali mereka tidak semudah ini menaklukkan dunia. Belum lagi jika ditambah dugaan konspirasi antara tim dengan UEFA, otoritas sepakbola tertinggi di Eropa. Sudah puluhan kartu kuning atau  bahkan ratusan yang diperoleh Barca berkat kelihaian mereka mempedaya pengadil lapangan dengan mempraktekkan filosofi ini. Laga-laga besar dan penting adalah fokus utama dalam praktek filosofi memalukan ini. Para lelaki sejati menjatuhkan diri dan merengek-rengek meminta perhatian dan belas kasihan wasit? Menipu diri dan menipu dunia?

Sergio Busquets, Dani Alves, David Villa adalah nama-nama yang terkenal dengan aksi divingnya. Nama yang pertama disebut adalah aktor utama keberhasilan filosofi ini. Satu-satunya nama yang harus disorot lebih. Melalui aksinya, kemenangan-kemenangan penting berhasil diraih Barcelona meski pernah juga aksinya belum mampu berbuah kemenangan untuk timya. Ingatkah anda dengan insiden kartu merah yang diterima Thiago Motta pada laga Inter vs Barcelona di semifinal liga Champions 2009-2010? Jika sudah lupa silahkan tengok rekam ulangnya yang bisa anda dapatkan di situs Youtube. Aksi busquet berhasil membuahkan kartu merah atas Motta meski belum mampu membawa Barcelona ke babak selanjutnya. Terakhir adalah pelanggaran berbuah pinalti dalam laga perempat final liga champions melawan AC. Milan. Hanya dengan sedikit kontak dan tarik kaos, sedikit saja dan Busquets sukses membawa kemenangan bagi Barcelona. Tentunya dengan aksi menjatuhkan diri dan merengek yang indah dipandang mata. Banyak pula bukti yang diajukan para penikmat bola untuk menasbihkan filosofi banci ala Barcelona dalam bentuk video. Dengan mudah bisa anda unduh di situs youtube. Cari saja dengan keywords “Barcelona, cheaters, liers, actors”.

Jika tak ingin keindahan sepakbola rusak atau hancur, mari segera kita serukan regulasi atau aksi prihatin terhadap Filosofi Sepakbola Banci ala Barcelona. Jika boleh sedikit berasumsi, saya merasa bahwa filosofi banci ini tak lepas dari kejeniusan seorang Pep Guardiola.

Ulasan oleh: Amiruddin Fahmi, Penikmat Sepakbola

ingin tahu lebih banyak aksi diving busquet? cukup ketik di google search "busquets diving" n binggo! anda bisa lihat sendiri kehebatannya
Baca Selengkapnya...

01 April 2012

Ibnu Taimiyah Dalam Sorotan


Dahulu di zaman Rasulullaah SAW. kaum muslimin dikenal bersatu, semua berpadu di bawah pimpinan dan komando Rasulullah SAW. Jika terdapat masalah atau terjadi perselisihan pendapat antara para sahabat, mereka langsung datang kepada Rasulullah SAW, dan itulah  yang membuat para sahabat saat itu tidak sampai terpecah belah, baik dalam masalah akidah, maupun dalam urusan duniawi.

Kemudian setelah  Rasulullah SAW. wafat, benih-benih perpecahan mulai tampak dan puncaknya terjadi saat Imam Ali bin abi tholib menjadi khalifah. Namun perpecahan tersebut hanya bersifat politik belaka, sementara akidah mereka tetap satu yaitu akidah Islamiyah, meskipun saat itu benih-benih penyimpangan dalam akidah sudah mulai ditebarkan oleh ibnu Saba’, seorang yang dalam sejarah Islam dikenal sebagai pelopor ideology Saba’iyyah yang identik dengan Syi’ah. Pada waktu itu paham yang paling menyesatkan adalah mereka meyakini bahwa Ali bin Thalib adalah tuhan. Aliran mereka dikenal dengan Khattabiyyah. Para ulama tidak mengatakan bahwa Abdullah bin Saba’ adalah tokoh fiktif, sebagaimana pendapat kelompok Syi’ah Imamiyyah Itsna ‘Asyariyah. Mereka cenderung melaknat Abdullah bin Saba’ yang seorang yahudi. Tentu saja sikap mereka ini dapat dipahami alasannya, yaitu pengakuan mereka akan eksistensi Abdullah bin saba’ secara tidak langsung akan menimbulkan persepsi bahwa ajaran mereka merupakan akulturasi dan asimilasi dengan agama Yahudi (Ashl al-Syi’ah Wa ushuluha hal 17, Abdullah Bin Saba’ Fi nasj al-Khayal).

Setelah para sahabat wafat, benih-benih perpecahan dalam akidah semakin membesar, sehingga timbullah bermacam sekte ideologi yang menyimpang dari ajaran Rasulullah SAW. Saat itu muslimin terpecah dalam dua kelompok besar, satu bagian dikenal sebagai golongan-golongan ahli bid’ah atau kelompok-kelompok sempalan dalam Islam seperti Mu’tazilah, Syiah (Rawafid), Khowarij dan lain-lain. Sedang bagian yang satu lagi adalah golongan terbesar, yaitu golongan orang-orang yang tetap berpegang teguh dengan turots yang dikerjakan dan diyakini oleh Rasulullah SAW. bersama sahabat-sahabatnya.

Namun pada abad ke 6 hijriyah sekitar tahun 661 hijriyah lahirlah seorang ulama terkemuka pada zamannya ahmad bin abdul halim bin abdus salam bin taimiyah yang lebih popular dengan nama ibnu taimiyah al harroni yang telah menjadi sosok kontroversional diantara para ulama dari berbagai lapisan empat madzhab baik di zamannya maupun ulama yang datang setelahnya dan tak jarang produk pemikirannya pun menjadi ajang polemik diantara ulama terutama yang bekaitan dengan masalah aqidah sehingga beliau sering menikmati kehidupannya di dalam jeruji besi, beliau dalam menyampaikan gagasan-gagasannya tidak hanya menyalahi ulama zamannya bahkan keberanian beliau sampai pada mukholafatul ijma’ (menyalahi ijma’ ulama) hal itu lah yang membuat beliau berada dalam buruan para ulama.

Produk pemikiran beliau yang menjadi kontroversi para ulama di zamannya terjadi pada tahun 698 hijriyah,awal mula beliau menyuguhkan pemikiran dan fatwa-fatwa yang popular dengan masalah alhamawiyah dan hal ini membuat beberapa fuqoha zamannya turut membahasnya dan mereka melarang beliau untuk berbicara,kemudian disusul oleh al qodi imamuddin alquzwaini  yang langsung memasukkan beliau ke dalam jeruji besi dan al qodi memmberikan pernyataan “barang siapa yang mengambil fatwanya ibnu taimiyah maka kami akan menta’zirnya (menghukumnya).

Selang beberapa waktu kemudian tepatnya pada tahun 705 hijriyah beliau kembali menghebohkan dunia islam dengan fatwanya yang membuat dirinya menjalani kehidupan penjara lagi, dan pada tahun 709 hijriyah akhirnya beliau dipindahkan ke iskandariyah dan tidak sampai situ saja di sana pun beliau juga menyuguhkan gagasan dan fatwa-fatwa yang di permasalahkan oleh ulama setempat,begitulah seterusnya seputar perjalanan hidup ibnu taimiyah yang sering kali keluar masuk penjara dalam beberapa kasus dan terkadang beliau terkesan tidak kosekwen dengan pernyataannya kadang beliau mengaku bermadzhab hambali namun pada kesempatan lain beliau mengaku bemadzhab safi’i sebagaimana hal itu di ungkapkan oleh al hafid ibnu hajar al asqollani dalam kitab addurorul kaaminah hal 88-98.

Oleh karena itu dari masa ke masa ulama selalu mengontroversikan pola pemikiran ibnu taimiyah muai dari ulama madzhab sampai ulama kalam bahkan beberapa muridny pun ikut andil dalam membicarakan sosok ibnu taimiyah seperti imam ibnu kastir dan imam addzahaby, maka tak heran kalau ibnu taimiyah menjadi ajang pembicaraan para ulama ahlus sunnah akan tetapi perlu di ingat juga bahwa imam ibnu taimiyah tidak selamanya seperti itu pada akhirnya pun beliau bertaubat atas semua ideologinys dan mrngikti ideology yang dikembangkan oleh Abu al-Hasan al-Asy’ari hal ini ditandai dengan pernyataan Ibnu Taimiyah dalam Majmu’ Fatawa:
ألأشاعرة أنصار أصول الدين والعلمار انصار علوم الدين
“Para pengikut Abu al-Hasan al-Asy’ari adalah penolong “Ushul” (pokok-pokok) agama, sedangkan para ulama adalah penolong ilmu-ilmu agama”.

 kemudian beliau mengangkat kitab-kitab yang bermadzhab as’ary sebagai simbol bahwasannya dia adalah pengikut as’ary sebagaimana yang ara di riwayatkan oleh al hafid ibnu hajar  dalam kitab addurorul kaaminah hal 148 dan hal itu juga disaksikan oleh ulama zamannya yang berkompeten As-Syeikh Syihabuddin An-Nuwairy wafat 733 H dalam kitab Nihayah Al-Arab Fi Funun Al-Adab juz 32 hal 115-116.

“Keilmuan” Ibnu Taimiyah

ibnu taimiyah dilahirkan pada tahun 661 H beliau tumbuh dengan kecerdasan yang luar biasa. mula-mula dia belajar pada ibnu abi daim, muslim bin allan dan ibnu abi amar dan dengan bekal kecerdasan yang tinggi beliau mampu mengalahkn yang lainnya dan imam addzahabi penah bercerita bahwa ibnu taymiyah sudah mempunyai kompetensi bermunadzoroh (berdebat) sebelum masa baligh dan mampu mengajar, mengarang serta berfatwa bahkan ketika umurnya belum memasuki 20 tahun (addurorul kaaminah hal 95). al hafid ibnu hajar pernah berbica panjang tentang kehebatan ibnu taimiyah melalui tulisan muridnya al hafid dzahabi, menurut addzahabi ibnu taimiyah mampu mentarjih dan membedakan argument yang kuat dalam masalh khilafiyah dan jarang sekali ku temukan seorang yang lebih cepat diri ibnu taimiyah dalam berargumen baik dengan ayat-ayat al qur’an maupu hadist seakan akan semua itu berada di depan dan di ujung lidahnya addurorul kaaminah hal 19 maka tak heran kalau ibnu taimiyah mampu mengkader dan menciptakan ulama-ulama yang hebat seperti al hafid ibu kastir,al hafid dzahabi,ibnu abdul hadi,samsuddin abu abdillah yang popular dengan ibnu jauzi,alhafid abu hajjaj yusuf bin abdurahman al mizzi.

Sorotan Ulama’ Tentang Pribadi Ibnu Taimiyah

قال المحدث الحافط الفقيه ولي الدين  العراقي إبن الشيخ زين الدين العراقي : إنه خرق الإجماع في مسائل كثيرة قيل تبلغ ستين مسألة بعضها في الأصول و بعضها في الفروع خالف فيها بعد انعقاد الإجماع عليها (الأجوبة الميضيةعلي المسألة المكية)

“seorang ahli hadist yang mendapat gelar al hafid al faqih waliuddin al iroqi putra dari shyaih zainuddin al iroqi berkata :sesungguhnya ibnu taimiyah telah keluar dari ijma’ ulama dalam berbagai masalah , dikatakan  mencapai 60 per masalahan , sebagian mengenai aqidah dan sebagian lainnya mengenai furu’, ia telah menyalahi permasalahan- permasalahan yang telah di sepakati oleh ulama’(al ajwibah al mudiah alal mas alatil maakiyah)

Hal sama juga di serukan oleh ibnu hajar al haitami sebagai berikut

Syakh ibnu hajar berkata dengan menukil semua permasalahan ibnu taimiyah yang menyalahi kesepakatan ulama’ yaitu :

Ibnu Taimiyyah telah berpendapat , bahwa Alam itu bersifat dahulu dengan satu macam, dan selalu makhluk bersama Allah. Ia telah menyandarkan alam dengan Dzat Allah Swt bukan dengan perbuatan Allah secara ikhtiar.

Ibnu taimiyah juga berkeyakinan akan adanya jisim pada dzatnya allah SWT ,arah dan perpindahan, dan dia juga berkeyakinan bahwa allah tidak lebih kecil atau lebih besar dari arsy, sungguh allah maha suci dari kedustaan keji dan buruk ini serta kekufuran yang nyata (al fatawa al hadisiyah 116)

Dalam kesempatan yang lain beliau juga menyinggung ibnu taimiyah serta muridnya sebagai berikut:

“maka berhati hatilah kamu dan jangan sampai mendengarrkan apa yang di tulis oleh ibnu taimiyah dan muridnya ibnu qoyyim dan lainnya dari orang- orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan allah telah menyesatkan nya dari ilmu serta menutup telinga dan hatinya dan menjadikan penghalang atas pandangannya”.(al fatawa al haditsiyah 203)

Seorang ulama besar Syaikh Abu Al-Hasan Ali Ad-Dimasyqi berkata dari ayahnya bahwasanya beliau bercerita

“ Ketika kami sedang duduk di majlis Ibnu Taimiyyah, dan ia berceramah hingga sampai pada pembahasan ayat Istiwa, ia berkata Allah Swt beristiwa di atas arasy-Nya seperti istiwaku ini “,(al maqoolat assuniyah 36)

Hal yang sama juga di ungkapkan oleh al hafid taqyuddin assubuky dalam kitab adduroru al mudhi’ah hal 2-3bahwa ibnu taimiyah telah membuat hal yang baru dalam masalah aqidah dan menghancurkan pondasi serta aqidah islam setelah dia mengaku masih mengikuti ajaran al qur’an dan hadist dam mengaku selalu mengajak kepada kebenaran kemudian dia keluar dari semuanya itu dan memciptakan sesuatu yang bid’ah dengan menyalahi semua ijma’ ulama’”

Al imam yaafi’I juga berkomentar “bahwa barang siapa yang mengikuti ajaran ibnu taimiyah maka halal darah dan hartanya” sebagaimana di kutib dari kitab( mir’atul janaan)

Al hafid ibnu hajar al asqollani juga berpendapat bahwa sebagian ulama ada yang menisbahkan ibnu taimiyah kepada kenifakan dan sebagian ulama juga menisbahkan ibnu taimiyah pada kezindikan (adduroru al kaminah)

Bahkan murid beliau sendiri al hafid addzahabi ikut andil dalam menyikapi pribadi beliau dan mengingatkan beliau agar berhenti menyerukan faham-faham estrim dan batilnya serta berhenti dari kebiasaan mencaci maki ulama’ soleh terdahulu maka dari itu al hafid addzahabi terdorong untuk menulis kitab yang bejudul an nasihah ad dzahabiyah li ibni taimiyah

Tidak hanya itu saja, bahkan sekitar 90 ulama besar yang telah mengkritisi produk pemikiran beliau yang dimanifestasikan dalam bentuk kitab-kitab klasik.

Penulis : ahmad maydin
Editor : amiruddin fahmi
Baca Selengkapnya...