Cari Blog Ini

27 Juli 2011

Menggugat Kemapanan Agama


Bagaimana jika saya mengatakan bahwa agama ini adalah hasil pemikiran seseorang...
Pemikiran yang dimulai oleh seorang bernama muhammad, dengan konsep yang ia rumuskan dengan ―bisa dikatakan, sempurna. Hasil renungan panjang dengan pergulatan pemikiran dalam dirinya, ditambah berbagai referensi atau pengetahuan yang telah ia ketahui tentang agama-agama sebelumnya. Sedikit banyak penyempurnaan sehingga menutupi cela agama para pendahulu.

Orang-orang setelahnya yaitu pengikutnya lalu menyempurnakan nilai universal yang telah dirumuskan pendirinya, Muhammad. Entah karena tepesona dengan “kesempurnaan” dogma agamanya atau memiliki motif lain semisal karena ia akan ikut menikmati legitimasi yang dihadiahkan oleh agama yang ia dukung.

Satu contoh ringan betapa dengan detailnya Muhammad mengemas agama, tentang eksistensi tuhan. Dengan penguasaan retorika yang sekali lagi bisa dibilang sempurna ia mengatakan “berpikirlah tentang ciptaan Allah dan jangan berpikir tentang dzatiah allah!”. Dengan ini, ia akan menutupi keraguan yang timbul di benak penganut agamanya. Logikanya begini, ketika seseorang meragukan keberadaan tuhan yang absurd, ada tanpa rupa dengan deskripsi yang dibuat “makhluknya”, maka ia akan mendapati sugesti dari frasa tadi. Jangan berpikir tentangNya dan berpikirlah tentang makhlukNya! Karena muhammad tahu dengan keagungan, keteraturan, keajaiban ciptaanya, orang akan mengiyakan saja jika dikatakan itu adalah ciptaan tuhan yang Maha Sempurna. Tuhan yang sebenarnya hanya ada di pikirannya saja. Dan ketika ia tahu bahwa itu adalah karya sempurna, ia tahu tak mungkin semuanya bisa terwujud dengan kebetulan saja lalu berakhir dengan konklusi bahwa itu adalah ciptaan Tuhan dan clink! Tertutuplah celah keraguan itu.

Alangkah jahatnya perkataanku ini?
Maafkan kelancanganku. tapi inilah kenyataan yang sempat terlintas dalam pikiranku dan barangkali juga terjadi pada orang lain yang berani mendobrak menerjang batas yang dibuat doktrin agama.

Amiruddin Fahmi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar