Cari Blog Ini

29 Juli 2011

Bersikap Cerdas Memaknai Penghormatan Terhadap Rasulullah


Banyak orang yang salah persepsi dalam memahami hakikat memuliakan dan menuhankan. Mereka beranggapan bahwa segala sesuatu yang bersifat memuliakan dengan tendensi yang berlebihan menurut mereka, langsung dikategorikan sebagai menyembah.

Sehingga sikap memuliakan seperti berdiri, mencium tangan serta berdiri dengan penuh ketenangan ketika berada di hadapan makam rosulullah saw., semua itu dianggapnya berlebih-lebihan sehingga diklasifikasikan sebagai wujud tunduk dan patuh kepada selain Allah. Sebenarnya semua ini adalah kebodohan dan kedangkalan pikiran yang tidak mampu menjangkau substansi syariat keislaman yang hakiki. Bukankah Allah swt telah memerintahkan para malaikat dan iblis yang pada waktu itu menjadi penghuni surga untuk bersujud kepada figur manusia dalam diri Nabi Adam yang diciptakan dan dimuliakan oleh Allah sebagai rasa penghormatan dan kemuliaan karena dia telah dianugerahi pengetahuan oleh sang khaliq, serta karena dia telah dipilih olehNya sebagai khalifah di bumiNya?

“dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada Para Malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," Maka sujudlah mereka” (QS al-Baqoroh; 34)

Dari uraian ayat di atas kita bisa menarik kesimpulan bahwa sujud yang diperintahkan oleh Allah terhadap malaikatNya adalah wujud dari rasa menghormati dan memuliakan saja tanpa sedikitpun rasa penghambaan diri mereka kepada nabi adam dan itu semua tidak menyebabkan adanya kekufuran dalam arti menyembah kepada selain Allah. Seandainya itu semua menyebabkan kemusyrikan niscaya Allah tiak memerintahkan semua itu. Karena itu akan menyebabkan kekurangan dalam konteks Ketuhanan Allah serta merupakan sesuatu perkara yang mustahil jika Allah memerintahkan sesuatu dia sendiri tidak meridhoinya.

Adapun ajaran untuk memuliakan dan mengagungkan orang-orang yang memiliki kedudukan istimewa di sisi Sang Khaliq sangatlah banyak dan semua itu tercantum dalam beberapa ayat dan hadis-hadis nabi muhammad saw.

Bahkan Allah memperingatkan manusia akan kemurkaannya terhadap orang yang mengganggu hambanya yang mempunyai derajat terhormat di sisinya dengan peringatan yang sangat keras, maka patutlah bagi seluruh manusia untuk menjaga diri dari hal-hal yang dimurkai Allah dengan memperhatikan setiap tindak tanduk dan selalu menjaga kemuliaan dirinya dengan adab yang bagus dan mulia.

Ka’bah yang Agung, Hajar Aswad dan Maqam Ibrahim (Hijr Ismail), termasuk hal-hal yang berhak mendapat penghormatan karena kedudukan istimewa di sisiNya. Mereka semua hanyalah bebatuan tak bernyawa dan tak berjasa. Akan tetapi lihatlah, allah telah menyuruh kita untuk mengagungkannya dengan Thawaf mengelilingi Ka’bah, Mencium Hajar Aswad seperti yang pernah dilakukan Rasulullah dan perintah shalat di sisi Maqom Ibrohim. Itu semua tidak mengindikasikan kemusyrikan karena tidaklah itu dilakukan kecuali karena perintah Allah, bukan karena mereka yang memberi manfaat atau madharat, hanya Allah lah yang bisa mendatangkan keduanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar